MENGGEMBALAKAN DENGAN PENGETAHUAN DAN PENGERTIAN
Views: 0
Bacaan: Yeremia 3:12-19
Salam sejahtera, semoga makin banyak orang yang diangkat Tuhan menjadi gembala, sesuai dengan hati Tuhan, dan mampu menggembalakan sesama dengan pengetahuan dan pengertian seperti ungkapan dalam Yeremia 3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
Mengangkat gembala-gembala sesuai hati Tuhan berarti gembala yang taat pada kehendak Tuhan, bijaksana dan penuh pengertian. Tuhan mengangkat gembala karena Ia penuh kasih karunia dan rahmat, tetap setia memelihara perjanjian-Nya dengan umat. Tuhan mengangkat gembala dalam rangka memulihkan kembali hubungan Tuhan dengan umat-Nya, bukan mereka tidak bersalah, melainkan karena Tuhan mengampuni orang yang mau mengakui kesalahannya. Tuhan mengangkat gembala yang tidak akan memakai kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk melaksanakan keadilan dan rahmat. Gembala itu mengajak umat untuk mengakui kemuliaan Tuhan sebagai Raja, menaati kehendak Tuhan.
Penggembalaan adalah pelayanan yang dilakukan di dalam kasih untuk mendukung, membimbing, menilik, menegur, menyembuhkan, dan mendamaikan, agar anggota jemaat dan simpatisan mengasihi Allah, hidup taat kepada Allah, serta hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, sesama dan seluruh ciptaan Allah. Oleh karena itu penggembalaan dilaksanakan secara bijaksana dan penuh tanggung jawab. Penggembalaan diberikan juga kepada simpatisan, karena simpatisan adalah setiap orang yang belum menjadi anggota GKI, sedang mengikuti katekisasi sidi atau menjadi pengunjung tetap kebaktian. Simpatisan berperan serta dalam melaksanakan misi gereja dan pembangunan jemaat (Tata Gereja dan Tata Laksana GKI 2023).
Penggembalaan dilaksanakan oleh anggota dan/atau pejabat gerejawi dan /atau lembaga gerejawi. Penggembalaan terdiri dari penggembalaan umum dan penggembalaan khusus. Penggembalaan umum terhadap anggota, simpatisan, pejabat gerejawi, dan lembaga gerejawi adalah penggembalaan yang dilakukan terus menerus melalui berbagai kegiatan baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan menggunakan berbagai bentuk seperti kebaktian, pembinaan, diakonia, dan/atau percakapan pastoral, surat penggembalaan, perlawatan atau bentuk penggembalaan lainnya. Penggembalaan khusus dilakukan terhadap anggota, pejabat gerejawi, dan lembaga gerejawi, yang kelakuannya bertentangan dengan Firman Allah dan/atau melakukan praktek bergereja yang bertentangan dengan Tata Gereja dan Tata Laksana GKI, paham pengajaran bertentangan dengan Firman Tuhan dan Ajaran GKI, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain, agar ia bertobat.
Langkah-langkah penggembalaan khusus didasarkan pada laporan tentang dugaan yang disampaikan secara lisan dan/atau tertulis dan dapat disertai bukti-bukti awal. Laporan ini tidak dapat dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan penggembalaan khusus. Bertolak dari laporan itu, penatua atau pendeta melakukan klarifikasi untuk mengetahui kebenaran laporan tersebut. Jika laporan itu tidak benar, maka diputuskan bahwa persoalan ini dianggap selesai. Jika laporan tersebut diakui benar, maka penatua atau pendeta melakukan peneguran dan memberikan nasihat dalam kasih agar ia bertobat. Jika yang bersangkutan bertobat maka persoalan ini dianggap selesai. Jika laporan itu benar tapi yang bersangkutan tidak bertobat, maka dilakukan langkah-langkah pastoral, agar bertobat. Jika yang bersangkut tidak bertobat, masih berada di bawah penggembalaan khusus maka yang bersangkutan tidak diperkenankan menerima pelayanan pengakuan percaya, pernikahan gerejawi, menjadi anggota badan pelayanan (Tata Gereja dan Tata Laksana GKI 2023).
Penggembalaan itu dilakukan dalam rangka mengasihi Yesus dan sesama (Yohanes 21:15-17). Melakukan penggembalaan dengan kasih berarti tidak dilakukan dalam hati yang emosi, marah, menghina, menghakimi, menuduh dengan tuduhan yang belum diklarifikasi, tapi dalam kesabaran, murah hati, tidak sombong, tidak bersukacita karena ketidakadilan. Penggembalaan itu untuk menemukan damai sejahtera dengan Allah dan sesama, rekonsiliasi (memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; menyelesaikan perbedaan), bukan konflik yang penuh dendam, sakit hati, terpecah.
Dalam penggembalaan ada fungsi konseling pastoral. Konseling adalah proses pertolongan, untuk meringankan penderitaan yang ditolong, dan mendapat kekuatan baru, wawasan baru untuk memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi. Konseling pastoral adalah konseling bersifat penggembalaan. Penggembalaan yang baik bersifat lemah lembut, pemelihara, penolong, memberikan kebebasan bagi yang ditolong untuk mengambil sikap dan mengambil keputusan sendiri. Gembala bukanlah diktator, tapi penuh cinta kasih menggembalakan domba-domba. Tidak ada gembala yang baik ingin agar yang digembalakannya itu celaka. Konseling pastoral itu berfungsi untuk menyembuhkan, menopang, membimbing, memperbaiki hubungan, mengasuh atau memelihara (Aart Martin Van Beek, Konseling Pastoral, Satya Wacana, 1992).
Gembala yang sesuai hati Tuhan berarti gembala yang hidup sesuai dengan firman Allah dan menyalurkan hidup melalui pemahaman akan firman itu. Karena mengenal hati Allah, mereka akan tahu bagaimana penggembalaan yang baik berdasarkan kasih, bijaksana dan pengertian. Penggembalaan itu adalah memberitakan Injil bahwa Allah mengampuni dosa dan menerima dan menghibur orang-orang berdosa yang bertobat dan kembali. Allah menyatukan umat Tuhan yang tercerai-berai.
Penggembalaan itu menjelaskan bahwa Allah belum melupakan umat, walaupun umat sudah melupakan Allah. Mengingatkan orang yang keras hati yang menolak panggilan Tuhan supaya kembali kepada Allah. Bertobat, kembali kepada kesetiaan, kembali kepada jalan baik yang telah ditinggalkan. Tuhan itu murah hati, Ia tidak akan murka untuk selama-lamanya, melainkan akan berdamai. Penggembalaan mendorong orang mengakui kesalahan, dosa, merasa malu dengan dosa-dosanya.
Kita meniru Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, yang membawa ketentraman, ketenangan, jiwa disegarkan, menunjukkan jalan yang lurus dan baka seperti ungkapan KJ. 285 ayat 1,2. Ayat 1 Tuhankulah Gembalaku; oleh Nya ‘ku tent’ram di padang hijau yang segar, di pinggir air tenang. Ayat 2. Jiwaku disegarkanNya dan kar’na namaNya ditunjukkanNya jalanku yang lurus dan baka. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan kiranya semakin banyak orang yang diangkat Tuhan menjadi gembala, sesuai dengan hati Tuhan, dan mampu menggembalakan sesama dengan pengetahuan dan pengertian, dalam nama Tuhan Yesus, amin.