SUPER CARRY
Views: 0
Bacaan: 1 Samuel 16:12 – TB2
“Kemudian Isai menyuruh orang untuk menjemput dia.Pipinya kemerah-merahan, matanya indah dan tampan kelihatannya. Lalu TUHAN berfirman: “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Super carry adalah nama salah satu jenis mobil produksi sebuah pabrikan mobil asal Jepang. Kalau tidak salah, jenis kendaraan ini menjadi raja jalanan baik di kota maupun pedesaan karena digunakan sebagai mobil angkutan. Ketika masih melayani di Ajibarang – Jawa Tengah, super carry ini banyak digunakan sebagai moda angkutan pedesaan. Bahkan, kendaraan ini bisa mengangkut muatan melebihi kapasitas angkut yang ditetapkan. Dan saat itu, merupakan pemandangan yang biasa bila jam-jam berangkat atau pulang sekolah, ada beberapa penumpang yang naik di atas kap kendaraan.
Nama super carry ini sendiri seringkali dipakai sebagai bahan tebak-tebakan di kalangan masyarakat. Pertanyaan untuk tebak-tebakkan-nya adalah: “mobil apa yang paling lambat lajunya?” atau “kendaraan apa yang selalu tertinggal di belakang?” Jawabnya: “super carry”. Bagi orang Jawa, pasti langsung bisa mengerti apa yang dimaksudkan dengan jwaban tadi. Jadi begini,bila dilafalkan kata “carry” memiliki kesamaan bunyi (homofon) dengan salah satu kosa kata bahasa jawa “kéri”. Dan kata “kéri” ini di dalam bahasa Jawa berarti tertinggal. Sudah paham maksudnya, kan? Kata “kéri” saja artinya sudah tertinggal, apalagi ditambah dengan kata “super”, ya jelas lebih tertinggal lagi. Kemudian, dari tebak-tebakkan ini, maka sering muncul guyonan, seperti: “lha wong “super kéri”, kok jalannya bisa cepat sekali, ya?” Maksudnya: “lha wong namanya sangat tertinggal kok, larinya bisa kencang sekali?”
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah yang sangat tertinggal ini (super carry) pasti jalannya lambat? Pasti tidak. Dengan muatan yang berlebih saja, kendaraan ini masih bisa melaju dengan kencang, apalagi bila tidak ada muatannya sama sekali. Meski disebut dengan ‘sangat tertinggal’, namun kenyataannya jenis kendaraan ini masih digunakan sebagai moda angkutan desa dan kota di berbagai wilayah Indonesia. Artinya, kemampuannya dbuktikan dalam kenyataan bukan dalam sebutan.
Nama, julukan atau casing seringkali tidak mewakili kapasitas sesungguhnya dari seseorang. Inilah pengalaman yang pernah di alami oleh Samuel. Samuel pernah melihat Daud hanya sebagai orang muda yang pipinya kemerah-merahan, matanya indah dan tampan wajahnya. Mungkin bila dibandingkan dengan perawakan Raja Saul waktu itu, sosok Daud ini jelas kalah jauh. Atau mungkin bagi Samuel, Daud tidak mewakili “potongan” yang pas sebagai calon raja Israel. Namun kenyataannya, apa yang dilihat Samuel tidak sama dengan apa yang dilihat oleh Tuhan. Alkitab memberikan kesaksian, demikian: “Kemudian Isai menyuruh orang untuk menjemput dia. Pipinya kemerah-merahan, matanya indah dan tampan kelihatannya. Lalu TUHAN berfirman: “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Sejarah Israel mencatat bahwa orang muda yang pipinya kemerah-merahan, matanya indah dan tampan wajahnya itu berhasil mendirikan kerajaan Israel raya dengan wilayah meliputi Dan di sebelah utara sampai Bersyeba di sebelah selatan (bdk. 2 Samuel 3:10).
Dalam kehidupan ini, yang dibutuhkan adalah berani menunjukkan jatidiri dan kapasitas yang terbaik yang dimiliki. Oleh karena itu, jangan hanya terjebak pada nama atau julukan atau ‘casing’ saja, melainkan bukti dari kerja yang nyata. Sebagai anak-anak Tuhan, mari kita berikan yang terbaik dari kemampuan kita, sebab kita rindu untuk memuliakan Nama Tuhan. Meski namanya “super kéri”, namun nyatanya bisa melaju dengan kencang, bukan? Selamat berjuang Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati,
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kamki rindu untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang Engkau anugerahkan ke dalam diri kami. Kiranya roh Kudus menolong kami untuk mewujudkannya. Terimakasih Tuhan Yesus, amin.