TUHAN MENJADI SANDARAN
Views: 0
Bacaan: Amsal 3:1-26
Salam sejahtera, semoga kita makin mengagungkan kuasa Tuhan dan menjadikan Tuhan sandaran dalam hidup kita sehingga kita terhindar dari jerat hidup seperti ungkapan dalam Amsal 3:26 Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
Jerat hidup diantaranya adalah ketika kita mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan diri sendiri, memuji-muji diri sendiri, bermegah pada hal-hal lahiriah dan bukan batiniah (2 Korintus 5:12). Orang yang terkena jerat, adalah orang yang menjauh dari pertimbangan dan kebijaksanaan yang dari Tuhan (Amsal 3:21) dan bersandar pada pengertian sendiri (Amsal 3:5). Memang orang perlu percaya pada diri sendiri tapi percaya kepada Tuhan dengan segenap hati lebih perlu dan sangat penting sekali. Jerat hidup sering muncul ketika kita bosan, lelah, lemah, sakit, putus asa, menghadapi kesulitan yang besar, berduka. Pada saat itu orang bisa tidak tahu apa yang akan dilakukan, orang bisa tidak menguasai diri sendiri, orang bisa melupakan ajaran Tuhan.
Kita perlu bersandar pada Tuhan agar Tuhan meluruskan jalan kita, dan kita tidak menyimpang dari jalanNya, kita berjalan di jalan dengan aman, dan kaki kita tidak akan terantuk, jalan kita penuh bahagia dan sejahtera. Orang yang bersandar pada Tuhan, adalah orang yang berpegang pada Tuhan dan disebut bahagia (Amsal 3:17-18).
Orang yang menaruh kepercayaan pada Tuhan akan merasakan perlindungan dari Tuhan, yang jauh lebih utama dari perlindungan oleh diri sendiri. Tuhanlah yang paling sanggup memberi perlindungan yang baik dari semua serangan, ancaman yang merusak hidup manusia.
Ketika orang bersandar pada Tuhan maka orang akan menggunakan hikmat, pengertian, dan pengetahuan dari Tuhan. Apapun yang terjadi di dunia, orang yang menaruh kepercayaan kepada Tuhan akan selamat. Bahkan, orang tersebut bisa tidur nyenyak ketika orang lain panik dan dalam kesulitan (Amsal 3:24).
Kita bersandar pada Tuhan berarti kita berjalan dalam takut akan Tuhan dengan hikmat, pengertian, dan pengetahuan dari Tuhan, yang memberi manusia ketentraman yang besar dan perlindungan (Amsal 14:26). Takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan, yang membuat orang terhindar dari jerat yang mematikan hidup manusia. Orang yang takut akan Tuhan, tidak menganggap diri sendiri bijak, tidak mengagungkan diri sendiri dan selalu menjauhi kejahatan. Takut akan Tuhan akan menyembuhkan dan menyegarkan hidup kita.
Apapun kesulitan atau ancaman yang menghadang hidup kita, maka kita bersandar pada Tuhan dengan yakin Tuhan akan melepaskan dan menyelamatkan kita. Kita tidak perlu putus asa, tapi percaya, maju terus dengan iman pada Tuhan segenap hati. Kita melakukan apa yang perlu kita lakukan, lalu pergi tidur dengan nyenyak. Kita tidak putus asa, ketika kita percaya melihat kebaikan Tuhan, kita menantikan Tuhan dengan tabah dan Tuhan menguatkan hati kita. Kita belajar dari Tuhan yang menghadapi penderitaan berat di salib, tapi masih bisa menikmati makan perjamuan bersama dan melayani orang lain, hanya beberapa jam sebelum pengkhianatan dan penyaliban. Yesus berjanji bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan mengabaikan kita (Ibrani. 13:5). Kita dengan yakin dan berani berkata bahwa Tuhan adalah penolong kita. Kita tidak akan takut, dengan apa yang akan dilakukan manusia terhadap kita. Tuhan penolong kita maka Ia memberikan sukacita yang besar, memberi ketentraman, sehingga kita bisa membaringkan diri dengan damai dan tidur (Mazmur 4:9).
