AIR CONDITIONER
Views: 0
Bacaan: Amsal 4:23 (TB 2)
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari sanalah terpancar kehidupan”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Penyejuk udara atau penyaman udara (atau sering disebut sebagai air conditioner, aircon, AC) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk mengkondisikan suhu dan kelembaban udara suatu ruangan baik untuk pendinginan maupun pemanasan di waktu tertentu. Menurut sejarah, konsep penyejuk udara ini telah diterapkan di zaman Romawi Kuno dan Persia abad pertengahan. Dalam perkembangannya, penyejuk udara modern muncul seiring dengan perkembangan ilmu kimia selama abad 19. Sedangkan penyejuk udara skala besar listrik pertama ditemukan dan digunakan pada tahun 1902 oleh penemu dari Amerika bernama Willis Haviland Carrier. Pertanyaanya adalah: mengapa orang perlu membuat alat untuk mengondisikan suhu dan kelembaban udara? Suhu dan kelembaban udara di sekitar seringkali membuat tidak nyaman. Dan ketidaknyamanan ini sangat mempengaruhi kualitas hidup ataupun produktifitas manusia. Dengan pengondisian suhu dan kelembaban udara ini, maka orang-orang yang ada di dalam ruangan akan dapat merasa lebih nyaman sehingga produktifitas bisa lebih baik.
Memerhatikan cara kerja penyaman udara ini, mengingatkan kita akan fungsi hati yang ada dalam diri kita masing-masing. Apa yang dirasakan oleh hati sangat memengaruhi cara pandang, sikap dan perkataan kita terhadap keadaan atau peristiwa yang ada di sekitar kita. Ya, hati kita akan sangat menentukan reaksi kita dalam memandang kehidupan kita dan bagaimana kita bersikap di tengah interaksi dengan banyak orang. Keluhan, kemarahan, keputusasaan, kesabaran dan keoptimisan diri kita ini sangat dipengaruhi oleh hati. Menurut saya, tepatlah jika dikatakan bahwa suasana hati akan sangat mempengaruhi cara hidup kita. Hati merupakan pusat dari apa yang kita pikirkan, inginkan, katakan dan lakukan.
Begitu pentingnya hati bagi kehidupan ini, penulis Amsal memberikan nasihat yang sangat indah, demikian: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari sanalah terpancar kehidupan”. Dalam segala pengalaman kehidupan yang sudah dialaminya, penulis Amsal berkesimpulan bahwa kehidupan itu terpancar dari hati. Apapun yang ada dalam hati akan terlihat jelas dari cara, gaya dan sikap hidup kita. Itulah sebabnya kita diingatkan untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Hati yang tidak terjaga bisa sangat berbahaya karena bisa menimbulkan pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, kesaksian palsu dan hujat (bdk. Mat. 15:19).
Seandainya ada orang yang memiliki talenta yang lebih baik dibandingkan dengan diri kita, maka hati yang terjaga akan membuat kita tetap berpikir positif sehingga tidak menjadi dengki atau iri dan tidak bertindak atau berkomentar yang menimbulkan perpecahan.
Bagaimana agar kita bisa menjaga hati tetap kudus dan benar di hadapan Tuhan? Kita tahu dan sadar bahwa tidak ada yang bisa mengubah karakter manusia selain Tuhan dan dorongan dari diri sendiri untuk tetap dipimpin serta dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Hanya dengan pimpinan Roh Kuduslah kita dimampukan untuk tetap berdiri di atas kebenaran.
Ketika cuaca panas, betapa nyamannya bekerja dan beraktifitas di dalam ruangan yang dingin karena memiliki Air conditioner – alias alat penyaman udara. Seperti halnya AC yang menjaga agar ruangan menjadi nyaman, demikian pula hati yang terjaga akan memcarkan kehidupan yang menjadi berkat. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga
Doa:
Kami rindu untuk selalu menjaga hati kami agar hidup kami memancarkan berkat. Kami memohon pertolongan-Mu, ya Tuhan, agar tetap dapat menjaga hati kami. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.