PENGAMPUNAN YANG MEMULIHKAN
Views: 0
Bacaan: Yesaya 51:22 (TB2)
”Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Allahmu yang memperjuangkan perkara umat-Nya: “Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cawan luapan murka-Ku tidak akan kauminum lagi,…”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik..
Jemaat yang terkasih.. Kata maaf adalah kata sederhana yang memiliki daya, yang mampu mengubah perselisihan menjadi perdamaian, benci menjadi cinta, egois menjadi peduli. Kata yang mudah untuk diucapkan, namun sulit dilakukan, betul? Dibutuhkan keberanian dan ketulusan untuk mengungkapkan rasa dan makna yang ada di dalamnya. Kata maaf tidak hanya mampu menggerakkan hati kita saja, tetapi juga mampu membuat kita menyadari, mengingat Allah yang Maha Kasih dan Maha Pengampun.
Bacaan kita saat ini adalah narasi penghiburan Allah kepada umat Israel, Sion (nama historis Yerusalem), di tengah-tengah pembuangan Babel. Umat Israel yang pada waktu itu sedang dijajah secara fisik, mental, maupun rohaninya, sedang dibangun kembali oleh Allah. Pada ayat 22, Allah mengenalkan diri-Nya sebagai Allah yang memperjuangkan perkara umat-Nya. Sekalipun umat Israel pernah menyimpang dari jalan Allah, tetapi Allah tetap setia memberkati dan melindungi Israel. Dalam proses itulah mereka memahami bahwa Allah itu penuh dengan kasih dan Maha Pengampun.
Sebagai makhluk sosial sampai kapanpun kita akan hidup berdampingan dengan orang lain. Dalam setiap perjumpaan dengan orang lain, tentunya konflik tidak akan pernah terhindarkan. Kita sadar bahwa hidup dalam konflik itu tidak nyaman. Meskipun kita tahu bagaimana cara berdamai, seringkali kita tidak mau untuk memulainya terlebih dulu. Apalagi konflik itu terjadi ditengah keluarga, akan lebih sulit untuk mengatakan kata maaf, orang menjadi gengsi dan berpihak pada egonya. Namun proses mengampuni itu harus tetap diwujudkan, agar tidak semakin melukai orang yang ada di sekitar kita terlebih akan semakin melukai diri karena terus memelihara luka itu. Buka diri untuk mengampuni orang lain juga diri sendiri.
Pada saat ini, marilah kita belajar dari umat Israel yang mengambil inisiatif untuk memohon pengampunan pada Allah, sehingga mereka dipulihkan. Allah bersedia mengampuni umatnya, maka kita yang ciptaan-Nya diminta demikian. Marilah kita mengambil inisiatif untuk mengampuni dan mengucap maaf , dengan demikian kita akan dipulihkan Allah dan memulihkan keadaan disekitar kita, butuh proses dan tidak mudah. Namun jika kita mau melibatkan Allah dalam proses ini, maka kita akan dimampukan. Selamat berproses, Tuhan memampukan kita. Amin.