Orang yang bersandar pada Tuhan adalah orang yang mempercayai Tuhan, yakin pada Tuhan memberi keamanan dan ketentraman dan melindungi dari ancaman dan bahaya. Tuhan memelihara, menyertai orang yang memegang hikmat Tuhan dan memuliakan dan mengagungkan Tuhan dengan mempersembahkan hidup dan materi.
Orang bersandar pada Tuhan tidak menolak didikan Tuhan, dan tidak bosan dengan ajaran dan peringatan Tuhan (Amsal 3:11). Tuhan memberikan ajaran kepada orang yang dikasihi Tuhan, seperti orangtua yang sayang pada anaknya akan memberikan ajaran yang benar pada anaknya. Orang yang menerima ajaran Tuhan adalah orang yang berbahagia, karena memperoleh kepandaian dari Tuhan, dan merasa beruntung, lebih beruntung dari mendapat emas. Orang yang tidak bersandar pada Tuhan, tidak suka dan cepat bosan mendengar ajaran Tuhan, hanya mau ikut pendapat dan kesenangan sendiri dan ikut pendapat orang yang disenangi saja.
Orang yang menerima ajaran Tuhan dengan sukacita maka Tuhan akan menolong dalam masa kesusahan, kesulitan, dan bahaya; dan akan menjaga kita, melepaskan kita dalam jerat dosa, godaan, dan kenakalan.
Orang yang bersandar pada Tuhan adalah orang yang mengarahkan dan menyerahkan hidup kepada Tuhan karena hanya Tuhan yang sangat berkuasa, telah menjadikan langit dan bumi serta memberi hidup kepada semuanya (Nehemia 9:6).
Orang yang bersandar pada Tuhan akan berdoa kepada Allah, berseru kepada-Nya dengan suara nyaring, memohon pengampunan atas dosa-dosa dan perkenanan Allah pada mereka. Mereka memuji Allah, dengan tujuan yaitu memberi kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya. Pemujaan dilakukan dengan penuh rasa gentar kepada Allah, yang sempurna dan mulia, dan sumber dari segala yang ada.
Tuhan dipuji sebagai satu-satunya Allah yang hidup dan benar, orang bergantung pada Allah sendiri, dan tidak bergantung pada siapa pun. Sebab Allah sebagai pencipta segala sesuatu. Dalam Pengakuan Iman Rasuli, kita percaya dan memuji Allah Bapa pencipta langit dam bumi, sebagai pelindung, pemelihara yang agung atas seluruh ciptaan. Apa yang telah dijadikan Allah akan dipelihara oleh-Nya, dan apa yang diperbuat-Nya, dikerjakan dengan berhasil. Nama Allah ditinggikan, diagungkan sebagai pengakuan yang penuh syukur atas kebaikan-kebaikan Allah. Kita harus memanfaatkan segala kesempatan untuk menyebutkan kasih setia Tuhan, dan mengucap syukur dalam setiap doa dan hidup kita.
Kita berpegang teguh dalam badai hidup kita dan terus bersandar pada Yesus, karena Yesus harapan hidup kita seperti ungkapan NKB 123 ayat 1 Dalam badai hidupku Yesus ‘ku pegang teguh. Walau imanku lemah, ‘ku bersandar padaNya. Reff Yesuslah harapanku tiap saat hidupku; Apa jua menerpa, ‘ku bersandar padaNya. Amin
Berdoa :
Ya Tuhan biarlah kami semakin mengagungkan kuasa Tuhan dan menjadikan Tuhan sandaran dalam hidup kita sehingga kita terhindar dari jerat hidup dalam nama Yesus kami berdoa. amin