KOPI LANANG
Views: 0
Bacaan: Hakim-hakim 10:3-4
” … bangkitlah Yair, orang Gilead, yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh dua tahun lamanya. Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang Hawot-Yair, di tanah Gilead”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Ketika berjumpa dengan rekan-rekan sesama penyuka kopi, saya sering menanyakan tentang kopi lanang. Dan ternyata sebagian besar dari rekan-rekan saya itu, tidak tahu tentang kopi lanang ini. Ya, kopi lanang , atau juga disebut kopi jantan, berasal dari biji kopi kopi yang mengalami kelainan (anomali) dalam masa pertumbuhannya. Karena anomali inilah, maka kopi ini termasuk jenis kopi langka. Kopi dengan istilah internasional ‘peaberry coffee’ ini, memiliki karakteristik biji yang berbeda dari biji kopi pada umumnya. Bila biji kopi umumnya merupakan biji dikotil atau terbelah dua, maka kopi lanang bijinya tunggal atau monokotil. Yang menarik adalah bahwa kelainan pada kopi lanang ini terjadi karena proses alamiah dan bukan kerena rekayasa. Oleh karena itulah, maka dalam sekali panen buah kopi, biasanya jumlah kopi lanang hanya berkisar 5-10% saja. Artinya, dalam 1 kilogram rata-rata panen hanya akan terdapat 0,5 ons. Kopi lanang yang telah disangrai bisa memiliki harga relatif lebih mahal dibandingkan biji kopi biasa. Menurut para pecinta kopi, kopi lanang memiliki rasa yang lebih lembut, teksturnya padat, aromanya mirip-mirip kopi luwak. Menurut penelitian, kandungan kafeinnya lebih tinggi 2,1% dari kopi biasa dan dipercaya bisa meningkatkan vitalitas.
Meskipun kopi lanang ini tidak setenar kopi pada umumnya, ternyata ada juga pecinta kopi yang menyukainya karena karakteristik rasa dan aromanya. Dan yang pasti, jumlah yang sedikit dalam sekali panen itu tetap mampu menunjukkan kualitas rasa dan aroma yang baik bahkan lebih baik dari kopi biasa. Bukanlah demikian seharusnya anak-anak Tuhan? Meski tidak dikenal ataupun terkenal, namun tetap mampu menunjukkan kemampuan berkaya secara optimal dan berkualitas.
Dalam kehidupan umat Israel zaman hakim-hakim, ada seorang hakim Israel yang sejarah hidupnya ditulis sangat singkat, yaitu: Tola dan Yair (Hakim 10:1-5). Tentang Tola hanya ditulis dalam 2 ayat saja, sedangkan Yair dalam 3 ayat. Kali ini kita akan mengulas tetang Yair. Karena sangat singkatnya infrormasi tentang dirinya, maka kita cukup kesulitan untuk menggali lebih jauh tentang sosok Yair ini. Bahkan mungkin bagi Anda, nama Yair ini sama sekali tidak dikenal. Penulis kitab Hakim-hakim memberikan keterangan, ” … bangkitlah Yair, orang Gilead, yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh dua tahun lamanya. Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang Hawot-Yair, di tanah Gilead”. Dari keterangan itu disebut masa kepemimpinannya adalah 22 tahun, dan ia mempunyai 30 anak laki-laki yang masing-masing mengendarai keledai jantan dan memimpin satu kota.
Lamanya kepemimpinan Yair ini menunjukkan bahwa ia merupakan sosok pemimpin yang dikehendaki oleh rakyat Israel. Sedangkan penyebutuan keledai jantan menunjukan bahwa situasi Israel pada umumnya berada dalam keadaan ekonomi yang sangat baik sekaligus menunjukkan situasi politik yang jauh dari ancaman bangsa lain. Dengan kata lain, meski tidak setenar Gideon, Simson atau Debora; namun ternyata kualitas kehidupan iman dan kepemimpinan Yair patut menjadi teladan yang baik bagi umat Israel kala itu.
Dalam kehidupan kita, seringkali kita merasa bahwa diri kita begitu kecil dan tidak nampak, namun janganlah berkecil hati. Karena sesungguhnya kita tetap bisa menyatakan kehendak dan karya Tuhan melalui setiap karya yang dilakukan secara optimal sesuai dengan talenta kita masing-masing. Yair tetap dapat memberikan karya yang terbaik sebagai hakim Israel meski namanya – mungkin – tidak dikenal. Seperti halnya kopi lanang tadi, tidak begitu dikenal dan jumlahnya kecil, namun kualitasnya prima. Kiranya pembahasan tentang kopi lanang hari ini mengingatkan diri kita agar tetap mampu memberikan yang terbaik bagi kemuliaan Nama Tuhan, meskipun tidak harus terkenal ataupun menonjol. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kadang kala muncul godaan di dalam batin kami untuk menyombongkan dari. Akan tetapi, Engkau mengingatkan kami untuk menjaga diri kami agar rendah hati, namun mampu menunjukkan karya yang terbaik bagi kemuliaan Nama-Mu. Kiranya roh Kudus menolong kami untuk melakukannya. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.