TERUJI
Views: 0
Bahan: 1 Raja-raja 10:1, 3, 6,
Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. (3) Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. (6) Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu.
Berbagai istilah kita kenal yang melecehkan, seperti; “omdo, abs, nato” kata-kata ini hendak mengatakan lain beritanya, lain kenyataannya yang diucapkan merupakan pelecehan atau kekesalan. Sebaliknya ada juga yang patut dipuji, sehingga di sebut “tahan banting, yahut, keren” kata-kata ini memuji bahwa berita dan kenyataannya memang teruji patut di puji.
Berita yang tersebar cukup menarik tentang hikmat dan kemegahan raja Salomo telah menarik hati seorang ratu dari negeri Syeba (negeri Syeba ini diperkirakan sekarang di Yaman). Ratu ini datang ke Yerusalem karena penasaran mendengar berita, maka dia hendak menguji, melihat dan mendengar sendiri tentang kemegahan dan hikmat yang telah tersohor beritanya. Perjalanan yang cukup jauh, memerlukan biaya yang tidak sedikit, perjalanan itu mungkin merupakan wisata, menjalin hubungan baik, saling tukar hadiah, karena ratu ini telah menyiapkan hadiah rempah-rempah, emas, batu permata, dan nanti dia juga akan menerima hadiah dibawa pulang. Tetapi merupakan suatu pertanyaan, atau untung-tuntungan, semua akan berjalan baik kalau yang didengarnya memenuhi maksud kedatangan sang ratu, maka hadiah yang dibawanya diberikan dengan senang hati. Tetapi sebaliknya akan terjadi, dia akan kesal dan menyesal memberikan hadiah itu kalau yang didengar dan dilihatnya jauh dari apa yang dia harapkan, “omong doang” dia akan melecehkan.
Apa yang terjadi, sang satu telah siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang berupa teka-teki, untuk menguji raja Salomo tentang hikmat, apakah yang didengar oleh sang ratu sesuai dengan kenyataannya. Dengan hikmat yang dari Tuhan, Salomo dengan lancar menjawab dan menyampaikan hikmat lain, membuat ratu itu kagum dan berkata: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, … setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku.” Hadiah yang dibawanya berimbang dengan kenyataan berita yang dia dengar. Namun hikmat Salomo dan kemegahan kerajaannya, semua itu adalah karunia Tuhan, yang tidak tertandingi sepanjang zaman.
Kita telah mendengar hikmat dari mereka-mereka yang telah menjadi pilihan dalam pemilu yang lalu. Kita telah mendengar janji, visi, kebijakan dan rencana yang telah mereka sampaikan, baik secara pribadi mau pun partai-partai. Yang menguji mereka adalah kanyataan di lapangan, apakah hikmat, visi, janji, kebijakan yang mereka beritakan menjadi kenyataan. Pujian akan diterimanya kalau yang dijanjikannya menjadi perjuangan dalam karyanya, kekecewaan dan pelecehan akan diterimanya kalau karyanya bertentangan dengan janjinya. Kalau satu hal ini saja, yaitu “tidak korupsi, memberantas korupasi” menjadi perjuangannya sebagai pejabat, pimpinan, maka bisa melegakan hati kita, “tidak sia-sia pilihan rakyat.”
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut.
- Pernahkah Anda memberi pinjaman baik barang atau uang dengan suatu janji dan janjinya itu tidak ditepatinya?
- Pernahkah Anda berjanji kepada seseorang tetapi tidak ditepati?
- Bagaimana Anda menjadi saksi hikmat dari firman Tuhan saat ini?
Mari berdoa:
Bapa yang di surga, kami menerima hikmat agar hidup kami menyaksikan kehendak Tuhan. Roh Kudus kiranya menolong kami agar hati kami dipenuhi hikmat yang nyata melalui tutur kata dan perbuatan kami. Dengan hikmat dari Roh Kudus kami menjadi saksi dan pelayan Injil bagi orang lain. Inilah kerinduan kami dalam nama Tuhan Yesus, Amin. [AS190224]