SAK KAREPMU!
Views: 0
Bacaan: Ulangan 30:19 – TB2
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kuperhadapkan kepadamu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya kamu hidup, baik kamu maupun keturunanmu,”
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Kata ‘sak karepmu’ di dalam bahasa Jawa berarti ‘terserah’! Biasanya kata ini akan diucapkan kepada seseorang yang tidak mau melakukan nasihat yang telah diberikan. Nah, orang yang memberikan nasihat ini akan mengatakan “sak karepmu” (terserah). Maksudnya asalah segala risiko yang akan diterima agar ditanggung sendiri. Dari kata ini sebetulnya kita belajar bahwa hidup ini sesungguhnya merupakah rangkaian pilihan. Semua hal rasanya memang harus dipilih, hanya saja kita harus berani mempertanggungjawabkan setiap pilihan yang diambil. Supaya kita tidak salah memilih, maka kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu segala kemungkinan dan konsekuensi yang mungkin akan muncul. Dengan demikian, pilihan kita akan menjadi pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan. Maksudnya adakah agar orang lain tidak mengatakan kepada kita “sak karepmu” terhadap apa yang dipilih..
Saat ini, kita hendak belajar dari umat Israel. Rangkaian perjalanan selama 40 tahun dalam menyusuri padang gurun, tentunya telah membuat mereka belajar banyak tentang pengalaman mengenal dan berelasi dengan Tuhan. Segala tindakan yang mereka lakukan di hadapan Tuhan, akan menentukan langkah-langkah mereka selanjutnya. Ketika umat Israel memberontak kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan konsekuensi baik berupa teguran maupuan hukuman. Dan sebaliknya, ketika umat Israel bersedia mengikuti kehendak Tuhan, maka berkat pun akan mengalir atas kehidupan mereka. Di akhir perjalanan Israel 40 tahun di padang gurun, Musa kembali memberikan tantangan kepada umat. Lokasi pada waktu itu kira-kira di Sitin, yaitu sebuah wilayah di sebelah timur sungai Yordan. Dan tentunya sebelum peritiwa Israel menyeberang sungai Yordan.
Waktu itu, Musa mengingatkan tentang kasih karunia Tuhan yang telah dicurahkan kepada umat Israel. Melalui pengalaman dipimpin dan disertai oleh Tuhan itulah, Musa meminta umat agar senantiasa berjalan mengikuti kehendak Tuhan. Dan pada saat itulah, Israel diminta dengan tegas untuk memilih kehidupan dengan cara beredia berjalan bersama Tuhan dengan ketaatan dan kesetiaan. Israel diminta untuk tidak memilih kematian. Melalui mulut Musa, Tuhan meminta: “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kuperhadapkan kepadamu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya kamu hidup, baik kamu maupun keturunanmu,” Israel diminta untuk memilih kehidupan dan berkat. Mengapa? Sebab ketika Israel bersedia memilih kehidupan, maka berkat kehidupan juga akan mengalir, bukan saja pada Israel masa itu tetapi juga untuk keturunan-keturuanan Israel di masa yang akan datang.
Apabila kita diminta untuk memilih, manakah yang akan kita pilih: kehidupan ataukah kematian? Ingat bahwa setiap pilihan yang akan kita pilih memiliki konsekuensi yang harus kita pertanggungjawabkan nanti. Jangan sampai Tuhan mengatakan: “sak karepmu!” Dan ternyata kita justru salah memilih. Bukanya kehidupan yang dipilih, melainkan kematianlah yang kita pilih. Apa yang menjadi kerinduan kita adalah: senantiasa berjalan di belakang Tuhan dan mengikuti kehendakNya dengan penuh ketaatan. Itu berarti kita memilih kehidupan. Sekali lagi, mana yang akan kita pilih: kehidupan ataukah kematian? Sak karepmu!
Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, Engkau memperhadapkan kepada kami kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Dan tentunya kami rindu, ya Bapa, agar kami memilih kehidupan dan berkat. Oleh karena itu kami rindu belajar agar senantiasa berjalan di balakang-Mu dan mengikuti apa yang menjadi kehendak-Mu dengan penuh ketaatan. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat mewujudkannya. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.