PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA
Views: 0
Bacaan: Kolose 4:2-6
Salam sejahtera semoga kita makin dimampukan Tuhan untuk mempergunakan waktu kita dalam memberitakan Injil, dengan cara hidup yang penuh hikmat terhadap orang-orang luar, seperti ungkapan dalam Kolose 4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
Waktu kita singkat karena kedatangan Yesus sudah dekat. Kita menggunakan waktu yang ada, karena waktu itu adalah karunia Tuhan. Kita adalah milik Tuhan di dalam waktu kerja kita dan waktu senggang kita (waktu di luar kerja). Sebab kita dibeliNya dengan harga yang telah lunas dibayarNya, karena itu kita memuliakan Allah dengan tubuh kita, dengan hidup, dengan waktu kita (1 Korintus 6:20). Dengan darahNya yang berharga, kita menjadi milik Tuhan, dan hidup bagi Tuhan. Hendaklah kita hidup di hadiratNya dan berbuat apa yang berkenan kepadaNya, baik dalam waktu kerja maupun waktu senggang atau di luar kerja ( J. Verkuyl, Etika Kristen kebudayaan, BPK Gunung Mulia, 1992).
Melalui Kolose 4:2-6 ini kita diajarkan tentang hidup yang berkenan bagi Allah yaitu dengan menggunakan waktu yang ada untuk berdoa, hidup penuh hikmat, berkata-kata penuh kasih, tidak hambar, tidak kosong, tidak merusak. Kita diajarkan menggunakan waktu untuk berdoa dengan tekun, walau belum dijawab Tuhan. Dengan berdoa maka iman tidak menjadi kering. Paulus ketika di penjara, menggunakan waktu untuk memuji Tuhan dan berdoa. Melalui doa memperkuat iman, pengharapan dan kasih pada Tuhan dan sesama serta diri sendiri. Paulus tidak mengikuti nafsu kedagingan dengan marah-marah, kesal, kecewa karena di penjara, walau ia di penjara bukan karena berbuat jahat, tapi karena memberitakan Injil.
Paulus juga meminta anggota jemaat untuk berdoa dengan berjaga-jaga agar tidak tertidur. Jangan seperti murid-murid yang tertidur ketika Yesus berdoa. Kita mencari waktu untuk berdoa ketika badan tidak terlalu letih. Kalau ada keletihan tubuh, maka doa tidak usah terlalu panjang. Paulus juga meminta didoakan bukan untuk lepas dari penjara, tapi supaya Allah membuka pintu bagi pemberitaan Injil yang dilakukannya dan kawan-kawan. Masa kini, kita diminta untuk berdoa bagi diri kita dan orang-orang yang dipakai Tuhan untuk memberitakan tentang Kristus, agar diberi kekuatan dan kesempatan melakukan dan menyelesaikan tugas yang sudah diberikan Allah. Kita berdoa dengan mengucap syukur atas perbuatan Tuhan yang ajaib, walau kita mengalami penderitaan. Kita berdoa bukan mengungkapkan kemarahan, kekecewaan, kekesalan kita kepada Tuhan, tapi memuji, memuliakan Tuhan yang baik, benar, penuh kasih.
Kita diajak menggunakan waktu untuk memberitakan Injil dengan hidup penuh hikmat. Penuh hikmat artinya kita terus minta hikmat Tuhan agar tahu kapan dan cara berbicara kepada orang tentang Kristus. Kita tidak merasa diri paling suci dan orang lain paling berdosa ketika berbicara. Apakah kita perlu berdebat untuk memberitakan Injil? Dalam kenyataan, berdebat tidak memenangkan orang bagi Kristus, melainkan cara hidup orang Kristen yang menarik, yang membuat orang mau mengikut Yesus, seperti yang dilakukan jemaat mula-mula. Kalau pola hidup orang Kristen tidak menarik, maka hal itu dapat mencegah orang mengikut Yesus.
