SELAMAT PASKAH
Views: 0
Bahan: Keluaran 12:21-28. (21),
Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sebelihlah anak domba Paskah. (23), Dan Tuhan akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang pintu itu, maka Tuhan akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahinya.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, kami menyampaikan ucapan SELAMAT PASKAH, kemarin Minggu, tgl 31 gereja kita merayakan Paskah. Selain dari ibadah, mungkin ada kegiatan perayaan Paskah sesuai dengan persiapan jemaat untuk menghangatkan suasana perayaan. Berita tentang domba Paskah kita baca dalam P L berawal dari saat umat Israel dibebaskan dari perbudakan di Mesir. Musa telah meminta kepada Firaun raja Mesir agar mempernankan keluar dari negeri itu, permintaan itu disertai dengan bencana yang menimpa negeri Mesir, bencana itu disebut tulah. Tulah dan bencana yang berasal dari kuasa Yahwe yang disembah oleh Israel, tulah untuk menyadarkan raja Mesir dan rakyat begitu hebat kuasa yang menyertai Musa dan umat Israel. Kedatangan tulah yang tak tertahankan telah membuka hati Firaun untuk mengijinkan Musa membawa umat Israel keluar, tetapi begitu tulah berhenti, keadaan menjadi normal, maka Firaun tidak mengijinkan mereka pergi. Demikianlah sikap Firaun “tarik-ulur” atas pernyataannya yang sudah sampai sembilan kali. Tulah yang kesepuluh yang akan menimpa korban jiwa yang tidak sedikit. Malaikat maut diturunkan oleh Allah Israel menjalani semua rumah di Mesir dan memukul anak sulung di setiap rumah. Mendahului bencana ini Tuhan sudah menyuruh agar setiap rumah Israel menyembelih domba muda. Domba itu jantan dan tak bercela, disembelih pada senja hari, dan darah domba itu disapukan di tiang pintu, kiri, kanan dan ambang atas pintu itu. Daging domba itu diolah menjadi makanan malam itu, dengan roti tanpa ragi dan sayur pahit.
Umat Israel sudah bermukim di Mesir selama 430 tahun, sejak Yusuf sebagai penguasa di negeri itu. Selama itu bangsa itu menyembah Firaun sebagai dewa di Mesir, di Mesir mereka sebagai orang asing yang berasal dari Kanaan bapa leluhur mereka ialah Abraham. Dengan nama Abraham, maka ada harta rohani yang terpendam dalam bangsa itu. Tiba saatnya harta rohani itu setahap dibukakan, mereka harus kembali ke tanah Kanaan. Kembali ke Kanaan, itu menjadi suatu perjuangan berat dan keras, Mesir dengan Firaun penguasa dunia, bahkan kehidupan umat Israel ada di tangan Firaun, tidak mau membebaskan Israel dari genggamannya, penindasan dan perbudakan telah membelenggu Israel, Mesir memperbudak Israel sebagai tenaga kerja gratis.
Allah Abraham yang bertindak, Dia memperkenalkan diri kepada Musa dan memerintahkan Musa untuk membawa Israel kembali ke tanah Kanaan, tanah Perjanjian antara Allah dan Abraham. Allah memperkenalkan diri baik kepada Umat Israel maupun kepada bangsa Mesir dengan sepuluh tulah. Dengan tulah itu, Firaun dewa Mesir tidak mampu bertahan dengan Allah Abraham, yang menyertai mereka. Nanti diperjalanan Israel akan menyaksikan Allah mereka juga akan menundukan dewa-dewa bangsa lain. Sebagai tonggak kuasa dan kehadiran Allah diuraikan dengan penyembelihan anak domba Paskah oleh umat Israel di Mesir. Tonggak kuasa kasih yang menyelamatkan ini sebagai landasan Paskah yang kita rayakan sepanjang masa.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Panjang uraian Paskah, tetapi apa yang Anda artikan saat ini dengan Paskah?
- Ibadah Jumat Agung, kita rayakan dengan sukacita atau dengan prihatin?
- Apakah Anda mendengar khotbah Paskah, kesan apa di hati Anda?
Mari berdoa:
Kami bersukur ya Allah Bapa, karena Anak domba Allah yang menebus dosa dunia telah menang dengan kebangkitan-Nya. Anak domba Allah telah merobah arah perjalanan dunia menuju masa depan penuh harapan. Oleh tuntunan Roh Kudus kami berjalan di jalan yang benar itu. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin. [AS010424]