BOLPOIN
Views: 0
Bacaan: 2 Korintus 8:1-2 (TB 2)
“Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang anugerah yang diberikan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saya yakin bahwa Anda mengenal yang namanya bolpoin. Bolpoin (ing. ballpoint pen), adalah alat tulis yang ujung matanya menggunakan bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Ujung bolpoin berupa bola kecil dari kuningan, baja atau tungsten karbida yang berdiameter antara 0,07 hingga 0,12 cm. Besar diameter bola berpengaruh pada ketebalan tulisan di atas kertas.
Penggunaan bolpoin ini menggunakan prinsip-prinsip fisika, yaitu: gaya gravitasi dan viskositas. Viskositas sendiri adalah ukuran dari kekentalan suatu fluida, cairan maupun gas. Tinta bolpoin merupakan zat cair yang memiliki viskositas cukup tinggi. Ketika bolpoin tidak digunakan, maka bola di ujung mata bolpoin akan menutup celah di ujung bolpoin dan menahan tinta untuk keluar. Apabila bola ditekan, maka terbentuk celah seperti cincin di antara silinder dan bola. Nah, pada saat menulis tentu kita akan sedikit menekan dan menggoreskan mata bolpoin di atas sebuah kertas. Kala itu, bola yang berada di ujung silinder akan tertekan dan berputar. Kemudian, gaya gravitasi akan memberikan sebuah tarikan pada tinta di dalam bolpoin untuk keluar. Pada saat ditekan dan digesek di atas kertas inilah, tinta akan keluar dari ujung mata bolpoin, sehingga kita bisa menulis.
Memperhatikan cara kerja bolpoin ini, saya jadi teringat salah satu pengalaman iman jemaat Makedonia. Meski sedang menghadapi berbagai macam tekanan, namun mereka tetap mampu menjadi saluran berkat bagi jemaat Yerusalem. Tentang apa yang dilakukan oleh jemaat Makedonia ini, Rasul Paulus bersaksi, “Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang anugerah yang diberikan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan”. Ada dua frasa kalimat yang menggambarkan keadaan jemaat Makedonia, yaitu: ‘mereka dicobai dengan berat dalam berbagai penderitaan’ dan ‘mereka sangat miskin’. Penderitaan yang mereka alami adalah persekusi yang mereka rasakan sebagai dampak dari keyakinan iman mereka kepada Kristus. Tekanan ini tentu saja berimbas pada keadaan ekonomi, sehingga mereka menjadi sangat miskin. Namun meski demikian, jemaat Makedonia tetap dapat menjadi berkat. Jemaat Makeldonia telah menjadi teladan yang baik bagi sesama orang Kristen. Ketika ada begitu banyak orang Kristen yang memilih untuk mengeluh atas persoalan kehidupan yang menimpa mereka, jemaat Makedonia justru tetap belajar bersyukur. Ketika banyak orang lain menggunakan ‘persoalan, keterbatasan dan kemiskinan’ sebagai alasan untuk tidak berbagi, jemaat Makedonia justru tetap memberi bantuan kepada jemaat Yerusalem.
Saudaraku, kiranya cara kerja bolpoin ini mengingatkan kita tentang teladan jemaat Makedonia dalam hal bersyukur dan berbagi, sehingga kita pun dapat belajar untuk tetap menjadi berkat meski sedang menghadapi berbagai persoalan. Lihatlah bahwa tulisan-tulisan yang bernas dan puisi-puisi yang indah dapat lahir karena bolpoin ditekan dan digesek. Oleh karena itu, jangan mengeluh dan / atau berdalih, tetaplah menjadi berkat! Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kasih dan berkat-Mu begitu nyata bagi kami. Oleh karena itu kami rindu untuk menjadi saluran berkat bagi orang-orang lain yang membutuhkan. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat melakukannya. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.