MELUPAKAN DENDAM
Views: 0
Bacaan: 1 Petrus 3 :9
“…dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik.. Apakah yang akan saudara lakukan ketika saudara disakiti, direndahkan, dan dihina oleh orang lain? Sebagian orang yang terluka hatinya, dia akan membalas perbuatan orang yang telah menyakiti, merendahkan, dan menghina dirinya. Dia akan mencari kelemahan orang tersebut, untuk kemudian membalas rasa sakit hati yang dia rasakan. Dia mendendam dengan orang yang menyakitinya. Dan hal ini bisa kita alami juga dalam kehidupan kita bersama, baik di lingkungan keluarga, gereja, dan masyarakat. Akibat dari menyimpan dendam tentu akan merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Untuk itu, kita perlu hidup damai dan melupakan dendam dalam hidup bersama dengan orang lain.
Rasul Petrus dalam suratnya kepada Jemaat di Asia Kecil menasihatkan pentingnya hidup dalam kasih dan damai. Dia mengharapkan Jemaat di Asia Kecil senantiasa seia sekata, seperasaan, saling mengasihi dan menyayangi, rendah hati, dan tidak menyimpan dendam terhadap sesama. Bukan tanpa alasan Rasul Petrus menasihatkan yang demikian, sebab kehidupan Jemaat di Asia Kecil banyak diwarnai dengan pertentangan dan penganiayaan. Dalam nasihatnya, Rasul Petrus juga mengingatkan pentingnya menjaga lidah dan bibir dari ucapan-ucapan yang menipu. Mereka diminta untuk menjauhi perbuatan jahat, hidup dengan perbuatan baik serta hidup damai dengan semua orang.
Hidup bersama dengan orang lain memang tidak lepas dari perbedaan yang dapat menyebabkan orang terluka, tersakiti, dan dendam. Firman Tuhan pada saat ini mengajak kita untuk hidup bersama dalam kasih dan damai. Salah satu tindakan yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan hidup dalam kasih dan damai dengan sesama adalah tidak menyimpan dendam dan amarah dalam hati kita. Kita akui kita memang merasa sakit hati, terluka manakala ada orang lain yang merendahkan dan menghina diri kita. Namun bukan berarti kemudian kita mendendam dan membalas perbuatan orang yang melukai hati kita. Yang perlu kita lakukan adalah mendoakan dan memaafkan orang tersebut. Janganlah mendendam tetapi mari melupakan dendam, karena itulah yang membuat kita merasakan damai sejahtera. Selamat berefleksi, Tuhan memberkati kita🙏