KEPADA ALLAH SAJA ENGKAU BERBAKTI
Views: 0
Bacaan: Matius 4:8-11
Salam sejahtera, semoga kita makin menyadari bahwa Tuhanlah sumber keselamatan, bukan dari iblis, bukan dari kerajaan dunia dan kemegahan dunia, bukan dari uang, bukan dari sesama, bukan dari orang berkuasa, bukan dari ilmu dan teknologi, termasuk HP. Oleh sebab itu, kita hanya menyembah dan berbakti kepada Allah saja, seperti ungkapan dalam Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Iblis menggoda Yesus, agar mengutamakan kerajaan dunia dan kemegahannya, serta menghormati, menyembah, berbakti kepada iblis. Kuasa, kekayaan, kenikmatan di seluruh dunia akan diberikan iblis kepada Yesus, asal Ia menolak kehendak Allah, yaitu berkorban di salib demi menyelamatkan manusia dari dosa. Yesus tidak perlu mengikuti jalan derita, cukup ikut jalan kenikmatan dunia. Yesus tidak mengutamakan Allah tapi mengutamakan iblis yang memberi kuasa pada Yesus. Iblis boleh menguasai hidup Yesus.
Bangsa Israel dalam penderitaan, berhasil dibujuk iblis agar menyembah lembu emas, dan tetap menyembah Tuhan. Tuhan tidak utama dan tidak satu-satunya disembah mereka. Masa kini ada orang menyembah dan berbakti pada Allah, tapi juga tunduk kepada kuasa dukun, sihir, tenung, takhyul, arwah orang mati, roh peramal, orang keramat, ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk HP. Ada orang lebih mengutamakan mencari uang, mencari ilmu, menggunakan HP dari pada mencari Kerajaan Allah.
Yesus menolak godaan iblis. Hanya Allah saja yang disembah Yesus dan hanya kepada Allah saja Ia berbakti. Melalui Matius 4:8-11, Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak mendengar bisikan iblis, dan hanya kepada Allah saja kita menyembah dan berbakti. Hal ini sesuai dengan hukum Taurat pertama: Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat patung, jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya. Sebab Allah adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Tuhan (Keluaran 20:3-5)
Demi keselamatan jiwa kita, demi nama Tuhan, maka Tuhan tidak mengizinkan kita apabila dalam kesukaran dan krisis, berseru minta tolong kepada benda mati, arwah orang mati, kekuatan gaib, sihir, dukun, kekuatan duniawi, ilmu, teknologi, HP. Baik mati atau hidup, baik miskin atau kaya, baik sehat atau sakit, baik berduka atau senang, hanya Tuhan sumber keselamatan kita. Hanya Tuhan yang kita imani sebagai penolong dari kesengsaraan. Hanya Tuhan yang kita sembah dan hanya kepadaNya kita berbakti.
Tuhan menghendaki agar kita di dalam memecahkan persoalan hidup, maka kita menggunakan alat-alat yang diberikan Tuhan kepada kita, tapi kita harus mengarahkan mata hati kita kepada Tuhan, yang ada di atas alat-alat itu, yang mampu memberi kepada kita segala yang kita perlukan (J. Verkuyl, Etika Kristen Kapita Selekta, BPK Gunung Mulia, 1992). Ilmu kedokteran, obat, ilmu lainnya, teknologi adalah alat-alat Allah yang diberikan pada manusia, dan banyak alat lain yang bisa digunakan Tuhan untuk menolong manusia. Namun alat bukan yang utama, hanya Allah yang utama. Allah yang membebaskan Israel dengan menggunakan alat atau cara tertentu. Allah menggunakan cara pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Allah melakukan keajaiban-keajaiban dan tidak akan mengecewakan siapapun yang menaruh pengharapan kepadaNya.
