MENYANYI BAGI TUHAN
Views: 0
Bacaan: Mazmur 104:24-35
Salam sejahtera semoga kita makin mampu merenungkan perbuatan Tuhan yang besar dan ajaib, menjadi renungan yang manis didengar Allah. Orang yang merenungkan perbuatan Tuhan, akan dimampukan menyanyi bagi Tuhan dan bermazmur bagiNya seperti ungkapan dalam Mazmur 104:33 Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Nyanyian pujian bagi Allah, berarti hati kita terarah hanya kepada Allah, bukan kepada diri sendiri dan dunia. Kita memuji kebesaran Tuhan yang tidak bisa dipahami secara lengkap, karena begitu besar dan dalamnya kebesaranNya. Tuhan itu agung, semarak, berseri, membawa sukacita bagi kita. Tuhan itu adalah terang, yang dilukiskan dengan kedatangan Tuhan untuk menyelamatkan umatNya, secara khusus menyelamatkan manusia dari dosa, sehingga orang bisa hidup dalam terang kebenaran Tuhan, menaati kehendak atau perintah Tuhan.
Kebesaran Tuhan tampak dalam kuasaNya sebagai pencipta langit dan bumi. Tuhan menguasai awan, angin, api. Angin, air, api, melayani perintah Allah. Tuhan Yesus bisa menghardik angin dan air yang mengamuk, sehingga menjadi reda dan danau menjadi teduh. Berhala tidak ada kuasa untuk menghardik angin, air dan api. Orang masa kini memberhalakan kekayaan, kekuasaan, kehebatan diri, kuasa gelap dan pengetahuan. Ketika ada angin, badai, api menghantam, merusak rumah, kendaraan, harta milik, berhala tidak dapat menghentikannya. Manusia yang merenungkan kuasa Tuhan yang sangat besar, seharusnya makin hormat pada Tuhan dan makin mengasihi Tuhan dengan taat melakukan perintah Tuhan.
Tuhan lebih dulu menyatakan kebaikan kepada tumbuhan, binatang dan manusia. Tuhan yang membuat mata air sehingga binatang dan manusia, tanaman mendapat air minum. Tuhan yang memberi hujan untuk menumbuhkan rumput, menjadi makanan bagi ternak. Tuhan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia sehingga manusia mendapat makanan. Tuhan menumbuhkan anggur yang menyukakan hati manusia. Tuhan menumbuhkan pohon-pohon sehingga burung-burung bisa bersarang, manusia bersukahati mendengar suara burung. Tuhan mencipta gunung dan bukit tempat hidup bagi kambing, pelanduk. Tuhan mencipta bulan dan matahari untuk menentukan musim. Tuhan memberikan matahari agar manusia bisa bekerja di tempat usahanya. Betapa banyak perbuatan Tuhan, yang telah mencipta dengan penuh hikmat, sangat berguna bagi manusia. Kita sangat memuliakan karyaNya. Tuhan juga mencipta laut, dan banyak binatang besar dan kecil di laut. Kapal-kapal bisa berlayar di laut.
Tuhan yang memberi makan semua binatang, mereka sangat bergantung pada Tuhan. Manusia, tumbuhan, binatang semua bergantung pada Tuhan. Kalau Tuhan menyembunyikan wajah, maka terperanjatlah manusia, binatang, tumbuhan. Apabila Tuhan mengambil nafas manusia dan binatang maka binasalah manusia dan binatang dan kembali menjadi debu. Manusia dan binatang dan tumbuhan adalah fana, tidak agung, hanya debu. Kita menyerahkan diri pada Tuhan dan bergantung pada Tuhan yang sangat besar perbuatanNya.
Tuhan mengirim RohNya untuk mencipta dan memperbaharui muka bumi dan segala isinya, termasuk memperbaharui manusia, agar dapat memuliakanNya. Tuhan itu mulia karena Tuhan tidak dapat binasa, selalu ada selama-lamanya, menyertai kita. Tuhan sangat bersukacita dengan perbuatan-perbuatan yang besar dan ajaib. Dengan melihat dan mengakui iman bahwa Tuhan yang mencipta, memelihara, semua alam semesta, maka kita bernyanyi bagi Tuhan selama kita hidup. Kita memuji Tuhan bukan dengan mulut saja, tapi dengan jiwa kita. Kita bermazmur bagi Tuhan selama kita hidup. Kita merenungkan semua perbuatan ajaib dan besar dari Tuhan, menjadi renungan yang manis untuk didengar Tuhan. Dengan merenungkan perbuatan Tuhan yang besar, maka orang beriman akan bersukacita (Mazmur 104:34). Dengan merenungkan perbuatan Tuhan yang ajaib, diharapkan semakin habis orang berdosa. Orang berdosa adalah orang yang membenci Tuhan, yang memberontak, orang yang tidak mau merenungkan perbuatan Tuhan yang ajaib dan besar, tidak mau merenungkan kehendak Tuhan dan tidak mau melakukannya. Makin habis orang fasik yang suka mengejek atau merendahkan Tuhan, seperti yang dilakukan orang ateis.
Mazmur 104 memperjelas pengakuan iman rasuli tentang Aku percaya kepada Allah Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Kita bernyanyi bagi Tuhan juga mengungkapkan pengajaran tentang Allah Bapa yang mahakuasa mencipta alam semesta dan menguasai alama semesta dan isinya. Agustinus Bapa Gereja abad ke-6 mengatakan bahwa hymne adalah nyanyian yang berisi pujian kepada Tuhan. Kalau kita bernyanyi bukan untuk Tuhan, maka itu bukanlah sebuah hymne. Kalau kita bernyanyi untuk memuliakan diri sendiri, itu bukan hymne. Hymne adalah pujian pada Tuhan karena merenungkan perbuatan Tuhan dan hati kita tergerak untuk bernyanyi bagi Tuhan.
Nyanyian jemaat adalah nyanyian komunitas, yaitu nyanyian yang mudah dinyanyikan. Mudah dalam arti jangkauan nada dan ritmennya tidak terlalu rumit. Nyanyian jemaat adalah medium untuk membentuk iman, disamping pewartaan firman. Nyanyian jemaat memegang peranan penting dalam perkembangan ajaran gereja. Nyanyian jemaat banyak dipakai merefleksikan doktrin dan konsep teologi yang ingin disebarluaskan kepada umat, misalnya menyebarkan doktrin Kristologi, keselamatan. Nyanyian jemaat menjadi salah satu cara efektif untuk memperjelas hal-hal yang berhubungan dengan pengajaran. Nyanyian jemaat mengingatkan umat untuk melayani di dunia yang menderita dan penuh kekacauan. Nyanyian jemaat memberi kekuatan dalam hidup sehari-hari.
Marilah umat Tuhan kita menyanyi, memuji Tuhan, kita mengagungkan Raja kita. Tuhan adalah harapan bagi orang yang mau mencariNya, sebab Tuhan Yesus hidup selamanya seperti ungkapan dalam NKB 87 ayat 3 Menyanyilah umatNya, memuji Tuhanmu! Nyanyikan: Haleluya, agungkan Rajamu. Harapan bagi orang yang mau mencariNya, sebab Yesusmu hidup selamanya. Ref: Benar, benarlah hidup Yesusku. Bersamaku di jalanku, suaraNya ‘ku dengar. Benar, benarlah hidup Yesusku. Dimana Dia ‘ku dengar? Di dalam hatiku!
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami merenungkan perbuatan Tuhan yang besar dan ajaib, menjadi renungan yang manis didengar Allah. Dan mampukan kami menyanyi bagi Tuhan dengan hati yang terarah hanya kepada Allah, bukan kepada diri sendiri dan dunia. Kami menyanyi bagi Tuhan dengan jiwa kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.