FENOMENA ROH KUDUS
Views: 0
Bahan: I Raja-Raja 18:24-38,
Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyambut, katanya: “Baiklah demikian!” 37. Jawablah aku ya TUHAN jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN … 38. Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Rasul-rasul Kristus yang dipenuhi Roh Kudus dengan giat memberitakan Injil Kristus, di tanah Israel, Asia Kecil, sampai ke Eropa yaitu Spanyol dan Roma. Dari negeri-negeri itu Injil kemudian menyebar dari kota ke kota, dari negeri ke negeri lain, sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Dalam penyebaran Injil ini, suatu Fenomena oleh Roh Kudus, yaitu keberanian dan kerelaan berkorban demi Injil, karena penyebaran Injil itu terus menerus mendapat hambatan dari dunia. Tetapi raul-rasul, orang-orang percaya dengan gigih bertahan dalam iman menjadi suatu kesaksian bagi dunia. Dengan konsekwensi pengorbanan maka berdiri Jemaat Tuhan, Gereja Tuhan yang merupakan Fenomena Roh Kudus.
Fenomena Roh Allah itu kita saksikan melalui bacaan kita hari ini, oleh nabi Elia yang mempertaruhkan seluruh hidupnya, menyaksikan bagaimana kuasa Allah bekerja. Di hadapan Ahab, seorang raja Israel, nabi Elia akan membuktikan bahwa dewa Baal yang telah menjadi sembahan di Israel, itu adalah sesat dan suatu kobohonganan. Elia akan membuktikan di hadapan raja dan seluruh rakyat Israel, bahwa dewa Baal itu tidak berkuasa apa-apa hanya suatu kebohongan. Sebaliknya nabi Elia akan membuktikan Allah yang dipanggil Yahwe adalah Mahakuasa satu-satunya yang harus disembah di Israel dan di seluruh bumi.
Bahan renungan kita, nabi Elia di satu pihak dan nabi-nabi Baal di pihak lain akan membuktikan mana yang benar. Altar, kayu bakar dan lembu yang akan dikorbankan sebagai korban bakaran kepada masing-masing sembahan mereka. Satu ketentuan disepakati yaitu masing-masing sembahan mereka akan menjawab dan menerima korban itu dengan “karunia api” yang membakar korban itu. “yang menjawab dengan api” dia sembahan yang benar dan berkuasa. Nabi-nabi Baal telah siap dengan korbannya, saatnya mereka memanggil dewa Baal untuk menjawab dengan mengirimkan api, menerima korban mereka. Dengan segala doa, mantra dan ritus telah mereka serukan tetapi Baal yang mereka sembah, tetapi tidak menjawab dengan api. Maka saatnya nabi Elia seorang diri telah siap dengan korban bakaran dan Elia, memanggil Tuhan dengan peromohonan: “Jawablah aku ya TUHAN jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN. Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.” Fenomena Roh Kudus sebagai jawaban, maka nyata Tuhanlah Allah yang hidup, yang mendengar, yang melihat dan yang menjawab. Roh Allah yang menjawab nabi Elia, Roh yang sama juga yang memenuhi rasul-rasul pada hari Pentakosta. Keselamatan yang telah dijanjikan Bapa, yang dikerjakan Anak, dilanjutkan oleh Roh Kudus sampai akhir zaman, Dia bekerja melalui semua Orang Percaya yang saat ini tiba pada giliran kita. Fenomena Roh Kudus pada hari Pentakosta melanda kita pada zaman ini.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Mengapa Baal (baca Iblis) tidak menurunkan api, di gunung Karmel itu?
- Coba cari tahu dari mana sumber penyembahan dewa Baal di Israel itu.
- Bagaimana Anda melihat mayoritas tidak menjamin kebenaran dalam cerita ini?
Mari berdoa:
Terima kasih ya Bapa dalam Yesus Kristus telah mencurahkan Roh Kudus ke dunia ini. Oleh karunia Roh Kudus memampukan pengikut Yesus Kristus memberitakan Injil, menjadi saksi dan pelayan Injil, walau banyak tantangan. Roh Kudus memberi keberanian dan memampukan Orang Percaya menjadi saksi walau harus dengan pengorbanan. Terima kasih atas kesaksian para martyr menjadi teladan bagi kami, dalam Kristus kami berdoa. Amin. [AS220523]