KEKEIM BIUL YOHARUSA RATA”
Views: 0
Bacaan: Matius 22:37-40 (TB 2)
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah perintah yang terutama dan yang pertama. Perintah yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua perintah inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saya menduga bahwa Anda bingung dengan judul renungan ini. Ya, mungkin judul renungan ini terasa asing bagi Anda yang baru pertama kali mendengarnya. Judul renungan itu merupakan akronim dari nama-nama Kitab yang ada di dalam Perjanjian Lama. Lengkapnya adalah: KEKEIM BIUL YOHARUSA RATA EZNEH ESAYMAZAM PENGKI YEYERAYE DAHOYOAMOB YUMINAHA ZEHAZAMA (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja, 1-2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, Maleakhi). Upaya yang saya lakukan ini sering disebut sebagai ‘jembatan keledai’.
Jembatan keledai adalah cara sederhana untuk mengingat atau menghafalkan sesuatu yang digunakan dalam bidang pendidikan. Jembatan keledai berupa kata atau suku kata yang disusun membentuk kalimat dengan arti yang menarik atau masuk di akal sehingga mudah untuk menghafal dan mengingat. Menghafal 39 nama-nama Kitab dalam Perjanjian Lama tentu membutuhkan usaha yang besar, namun dengan jembatan keledai “Kekeim Biul”, maka nama-nama Kitab dalam PL akan relatif lebih mudah untuk diingat. Tadi itu baru 39 nama Kitab, bagaimana bila ada 613 perintah yang mesti diingat dan dihafal?
Dalam kehidupan umat Yahudi, dikenal adanya kumpulan hukum yang jumlah keseluruhannya adalah 613 perintah (mitzvot)_. Jumlah ini merupakan jumlah seluruh perintah yang ada di dalam Kitab-kitab Taurat. Berdasarkan banyaknya _mitzvot inilah, maka orang-orang Farisi hendak mencobai Tuhan Yesus. Kira-kira pertanyaannya demikian, “Dari 613 mitzvot ini, perintah manakah yang terutama?”, Untuk menjawab pertanyaan itu, Tuhan Yesus tidak menyebut satu persatu satu perintah dari ke-613 mitzvot, melainkan meringkaskan ke dalam hukum kasih. Alkitab menyaksikan, “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah perintah yang terutama dan yang pertama. Perintah yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua perintah inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”. Apa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ini sangat menohok dan memporak-porandakan cara berpikir orang-orang Farisi dan Ahli Taurat. Bagi Tuhan Yesus, yang terutama adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Apa artinya menghafal dan memahami 613 mitzvot, namun kehilangan kasih baik kepada Allah atau kepada manusia, bukan? Lebih jauh, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kasih kepada Tuhan mesti dibuktikan di dalam praktik kasih kepada sesama bahkan kepada yang paling hina. Karena melayani sesama yang paling hina adalah perwujudan nyata dari melayani Tuhan (bdk. Mat. 25:40).
Menghafal 613 perintah Tuhan nampaknya mustahil, namun dengan ‘jembatan keledai’ berupa ‘hukum kasih’, maka perintah Tuhan itu jauh lebih mudah dimengerti. Yaitu: mengasihi Allah dan mengasihi sesama. ‘Kekeim Biul Yoharusa Rata’ hanyalah salah satu contoh jembatan keledai untuk menghafal bama Kitab dalam PL. Akan tetapi mempraktikkan kasih kepada Allah dan sesama menjadi tugas yang harus kita lakukan. Selamat berjuang untuk mengasihi Allah dan sesama, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Kami rindu untuk menyatakan kasih kepada-Mu dan kepada sesama kami, ya Tuhan. Kami sadar bahwa diri kami tidak akan mampu dalam mewujudkannya. Kami memohon pertolongan Roh Kudus agar dapat mewujudkan kerinduan kami ini. Terimakaih Tuhan Yesus. Amin.