Kita menggunakan waktu yang ada, berarti kita selalu mencari kesempatan yang ada untuk melayani Kristus, dan melayani sesama, melalui cara hidup sehari-hari dan pekerjaan, kita memberitakan Injil dengan cara berhikmat. Gereja terus menawarkan kesempatan atau waktu yang ada bagi anggota jemaat dan simpatisan untuk melayani Tuhan dan sesama dengan berbagai kegiatan, tapi kesempatan atau waktu yang ada tidak digunakan, bahkan ditolak dengan berbagai alasan.
Cara hidup yang penuh hikmat dan dikehendaki firman Tuhan adalah berkata-kata dan bertindak dengan penuh kasih, yaitu mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dan mengasihi diri sendiri, bukan mengasihi nafsu kedagingan. Mengasihi Tuhan berarti perbuatan dan perkataan kita menguntungkan bagi Tuhan, karena memuliakan Tuhan. Mengasihi sesama berarti perbuatan dan perkataan kita menguntungkan, membawa kebaikan bagi sesama, bukan merugikan atau merusak sesama. Mengasihi diri sendiri berarti perbuatan dan perkataan kita, menguntungkan bagi hati, jiwa dan pikiran sendiri, bukan merusak hati jiwa dan pikiran sendiri. Mengasihi nafsu kedagingan adalah merusak diri sendiri seperti kecanduan alkohol, narkoba, main game, memelihara dendam sakit hati, gila hormat, kebebasan seks, serakah dan lain-lain.
Mengunakan waktu dengan hikmat bersama orang lain berarti menggunakan waktu untuk banyak bergaul dengan orang lain, yang tidak percaya pada Yesus. Kita berhati-hati dalam segala tindak-tanduk kita agar tidak melukai sesama, atau tidak mengikuti kebiasaan mereka yang buruk. Kita tidak berprasangka buruk terhadap agama mereka, tidak membuka peluang untuk tidak disukai mereka. Kita berbuat sebanyak mungkin bagi mereka, dengan sarana yang paling cocok dan di waktu yang paling tepat, dan diberi hikmat oleh Tuhan untuk memberitakan tentang Kristus. Dalam sebuah kelompok PA, para peserta menceritakan pengalaman berbuat baik kepada tetangga, sehingga tetangga menerima kehadiran keluarga ini sebagai orang Kristen. Pengalaman-pengalaman berbuat baik kepada tetangga yang berbeda agama, terus kita bagikan sehingga banyak orang Kristen makin mampu mengunakan waktu yang ada dengan cara hidup sehari-hari yang penuh hikmat.
Di tengah kehidupan yang penuh kejahatan, ketidakadilan, kemunafikan, penuh kebencian, kekerasan, merekayasa hukum dan memanfaatkan kekuasaan demi kepentingan keluarga dan kelompok tertentu, maka kita hidup dengan menggunakan waktu yang ada dengan berhikmat (Efesus 5: 16). Hidup tidak berhikmat berarti hidup yang terpengaruh dengan kejahatan di sekitar kita, yang memberhalakan uang, materi, kekuasaan, sehingga dengan cara tidak benar, tidak beretika, tidak bersusila, tidak bermoral pun akan ditempuh.
Kita menggunakan waktu anugerah Tuhan dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Hidup yang singkat kita gunakan untuk mengasihi Tuhan dan sesama seperti ungkapan dalam NKB. 211 ayat 1. Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu, hidupmu singkat bagaikan kembang. Mana benda yang kekal di hidupmu? Hanyalah kasih tak akan lekang. Reff Tiada yang baka di dalam dunia, s’gala yang indahpun akan lenyap. Namun kasihmu demi Tuhan Yesus sungguh bernilai dan tinggal tetap.
Berdoa:
Ya Tuhan mampukan kami untuk mempergunakan waktu kami dalam memberitakan Injil, dengan cara hidup yang penuh hikmat terhadap orang-orang lain, dan tekun berdoa. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin