KINTSUGI
Views: 0
Bacaan: 2 Korintus 5:17(TB2)
”Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Kiranya bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik.
Kintsugi atau yang sering juga disebut dengan Kintsukuroi, adalah suatu seni tradisional Jepang untuk merangkai kembali tembikar atau porselin yang pecah dengan cara dicampur menggunakan pernis bubuk emas atau perak. Seni ini memiliki filosofi yang sangat dalam, yaitu bahwa sebuah objek atau benda yang telah rusak dan pecah memiliki banyak sejarah, karena itu perlu untuk dirayakan ketimbang hanya disimpan apalagi dibuang. Dengan seni ini, tembikar atau porselin yang rusak dan pecah tadi dapat diperbaiki kembali bahkan dapat menambah nilai baru pada dirinya. Sesuatu yang rusak bahkan tidak berarti menjadi sesuatu yang baru dan kembali bernilai.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus mengingatkan akan makna pengorbanan Sang Kristus di kayu Salib. Dimana, hal tersebut dilakukan untuk pendamaian Allah dan manusia. Pendamaian tersebut diberikan kepada siapa saja yang mau dan bersedia untuk menerima Kristus dalam hidupnya. Inilah anugerah besar yang telah diberikan Allah kepada manusia, yakni pembaharuan hidup. Manusia yang karena dosa dan kejahatannya telah rusak dan hancur, dipulihkan oleh pengorbanan Kristus. Sehingga setiap orang yang dipulihkan Allah menjadi ciptaan baru dan hidupnya lebih bermakna. Hidup manusia yang hancur karena dosa telah dirangkai kembali menjadi manusia baru dengan kehidupan yang baru.
Pelayanan pendamaian yang telah dilakukan oleh Allah kepada manusia membuat kita menjadi ciptaan baru. Sebagaimana tembikar hasil Kintsugi, demikianlah hidup kita di dalam Kristus. Kita yang telah dipulihkan oleh Allah harus meninggalkan kehidupan lama, yaitu kehidupan yang penuh dosa. Karena pendamaian Kristus telah memberikan makna dan nilai yang baru atas kehidupan kita sebagai umat tebusan. Umat tebusan yang mampu untuk hidup di dalam kasih, seperti kasih yang telah diberikan Kristus. Umat tebusan Kristus sudah selayaknya mampu menyatakan pengampunan kepada sesamanya, sebagaimana pengampunan yang diberikan oleh Allah. Mari kita isi hidup baru hasil pemulihan Kristus ini dengan senantiasa mengasihi Allah dan sesama, sebab kita adalah ciptaan baru. Selamat terus diperbaharui, Tuhan memberkati kita.