KESALAHAN YANG DICARI-CARI
Views: 0
Bahan: Daniel 6:5-6
Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu: “Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!”
Suatu seleksi menjadi taruna militer, salah satu bentuk tes, ialah calon taruna ini dengan hanya memakai celana pendek (celana dalam), menghadap si penguji dan seluruh tubuhnya diteliti, kalau saja ada sebuah kutil (papilona), atau kuku jari kaki yang cacat, bisa menjadi alasan gugur test. Calon taruna itu sungguh-sungguh sempurna menjadi seorang taruna militer.
Bahan renungan kita Daniel Bersama dua orang telah terpilih sebagai pimpinan pemerintahan di negeri Persia dan Media. Mereka bertiga membawahi 120 wakil raja di seluruh negeri. Tetapi dua temannya itu hendak menyingkirkan Daniel, mungkin karena Daniel berasal dari orang tawanan yang dibuang, jadi mereka iri hati. Seorang tawanan yang dianggap sampah kemudian mendapat kesempatan menjadi pejabat tinggi pemerintahan. Karena itu kedua temannya itu mencari-cari kesalahan di bidang pemerintahan yang mereka lakukan. Dari segi disiplin, kejujuran, keahlian, kebijakan; dia rajin, tidak korup baik waktu maupun uang; ternyata tidak didapat mereka pada Daniel. Kedua temannya itu mencari dan mencari, akhirnya mereka menemukan walau bukan di bidang tugas pemerintahan, tetapi dibidang ibadah dan doa. Daniel tiga kali sehari menyempatkan untuk berdoa dengan menghadap ke arah Yerusalem sebagai ibadahnya dan takut akan Tuhan.
Tetapi bagaimana siasat dua orang teman Daniel mengangkat masalah keyakinan (agama) menjadi masalah kepada raja. Siasat itu mereka dapat dengan memuji raja yang memerintah, supaya selama 30 hari tidak ada orang berdoa, memuji, beribadah kepada dewa mana pun, kecuali kepada Darius raja Persia dan Media. Tentu saja raja merasa tersanjung dan setuju untuk mengundangkan itu sebagai undang-undang kerjaan yang tidak akan ditarik kembali. Kedua temannya tidak menemukan cacat sekecil apa pun di bidang pemerintahan, sehingga mencari-cari masalah di bidang keyakinan (agama). Daniel sadar undang-undang itu sebenarnya dikhususkan kepada dirinya, namun sedikit pun tidak mengurangi doa dan ibadahnya kepada Tuhan. Kedua temannya itu dengan bangga dan mereka berhasil untuk menyingkirkan Daniel, karena Daniel didakwa bahwa dia tetap berdoa kepada TUHAN yang disembahnya tiga kali sehari. Resiko bagi orang melanggar aturan itu akan dibuang ke gua singa yang sengaja beberapa singa yang ganas karena lapar.
Mendengar kejadian itu, raja sangat sedih, tetapi sesuai aturan maka Daniel harus dileparkan ke gua singa. Pesan raja kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!” Singa tidak mengganggu Daniel yang tak bercacat, tetapi sebaliknya kedua teman yang mencari-cari kesalahan Daniel, yang dilemparkan ke dalam gua singa, belum sampai di dasar gua, sudah dicabik diremukkan oleh singa. Raja Darius, dengan cemas dan punya keyakinan bahwa Daniel ditolong Allah, pagi-pagi pergi sendiri dan melihat Daniel selamat. Raja akhirnya turut memuji Allah yang dipuji oleh Daniel.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Pernahkah orang mencari-cari kesalahan Anda ketika dalam posisi yang baik?
- Kalau Daniel pada saat itu meminta nasihat, apa nasihat Anda kepada Daniel?
- Menurut Anda, apa konsekwensinya jika raja Darius membatalkan aturan itu?
Mari berdoa:
Tuhan Yesus telah mengajar kami berdoa: “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” Kami menyadari “singa-singa” mengaum di sekeliling kami hendak menelan kami, agar kami meninggalkan iman setia kepada Kristus. Tetapi orang yang mengandalkan Tuhan selamat terbebas, demikianlah harapan kami dalam Kristus Tuhan. Amin [AS100723]