MENGEJAR YANG BENAR
Views: 0
Bacaan: Yesaya 51: 1-8
Salam sejahtera, semoga umat Tuhan dalam persekutuan Gereja Kristen Indonesia, yang 35 tahun dibimbing Roh Kudus dalam kesatuan, makin dimampukan Tuhan untuk mencari Tuhan, mendengar Tuhan, mengejar apa yang benar, seperti ungkapan dalam Yesaya 51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
Untuk mewujudkan kesatuan GKI, tidak mudah, perlu usaha bersama, bersekutu, dengan menggumuli firman Tuhan di tengah-tengah konteks Indonesia masa kini. Firman Tuhan itu memberikan pengharapan dan penghiburan pada umat yang sedang menderita, susah, sakit, lemah, tidak berdaya. Menggumuli firman Tuhan bersama, akan mendapat pengharapan dan penghiburan, ketika mendapat pelepasan, penebusan dari Tuhan Yesus. Umat Tuhan dibebaskan dari dosa agar bisa menghadapi penderitaan, kesusahan, ancaman, badai hidup, yang merusak, yang melemahkan jiwa manusia.
Umat yang bersekutu, menggumuli bersama Firman Tuhan berarti mendengar Tuhan, mengejar apa yang benar, mencari Tuhan, memandang Tuhan, mengingat Tuhan, mendengar panggilan Tuhan, menerima berkat Tuhan. Berkat Tuhan adalah penghiburan di tengah keruntuhan, kegagalan, kesulitan, ancaman, sakit, kedukaan dan berbagai masalah, juga diartikan Tuhan menambah kekuatan jiwa bagi umat. Berkat Tuhan adalah kuasa Tuhan yang mengubah hidup umat dan masyarakat dari hidup seperti di padang gurun, padang belantara, menjadi hidup seperti di Taman Eden atau Taman Tuhan. Hidup di padang gurun atau padang belantara adalah hidup yang kering, tandus, tidak subur, tidak ada air segar, sulit bertumbuh, berbuah. Taman Eden, Taman Tuhan menggambarkan hidup umat Tuhan seperti tanah subur, banyak air segar, kalau benih firman Tuhan ditabur akan cepat tumbuh dan berbuah, gemuk dan segar. Taman Eden atau Taman Tuhan menggambarkan hidup yang sempurna, segala sesuatu tersedia berlimpah, manusia hidup damai dengan sesama, dan dengan mahluk lainnya serta lingkungan, dan hidup damai dalam persekutuan dengan Allah.
Umat Tuhan yang hidup seperti Taman Eden atau Taman Tuhan adalah umat yang hidup dalam kegirangan dan sukacita, senang menyanyikan syukur kepada Tuhan. Umat dengan tanah yang subur adalah umat yang memperhatikan suara Tuhan, mendengarkan firman Tuhan, mencari Tuhan, memandang Tuhan, mengingat Tuhan, mengejar apa yang benar, mendengar panggilan Tuhan, melakukan kehendakNya dan mendapat berkat.
Tuhan akan memberi pengajaran, perintahNya, ketetapanNya, peraturanNya, kehendakNya sebagai terang untuk menuntun, membimbing hidup semua orang dari berbagai bangsa-bangsa.
Umat Tuhan yang hidup seperti di Taman Eden atau Taman Tuhan adalah orang yang dilepaskan, dimerdekakan melalui penebusan Yesus, maka hidupnya selalu menerima perintah dan kehendak Tuhan, bukan mengikuti kehendak dan pikiran sendiri atau kehendak orang lain.
Umat Tuhan yang sudah dilepaskan dari dosa, maka hidupnya tidak takut jika dinista oleh orang lain, dituduh bersalah oleh orang lain, dituduh oleh musuh yang suka menghakimi, mencari kesalahan dan kekurangan serta dosa orang lain. Orang yang suka menghakimi, suka menuduh orang bersalah, suka mencari kesalahan dan dosa orang, tanpa melakukan klarifikasi atas tuduhan tersebut, maka orang ini termasuk orang yang tidak mengejar apa yang benar. Orang yang suka mendengar berita palsu, kemudian menyebarkan berita palsu, tanpa klarifikasi, ikut-ikut menuduh orang lain bersalah, maka orang seperti ini tidak mengejar apa yang benar.
