“DHEK, LIHAT OBENG DI MEJA ATAU TIDAK?”
Views: 0
Bacaan: Yesaya 49:14-16 (TB 2)
”Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, dan tidak menyayangi anak dari kandungannya? Kalaupun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu senantiasa di pelupuk mata-Ku”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Suatu sore saya hendak memasang hasp lock_atau kadang disebut sebagai _overval alias rumah gembok. Semua peralatan yang dibutuhkan sudah saya siapkan. Namun ketika hendak memasang screw alias sekrup, saya bingung karena obeng berpindah tempat. Oleh karena itu, saya pun mencari obeng tersebut. Saya yakin bahwa obeng sudah diambil dari kotak perlatan dan saya letakkan di atas meja. Beberapa menit saya mencari dan tidak menemukan obeng tersebut. Anak perempuan saya yang ada di ruangan yang sama, rupanya memerhatikan kebingungan saya. Ia pun bertanya, “Yah, lagi cari apaan?” Saya menyahut, “Dhek, lihat obeng di meja atau tidak?” Sembari tertawa ia berkata, “lha itu di kantong belakang celana, apa?” Ternyata obeng itu tidak di atas meja melainkan sudah saya kantongi di saku celana bagian belakang. Kami berdua pun tertawa.
Mungkin Anda pernah mengalami hal yang mirip dengan apa yang saya alami. YA, betul. Itu namanya “L U P A”. Memang manusia mudah sekali lupa. Hanya saja, konsep tentang lupa ini seringkali kita sematkan juga kepada Tuhan. Khususnya apabila kita merasa bahwa doa dan permohonan kita itu tidak kunjung dijawab oleh Tuhan. Kadangkala ketika sedang berada di dalam pergumulan, kita berpikir bahwa jangan-jangan Tuhan sudah melupakan kita sehingga tidak kunjung menolong.
Perasaan seperti itulah yang pernah dirasakan oleh orang-orang Yehuda di pembuangan. Umat Yehuda merasakan bahwa sudah sekian lama mereka berada di pembuangan, namun Tuhan tidak kunjung membebaskan mereka. Sampai-sampai umat Yehuda menganggap bahwa Tuhan sudah melupakan mereka. Kepada umat yang sudah mulai putus asa itulah Tuhan menegaskan bahwa IA tidak akan pernah melupakan umat-NYA, dan akan memberikan pertolongan tepat pada waktu-NYA. Tuhan bersabda, ”Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, dan tidak menyayangi anak dari kandungannya? Kalaupun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu senantiasa di pelupuk mata-Ku”. Dengan sangat tegas Tuhan menyebutkan bahwa kalaupun seorang perempuan sampai bisa melupakan anaknya, sekali-kali Tuhan tidak akan melupakan umat-NYA. Mengapa? Sebab di telapak tangan Tuhan terlukis wajah-wajah umat-NYA. Itu berarti bahwa setiap kali memandang telapak tangan-Nya, maka Tuhan akan melihat dengan jelas gambar wajah umat dengan segala pergumulan dan ekspresinya masing-masing. Ya, wajah umat Yehuda ada di telapak tangan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah melupakan umat-Nya.
Saudaraku, karena lupa saya pun bertanya, “Dhek, lihat obeng di meja atau tidak?” Betul! Anda dan saya bisa lupa, namun Tuhan tidak pernah lupa. Jangan karena persoalan yang tak kunjung usai, lantas membuat kita menganggap Tuhan melupakan diri kita. Tuhan perlu waktu, namun Tuhan tidak pernah melupakan kita sebab lukisan wajah Anda dan saya ada di telapak tangan Tuhan. Oleh sebab itu, mari jalani hidup ini dengan rasa syukur dan sukacita, sebab tidak ada seorang umat pun yang dilupakan Tuhan. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Kami bersyukur karena wajah kami ada di telapak tangan-MU, ya Tuhan. Oleh karena itu kami terus belajar untuk berserah dan menjalani kehidupan ini dengan rasa syukur, sehingga kekuatiran tidak menguasai hidup kami. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk mewujudkannya. Terimakasih, ya Tuhan Yesus, Amin.