ENGKAULAH YANG BERKUASA
Views: 0
Bacaan: 1 Tawarikh 29: 11- 13
Salam sejahtera semoga kita makin mengakui bahwa Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya. Kuasa Tuhan membesarkan dan mengokohkan segala-galanya dalam hidup kita seperti ungkapan dalam 1 Tawarikh 29:12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dariMu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Didalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa untuk membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
Kekuasaan menjadikan orang kecanduan, memikat manusia dengan janji kekayaan, gengsi, dan perasaan penting. Nafsu berkuasa sudah dimulai pada saat Adam dan Hawa ingin menjadi sama seperti Allah, dan tidak menaati kehendak Tuhan. Para nabi, raja, hakim, dalam Perjanjian Lama dan murid Yesus, Paulus tidak mau mengilahkan kuasa, melainkan menjadi anak-anak Tuhan, yang lebih besar kuasanya dari kekuasaan itu sendiri (Cheryl Forbes dalam Sue Burnham. Emosi dalam kehidupan. BPK Gunung Mulia, 1997).
Dalam pemujaan pada kekuasaan, manusia tergoda untuk bertindak di luar jalur kebenaran, keadilan, kedamaian, menghalalkan segala cara agar berkuasa, dengan lebih mudah, lebih cepat atau instan. Cara-cara orang memperoleh kekuasaan dimulai dari sikap memandang diri sendiri lebih tinggi dari yang lain, lebih baik dari yang lain. Membuat kesan, pencitraan yang baik, munafik, menjilat adalah cara lain untuk berkuasa. Tipu muslihat dan manipulatif juga digunakan sebagai cara untuk berkuasa. Manipulasi kekuasaan seperti iklan yang menipu.
Orang terlihat jujur, lembut, peduli rakyat, baik, penyayang, berlaku adil, hanya terlihat dalam spanduk tapi dalam kenyataan berbeda. Dalam iklan dikatakan tolak korupsi tapi dalam kenyataan banyak terjadi korupsi. Manupulasi, tidak jujur, dalam mencari kekuasaan seperti memberi hadiah uang, atau barang yang memikat agar orang memilih orang yang memberikan barang atau uang tersebut. Janji manis ketika berkampanye tapi dalam kenyataan hanya sebagian kecil dari janji yang dilaksanakan. Mengatakan apa yang ingin didengar orang merupakan salah satu cara untuk memperoleh kekuasaan, seperti kampanye gratis bahan bakar minyak, tapi bagaimana caranya tidak dijelaskan, yang penting menyenangkan orang banyak.
Kekuasaan dalam pemerintah adalah untuk banyak orang, bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga atau kelompok tertentu. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi tingkah-laku orang atau kelompok lain, sehingga tingkah-laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari yang berkuasa. Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibat sesuai dengan tujuan yang berkuasa. Kekuasaan politik adalah kemampuan individu atau kelompok untuk memanfaatkan sumber-sumber kekuatan yang bisa menunjang kekuasaannya untuk mencapai tujuannya. Sumber-sumber tersebut bisa berupa media massa, media umum, mahasiswa, elit politik, tokoh masyarakat ataupun militer.
Di dalam keluarga, ada orangtua yang berkuasa mempengaruhi anggota keluarga. Seseorang bisa menciptakan peraturan atau membiarkan terjadi kekacauan terjadi dalam rumah. Ibu A memiliki kuasa yang mempengaruhi keluarga anak perempuannya B. Ibu A, telah mengeluarkan uang untuk pesta pernikahan B, untuk membeli rumah dan mobil dan lain-lain. Ibu A terlalu mencampuri pernikahan dan pekerjaan B. Suami B menegaskan agar pengaruh ibu A tidak ada lagi dalam pernikahan mereka, karena sudah mengganggu pernikahan mereka. Di tempat kerja, orang juga bisa berkuasa untuk memberi pengaruh dalam melaksana tugas dan kepentingan di kantor. Kekuasaan menuntut kerja keras untuk mencapi tingkat dan kedudukan yang tepat. Namun kekuasaan itu tetap terbatas. Tidak seorangpun memiliki segalanya. Tidak seorangpun kecuali Tuhan, yang memegang kekuasaan akhir. Kesadaran ini dapat membantu orang untuk menggunakan kekuasaan secara bertanggung jawab.
Alexander Solzhenitsyn dalam Sue Burnham, menjelaskan bahwa kekuasaan adalah racun yang sudah dikenal selama beribu-ribu tahun. Bagi orang yang menaruh percaya pada kekuatan-kekuatan yang berkuasa atas kita, dan menyadari keterbatasan dirinya, maka kekuasaan jangan sampai menimbulkan bencana. Bagi orang yang tidak menyadari adanya kekuasaan yang lebih tinggi, maka kekuasaan sama dengan racun yang mematikan. Bagi orang ini tidak ada penangkal racun kekuasaan.
Dalam doa Raja Daud, ia menyadari sumber kekuasaan sejati adalah dari Tuhan (1 Tawarikh 29:11-13). Daud mengakui bahwa Tuhan yang punya kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan yang ada di langit dan di bumi. Tuhan punya kerajaan dan Tuhan yang tertinggi sebagai pemimpin melebihi segala-galanya. Kekayaan dan kemuliaan berasal dari Tuhan, dan Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan Tuhan ada kekuatan dan kejayaan. Dalam tangan Tuhan ada kuasa yang membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. Daud bersyukur kepada Tuhan dan memuji nama Tuhan yang agung itu.
Melalui 1 Tawarikh 29 ini kita diajarkan untuk mengakui kuasa yang paling tinggi adalah kuasa Allah, bukan kuasa diri kita sendiri. Kita juga mengakui iman dengan mengatakan “Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi”. Pengakuan ini mau menyatakan bahwa kuasa Allah sangat tinggi dan besar. Allah menggunakan kuasa yang besar itu dengan cara yang tepat dan benar, tidak ada cacatnya. Manusia bisa menggunakan kuasanya dengan cara salah, cacat, sehingga menimbulkam bencana, kerusakan, ketidakdamaian, seperti kuasa mengubah hukum yang sesuai kepentingan pribadi, keluarga atau kelompok tertentu.
Allah tidak pernah menggunakan kekuasaanNya untuk menyakiti atau memanfaatkan manusia. Kuasa Allah selalu disalurkan untuk tujuan kebaikan, bukan kejahatan, rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera bukan malapetaka, untuk memberikan masa depan yang penuh harapan ( Yeremia 29:11). Kuasa Allah untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Tuhan ( Roma 8:28)
Kita melepaskan ilah kekuasaan, dan hanya Allah yang kita agungkan kekuasaanNya seperti Daud mengagungkan kuasa Allah dan bersyukur kepada Tuhan dan memuji nama Tuhan yang agung itu.
Kuasa dan nama Tuhan kita sebar, karena itu kita tidak gentar, maka kita bertumbuh dan segar, serta berbuah seperti ungkapan dalam KJ. 341 ayat 1 KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar’na itu, ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami untuk mengakui bahwa Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya. Kuasa Tuhan membesarkan dan mengokohkan segala-galanya dalam hidup kami. dalam nama Yesus kami berdoa, amin