GONJANG-GANJING PENETAPAN PEMIMPIN
Views: 0
Bahan: Bil 17:6, 8,
Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu. Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, bila dalam suatu komunitas ada perbedaan pendapat, apa lagi untuk suatu masalah penting, seperti penetapan pemimpin untuk komunitas itu, maka tidak jarang terjadi kegoncangan yang bisa memicu perpecahan bahkan bubar komunitas itu. Apa yang terjadi di negeri kita ini adanya goncangan atas keputusan yang berwenang tentang hasil Pemilu, khususnya penetapan pemenang sebagai presiden dan wakil presiden. Maka pihak yang tidak menerima keputusan akhir pemilu itu mengajukan keberatan ke badan atau lembaga yang akan menyelesaikan keberatan itu melalui proses pengadilan. Keberatan-keberatan itu telah disebarkan sebagai gonjang-ganjing pendapat mereka yang mempengaruhi pikiran masyarakat bahwa patutlah diperkarakan melalui pengadilan. Semoga dengan keputusan pengadilan nanti dapat mengakhiri gonjang-ganjing penetapan hasil pemilu itu.
Bahan renungan kita ini perupakan peristiwa gonjang-ganjing, yang disebut sungut-sungut dari beberapa orang atas kepemimpinan Musa untuk bangsa Israel yang masih dalam perjalanan di gurun menuju tanah Kanaan. Beberapa alasan sungut-sungut mereka, seperti soal makanan, air minum, perjalanan yang tidak kunjung sampai. Padahal ada jalan pendek, yang dulu ditempuh oleh saudara-saudara Yusuf, mereka hanya beberapa minggu dari Kanaan ke Mesir. Janji ke negeri yang berlimpah susu dan madunya, tanah pertanian yang subur, rasanya tidak akan mereka lihat. Korah, Datan dan Abiram, telah meprovokasi umat dengan tuntutan agar Musa mengundurkan diri sebagai pemimpin perjalanan umat. Dalam hal ini hanya Tuhanlah tempat doa penyerahan diri dan persoalan ini. Tuhan telah menghukum Korah, Datan dan Abiram dan umat yang termakan provokasi mereka sebanyak dua ratus lima puluh orang, semua mereka binasa oleh murka Allah.
Dua belas suku Israel, setiap suku mempunyai pemimpin, tetapi siapa dari mereka menjadi pemimpin yang memberi perintah kepada pemimpin suku? Masing-masing pemimpin suku merasa dialah pemimpin itu dan menjadi gonjang-ganjing atau sungut-sungut di tengah umat. Atas perintah Tuhan kepada Musa, maka dia meminta setiap pemimpin suku memberikan tongkatnya yang namanya ditulis di tongkat itu. Dua belas tongkat telah terkumpul, dan ditempatkan di hadapan Tuhan dalam kemah hukum Allah. Setelah satu malam, keesokan harinya Musa melihat semua tongkat itu, dan tongkat Harun bertunas dan berbuah buah badam. Dengan demikian redalah semua sungut-sungut, dari semua persoalan dan rela mendengar perintah Musa dan Harun.
Adalah tanggung jawab kita sebagai anak Tuhan untuk semua gonjang-ganjing atas perjalanan pemerintahan negeri ini, khususnya menantikan putusan akhir pemilu, agar kita sampaikan kepada Tuhan dalam doa. Tugas kita juga harus memelihara ketertiban, menjauhkan kebencian di masyarakat kita.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Mengapa umat Israel tidak abis-abis sungut-sungut kepada Musa?
- Bagaimana Musa menghadapi sungut-sungut bahkan pemberontakan Israel?
- Sejauh mana intensi doa Anda utuk pemerintah, bangsa dan negara kita?
Mari berdoa:
Tuhan yang empunya segala kuasa, Tuhan yang memberi kuasa kepada setiap pemimpin bangsa di bumi ini. Demikianlah iman kami, agar Tuhan karuniakan pemimpin untuk negeri kami ini sebagai hasil akhir pemilu, baik presiden dan wakilnya, anggota legislatif di pusat dan daerah, DPD, agar negeri kami membangun untuk kesejahteraan rakyat. Demikianlah doa kami dalam nama Tuhan Yesus, Amin. [AS150424]