Remaja A, mengimani bahwa Tuhan sumber keselamatan, kemudian dalam menghadapi ujian di SMA. Dia berdoa agar selamat dari ujian dan diberi nilai 9. Setelah berdoa, ia main game, nonton youtube, ketika ditanya ibunya, apakah sudah mempersiapkan diri untuk ujian, dijawab sudah. Bagi A persiapan adalah berdoa saja, tanpa mengulangi pelajaran atau latihan. Ia malas dan bosan mengulangi dan melatih pelajaran. Setelah mengikuti ujian, nilainya jelek. A marah kepada Tuhan, mengapa nilainya jelek padahal sudah berdoa dengan sungguh-sungguh, agar selamat dari ujian dan nilai bagus. A lebih berbakti pada HP, dan mengutamakan HP dari belajar untuk kebaikan.
Hanya Tuhan yang kita sembah, karena Tuhan
menyelamatkan kita dengan memberikan alat-alat kepada manusia untuk memecahkan masalah hidupnya, tapi alat-alat itu bukan yang utama, Allah yang utama. Alat-alat itu harus digunakan, dengan menggunakan terang dari Tuhan, ada alat atau cara belajar, cara mempersiapkan ujian, cara membangun usaha, cara membangun keluarga, membangun komunikasi keluarga, membangun masyarakat dan gereja.
Hanya Tuhan yang kita sembah dan berbakti berarti Tuhan sumber keselamatan maka kita berpusat hanya pada Tuhan (Theosentris), bukan berpusat pada manusia atau diri sendiri (egosentris). Orang yang berpusat pada diri sendiri, tidak mau mengabdi, tidak mau menyembah dan tidak mau berbakti pada Tuhan, tidak mau mengikuti kehendak Tuhan. Mengejar kehendak dan pikiran sendiri, mencari keuntungan diri sendiri tanpa peduli akibatnya. Orang berbuat sewenang-wenang kejam, lalim. Bukan kekudusan Allah, bukan kedatangan Kerajaan Allah, bukan pelaksanaan kehendak Allah yang menjadi tujuan, melainkan pemuasan keinginan, kemauan dan nafsu sendiri. Remaja A di atas, berpusat pada kepentingan diri sendiri, memuaskan kemauan sendiri, tidak mau menderita untuk belajar dan latihan. Orang yang egosentris, tidak peduli dari mana datang sumber pertolongan, keselamatan, yang penting puas, untung diri sendiri, mau cara perdukunan, menipu, maling, merampok, korupsi, kekerasan, kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, selingkuh, yang penting puas diri sendiri, atau keluarga atau kelompok tertentu.
Allah satu-satunya sumber keselamatan yang kita sembah dan berbakti padaNya, maka kita melayangkan mata hanya kepada Tuhan yang di surga, mengharapkan pertolongan hanya dari Tuhan semata (Mazmur 121:1-5). Kita tidak akan goyah, dalam menghadapi masalah, pergumulan dan tantangan hidup, sebab Tuhan penjaga hidup. Hati jiwa dan pikiran kita akan teguh, kuat karena Tuhan tidak akan terlelap menjaga, memelihara kita dalam perjuangan hidup kita, menggunakan alat-alat dari Tuhan.
Marilah hati kita bersujud dan jiwa menyembah serta memasyhurkan kasih Tuhan agar bakti kita diterimaNya, seperti ungkapan dalam PKJ 282 ayat 2. Hati bersujud, jiwa menyembah; hidupku masyhurkan kasihMu.(2x) T’rimalah baktiku, layakkan diriku untuk kemuliaan namaMu. Hati bersujud, jiwa menyembah; hidupku masyhurkan kasihMu. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan, mampukan kami menyadari bahwa Tuhanlah sumber keselamatan, bukan dari iblis, bukan dari kerajaan dunia dan kemegahan dunia, bukan dari uang, bukan dari sesama, bukan dari orang berkuasa, bukan dari ilmu dan teknologi, termasuk HP. Kami hanya menyembah dan berbakti kepada Allah saja, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin