MENGUSAHAKAN
Views: 0
Bahan: Kejadian 3:23-24
Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang menyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Tema kita hari ini sederhana, MENGUSAHAKAN, kata ini bisa ringan tetapi bisa berat, berbobot, bisa kecil tetapi bisa besar. Bahan renungan kita, merupakan keprihatinan, yaitu manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, karena meninggalkan firman Tuhan dan mengikuti kata Iblis, manusia itu terusir dari taman Eden. Diusir, sebagai hukuman, menunjukkan suasana yang berat dan manusia itu harus mengusahakan tanah untuk kelanjutan hidup yang sudah dibatasi oleh kematian. Manusia harus berusaha untuk kelangsungan hidup dan yang dihasilkannya ialah duri dan duri yang menyakitkan, karena harus berakhir dengan kematian.
Bulan lalu presiden mengumumkan penemuan sumber minyak di Papua, cadangan minyak yang seimbang dengan cadangan minyak di negeri Arab. Kalau pemerintah tidak berniat untuk mengusahakannya, maka dengan sederhana dan gampang, sumber itu diserahkan ke pihak swasta baik asing maupun dalam negeri. Dulu ditemukan cadangan emas di Timika, dan diserahkan kepada PT Freport, pemerintah mempunyai saham yang kecil di perusahaan itu sehingga, bagian pemerintah sangat kecil, bagaikan hanya dijual murah ke pihak asing. Satu pihak sangat disayangkan tambang itu sudah dieksploitasi selama lebih tiga puluh lima tahun dan negara mendapat keuntungan yang sangat kecil. Setelah saham negara mencukupi lebih dari 50%, maka kendali atau kebijakan perusahaan itu sudah di tangan pemerintah kita. Begitu juga banyak tambang minyak bumi yang dikuasai oleh perusahaan asing, tambang batu bara diusahakan oleh pihak swasta nasional dan asing. Dulu terlihat pemerintah tidak berniat mengusahakan tambang atau mengusahakan kekayaan alam negeri ini. Secara sederhana, semoga cadangan minyak yang ditemukan itu memacu pemerintah mengusahakannya, sehingga memacu penguasaan tehnologi dan menyerap tenaga kerja yang sangat dibutuhkan di negeri kita.
Bulan Agustus ini dengan pekik perjuangan “MERDEKA”… untuk kita bersyukur atas perjalanan NKRI dengan Pancasila, UUD 1945 dan Bineka Tunggal Ikha yang menyatukan langkah perjalanan bangsa dari Sabang hingga Merauke. Banyak pembangunam seperti infrastruktur yang patut kita syukuri, demikian juga kemajuan dalam kebijakan seperti tidak lagi mengeksport bahan mentah, seperti tambang, kayu dan minyak sawit, kebijakan lainnya yang memperkuat ketahanan di bidang ekonomi. Dengan jerih dan juang para pahlawan kemerdekaan RI diproklamasikan 17 Agustus 1945, perjuangan itu tiba pada jaman ini, kita menjadi pelakunya. Kita jaga, pelihara apa yang para pahlawan telah perjuangkan, kita isi kemerdekaan ini dengan pembangunan mencapai masyarakat adil makmur. Semoga kata-kata ini tidak pernah basi atau ketinggalan jaman dengan kemajuan bersama bangsa lain. Memang seperti perjalanan bangsa kita yang selalu ada krikil bahkan batu besar merintangi perjalanan bangsa kita, membuat kita tidak akan lengah. Sebagai anak Tuhan Yesus, kita turut menjaga NKRI sesuai dengan porsi yang bisa kita lakukan, paling tidak doa kita, dibutuhkan untuk bangsa kita.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Tuhan menempatkan manusia mengusahakan tanah untuk kelanjutan kehidupannya, bagaimana Anda melihat diri Anda dalam tugas ini.
- Kemerdekaan RI ke-78, sebagai apa posisi Anda dalam kemerdekaan ini?
- Apakah gereja Anda turut mengusahakan cinta-cita bangsa kita mencapai “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?”
Mari berdoa:
Bapa kami dalam sorga, bersama seluruh rakyat bangsa Indonesia, kami bersyukur 78 tahun kemerdekaan RI. Kami mengenang jerih juang para pahlawan yang telah berjuang mengusir penjajah dan akhirnya menegakkan kedaulatan RI dengan merdeka. Jauhkanlah pikiran dan usaha yang bisa memecah bangsa kami, karuniakan hikmat bagi pemerintah agar pembangunan terus diusahakan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. [AS140823]