LAKUKAN UNTUK TUHAN
Views: 0
Bacaan: Roma 14:6-10
Senang sekali bisa berjumpa para sahabat semua dalam renungan harian saat ini.
Sahabat, sering kita berhadapan dengan tantangan kehidupan kita. Tantangan dapat merampas kebahagiaan kita jika kita tak teguh memilih sukacita. Sukacita adalah suatu yang perlu kita pertahankan dalam hidup, jika tidak, sukacita itu dapat dirampas karena terlalu dikuasai oleh tantangan. Dan jika sukacita sudah dirampas, saya kuatir kita tak dapat menemukan jalan ke luar bagi tantangan, ataupun tak melihat bahwa sudah ada jalan itu di genggaman kita, namun kita tetap tak bisa melihatnya. Alih-alih melihat kebaikan dan jalan ke luar yang ada malah kita dikuasai oleh pikiran buruk dan busuk terhadap sesama kita. Dan yang lebih buruk kita tak bisa melakukan pelayanan untuk Tuhan.
Itulah kemungkinan suasana yang terjadi di jemaat dalam Roma 14:6-10, yakni mereka memiliki pikiran dan perasaan yang buruk pada sesamanya yang berbeda; mereka saling menghakimi dan berperasangka buruk. Coba bayangkan apakah mereka yang berperasangka buruk ini adalah orang yang dikuasai sukacita? Apakah ia yang bersukacita, karena menemukan dan melakukan kebaikan, juga sedang memberikan diri sepenuhnya pada pelayanan kepada Tuhan, akan sempat menjatuhkan dan menghakimi saudaranya? Tentu tidak; karena fokusnya adalah untuk melakukan dan memberi yang terbaik; bukan hanya untuk manusia, melainkan untuk Tuhan. Sebab hidupnya adalah untuk Tuhan. Bagi kita pengikut Kristus, kita dipenuhi sukacita karena Kristus yang telah menjadi Juruselamat dan Tuhan bagi kita, maka fokus kita akan berusaha memberikan yang terbaik bagi Tuhan dan memilih terus-menerus untuk dipenuhi SukacitaNya. Bukan untuk menghakimi saudaranya.
Bagi kita yang melayani Tuhan, jikapun kita menghadapi tantangan, merasa “Tuhan menutup pintu, maka kita percaya Ia akan membuka jendela bagi kita atau kita jadi mengerti bahwa Tuhan Allah sedang membentuk kita menjadi permata”. Jadi demikianlah kita membiarkan diri dikuasai sukacita Tuhan.
Nah apakah dengan menghakimi dan kehilangan sukacita kita bertambah peka melihat “jendela yang terbuka atau tangan Tuhan Allah yang sedang membentuk?” Tentu tidak. Semua itu malahan membuat kita tak melaksanakan kehendakNya atau ikut serta dengan si jahat, mengacaukan pekerjaan Tuhan. Kita tentu tak mau menjadi demikian. Biarlah setiap kita, anak-anak Tuhan memilih selalu dikuasai oleh Sukacita Tuhan. Shakespeare berkata:” Life is short so love your life”. ia mengatakan ini agar setiap orang dipenuhi kegembiraan, karena biasanya orang hanya melihat yang kurang dan mengharapkan yang tak ada. Hidup ini terlalu singkat untuk dikuasai keluhan. Shakespeare mengajari kita untuk bersukacita dengan apa yang ada. Bagi kita, dengan bersukacita kita mau memberikan diri kita dalam kehendak dan rancangan Tuhan bagi kita. Kiranya dengan Sukacita pula, kita akan hidup dalam damai dan kasih seorang kepada yang lain. Saling menghibur, saling mendukung dan saling memulihkan, saling menolong, terutama kepada setiap orang yang sedang melakukan pekerjaan yang ditujukan untuk Tuhan. Dengan sukacita berdasarkan kasih Tuhan, mari kita menghormati dan melayani bersama. Mari kita lakukan semua nya untuk Tuhan. (LiN09-08-2023)