JANGAN MUDAH TERGIUR
Views: 0
Bacaan: Hakim-hakim 14:17 (TB2)
”Selama tujuh hari mereka berpesta, istrinya menangis disisinya. Akhirnya pada hari ketujuh ia menjelaskannya kepada istrinya, karena istrinya merengek-rengek kepadanya. Kemudian perempuan itu menjelaskan teka-teki itu kepada orang-orang sebangsanya”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan baik..
Jemaat yang terkasih.. Pernahkah mendengar kalimat: “Dietnya mulai besok yaa?” Kalimat tersebut sering terdengar, khususnya di kalangan orang-orang yang merasa perlu menurunkan berat badan. Namun, sering kalimat itu hanya mengudara begitu saja, tanpa ada tindak lanjut yang benar-benar nyata. Hari ini berucap, besok kembali menikmati makanan tanpa batas. Apakah yang menjadi kendala? Bisa jadi karena diri yang mudah tergiur atau niat yang belum benar-benar terkumpul.
Simson adalah seorang yang dikaruniai Allah dengan fisik yang begitu kuat. Ia dipanggil untuk melawan bangsa Filistin, untuk menyelamatkan bangsa Israel. Namun, dalam perjalanannya, saat tiba di Timna, Simson mulai melupakan tujuan Tuhan Allah atas karunia yang telah ia terima. Ia terbawa oleh hawa nafsunya dengan menikahi orang Filistin, sehingga akhirnya ia tertipu oleh isteri yang menjebaknya. Ia bertaruh dengan teka-teki, tetapi dirinya sendiri terjebak. Sejatinya dibalik setiap keputusan Simson, Allah tetap berkuasa atas dirinya dan menjadikannya kuat secara fisik untuk melawan Filistin. Hanya saja karena Simson merasa mampu dengan kekuatannya sendiri dan melupakan Roh Allah yang bekerja dan berkuasa, disanalah Simson jatuh sehingga ia terjebak oleh tipu muslihat orang Filistin melalui isterinya. Ia lebih mengutamakan kesenangan dirinya.
Setiap manusia tentu memiliki kelemahan dan kekuatannya masing-masing sesuai yang dikaruniakan oleh Allah. Belajar dari Simson yang dikaruniai kekuatan fisik untuk menjalankan misi Allah, yakni menyelamatkan Israel, maka bagi setiap kita yang telah menerima karunia, hendaknya kita gunakan setiap karunia itu sesuai dengan misi Allah. Kita pergunakan karunia itu dengan bijaksana sehingga menghasilkan buah yang baik.
Terlebih pada bulan keluarga ini, kita diajak untuk menggunakan segala karunia kita bersama keluarga untuk menjadikan dunia sebagai rumah bersama yang nyaman dan teduh. Tentu terkadang akan muncul godaan yang menjadikan kita kabur dari misi Allah. Kita lebih memilih keuntungan bagi diri kita sendiri saat membangun relasi dengan sesama. Saat ini mari kita menyadari bahwa karunia Allah, kuasa Roh Allah telah diberikan pada kita. Mari kita gunakan semua karunia itu untuk menjadi berkat bagi orang lain. Selamat berkarya bersama keluarga, Tuhan memberkati.