RIBUAN KALI TAK BERHASIL
Views: 0
Bacaan: Amsal 24: 16
“Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana”
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saat ini, kita dapat melakukan kegiatan di malam hari dengan baik karena suasananya nyaris sama seperti siang hari. Semuanya itu sangat mungkin terjadi karena adanya lampu-lampu listrik yang menjadi alat penerangan. Pernahkan Anda berpikir, “bagaimana seandainya dunia ini tanpa lampu listrik’_. Mungkin dunia masih akan gelap bila malam hari tiba. Ya, lampu listrik modern saat ini adalah pengembangan dari lampu pijar yang yang ditemukan pada tanggal 19 Oktober 1879. Penemu lampu pijar itu adalah _Thomas Alva Edison.
Sejarah mencatat bahwa Edison telah melakukan percobaan tidak kurang dari 2000 kali sampai akhirnya ia berhasil menemukan lampu pijar dengan filamen yang dapat menyala nonstop selama 40 jam dalam tabung kaca hampa udara. Saya tidak dapat membayangkan ketidakberhasilan hingga 2000 kali tersebut. Akan tetapi bagi Edison, 2000 kali proses yang tidak berhasil itu hanyalah bagian dari sebuah proses menuju keberhasilan yang ia percaya akan mengubah dunia. Dan ternyata Edison benar. 2000 langkah proses yang dilaluinya itu pun akhirnya menjadi buah karya monumental yang bisa kita nikmati hingga saat ini. Selain lampu pijar, Edison telah menemukan ribuan penemuan yang berguna bagi manusia, dan ada 1039 penemuannya yang mendapatkan hak paten atas namanya. Dan kesemuanya itu juga melalui proses ribuan kali ketidakberhasilan. Pengalaman berproses yang telah dijalaninya ini menunjukkan bahwa Edison adalah seorang yang gigih, sabar, ulet dan tidak takut gagal.
Anda dan saya, mungkin belum setangguh Edison. Bukankah seringkali kita mudah mengeluh dan merasa gagal karena sebuah ketidakberhasilan? Bahkan dengan mudah kita menyerah dan tidak berani untuk mencobanya lagi. Perjalanan kehidupan memang tidak pernah menjanjikan bahwa semuanya akan lancar dan pasti berhasil. Oleh karena itu, agar dapat menjalani kehidupan ini kita perlu memiliki ketangguhnan seperti Thomas Edison. Sebab sesungguhnya keuletan itulah yang dikehendaki oleh Tuhan bagi kita. Melalui kitab Amsal kita diingatkan, “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana”. Sebagai anak-anak Tuhan, kita mesti terus berupaya untuk tidak mudah menyerah. Sebagian besar tokoh Alkitab bukanlah orang-orang yang berhasil dalam sekali tindakan. Mereka berulang kali mengalami kegagalan, namun selalu berjuang untuk bangkit dan mencoba lagi. Kesadaran sepenuhnya bahwa hidup anak-anak Tuhan ada di dalam perhatian Tuhan yang seharusnya membuat diri kita ini tidak mudah menyerah. Dalam nasihatnya tadi, Penulis Amsal membuat pembedaan yang sangat jelas antara orang benar dan orang fasik. Orang fasik disebutkan akan roboh dalam bencana karena mudah menyerah. Tidak demikian dengan orang benar, meski berkali-kali tidak berhasil, namun tetap berani untuk mencoba dan mengupayakan lagi. Dan tentunya dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi dan mengoreksi atas apa yang sudah dilakukan.
Mungkin saat ini, kita merasa belum berhasil dengan pekerjaan, cita-cita, studi, ekonomi, usaha dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mari kita menghayati bahwa Tuhan sedang mengajak kita untuk berproses. Jangan menyerah, siapa tahu dalam selangkah lagi Tuhan akan membuat apa yang sudah kita upayakan itu menjadi berhasil. Meski ribuan kali tak berhasil, mari kita tetap berani bangkit dan kembali mencoba. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami berterimakasih karena Engkau telah mengingatkan kami untuk menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah. Oleh karena ini, mampukan kami untuk tetap merasakan kehadiran Roh Kudus yang akan menolong kami dalam berjuang. Terpujilah Nama-Mu, ya Kristus. Amin.