Persekutuan yang terdiri dari orang yang tidak mengejar apa yang benar, suka menghakimi, suka menuduh orang bersalah tanpa klarifikasi, digambarkan seperti persekutuan padang gurung, padang belantara, yang kering, gersang, tidak nyaman, tidak disukai karena banyak konflik yang tidak perlu, tidak menjadi tanah yang subur bagi benih firman Tuhan, tidak ada kegirangan, tidak ada sukacita, yang ada ketakutan karena tuduhan yang belum diklarifikasi.
Persekutuan yang mengejar apa yang benar adalah persekutuan yang mendasari keputusan, tindakan berdasar kebenaran Tuhan, bukan kebenaran diri sendiri, kebenaran orang tertentu, bukan berdasarkan berita palsu yang kemudian dianggap sebagai kebenaran. Membuat keputusan berdasarkan kebenaran palsu, berita palsu tanpa klarifikasi, maka keputusan dan tindakan, juga tidak menghasilkan kebenaran dalam Tuhan, tidak membawa damai, kebaikan. Persekutuan atau keluarga yang berdasarkan kebenaran palsu, berita palsu, kebenaran sendiri, maka persekutuan itu akan menjadi padang gurun, padang belantara bukan menjadi Taman Tuhan, Taman Eden, yang penuh sukacita, damai sejahtera, adil, dan baik.
Karl Barth adalah orang yang mencari kebenaran, tidak bersikeras dengan pendirian sendiri, pemberani, rendah hati. Ia terbuka, suka mendengar, dan bersedia menerima kritik dari orang yang menyampaikan kritik dengan tepat (Clifford Green, Karl Barth : Teolog Kemerdekaan, BPK Gunung Mulia, 1997). Ia adalah seorang yang lembut hati, tajam pikirannya, periang yang selalu siap untuk berjuang. Orang yang mengejar apa yang benar, adalah orang yang mengimani dan merasakan kasih setia, kasih karunia Allah.
Allah mengasihi dalam kemerdekaan yang sempurna, tidak diatur manusia, kekuatan lain, atau pengetahuan manusia. Allah membebaskan orang dari rasa takut terhadap orang lain yang lebih kuat dan berkuasa, dibebaskan dari perasaan rendah diri. Kemerdekaan itu diberikan Tuhan Yesus, di segala bidang kehidupan- politik, ekonomi, sosial dan lain-lain. Tuhan memerdekakan dari penindasan dan kejahatan, penghakiman yang tidak adil. Hanya dalam Yesus kita benar-benar merdeka (Yohanes 8:36). Orang merdeka dari kesombongan, menjadi rendah hati. Merdeka dari menutup diri, bersikeras dengan pendapat sendiri menjadi membuka diri, bersedia menerima kritik yang tepat, bukan kritik berdasarkan berita palsu, yang dianggap sebagai kebenaran.
Orang yang mengejar apa yang benar, maka Tuhan memberi berkatNya, agar kita benar, kudus, dalam memuji Tuhan, dalam doa dan lagu, yang kita nyatakan dalam Roh dan Kebenaran Allah, sehingga jiwa kita bersyukur seperti ungkapan KJ 8:3 Beri berkatMu, Maha Tuhan, agar benar kudus pujianku, dan doa juga kulagukan di dalam Roh dan kebenaranMu, jiwaku pun padaMu bersyukur, bersama bala sorga bermazmur. Amin.
Berdoa:
Ya Tuhan kami bersyukur, persekutuan Gereja Kristen Indonesia, 35 tahun dibimbing Roh Kudus dalam kesatuan, kiranya kami makin dimampukan bersama-sama untuk mencari Tuhan, mendengar Tuhan, mengejar apa yang benar. Dan hidup umat menjadi Taman Tuhan yang mengembirakan dan damai. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin