KEMBALI KEPADA ALLAH
Views: 0
Bacaan: Ezra 9:5-15
9:5 Pada waktu korban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diriku, lalu aku berlutut dengan pakaianku dan jubahku yang koyak-koyak sambil menadahkan tanganku kepada TUHAN, Allahku, 9:6 dan kataku: “Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. 9:7 Dari zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke dalam kuasa pedang, ke dalam penawanan dan penjarahan, dan penghinaan di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. 9:8 Dan sekarang, baru saja kami alami kasih karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat k menetap di tempat-Nya yang kudus, sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di dalam perbudakan kami. 9:9 Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, o dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem. 9:10 Tetapi sekarang, ya Allah kami, apa yang akan kami katakan sesudah semuanya itu? Karena kami telah meninggalkan perintah-Mu, 9:11 yang Kauperintahkan dengan perantaraan hamba-hamba-Mu, para nabi itu, dengan berfirman: Negeri yang kamu masuki untuk diduduki adalah negeri yang cemar oleh karena kecemaran penduduk negeri, yakni oleh karena kekejian yang mereka lakukan dengan segala kenajisan mereka di segenap negeri itu dari ujung ke ujung. 9:12 Jadi sekarang janganlah kamu memberikan anak-anak perempuanmu kepada anak lelaki mereka, ataupun mengambil anak-anak perempuan mereka untuk anak-anak lelakimu. Janganlah kamu mengikhtiarkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka untuk selama-lamanya, supaya kamu menjadi kuat, mengecap hasil tanah yang baik, dan mewariskan tanah itu kepada anak-anakmu untuk selama-lamanya. 9:13 Sesudah semua yang kami alami oleh sebab perbuatan kami yang jahat, dan oleh sebab kesalahan kami yang besar, sedangkan Engkau, ya Allah kami, tidak menghukum setimpal dengan dosa kami, dan masih mengaruniakan kepada kami orang-orang yang terluput sebanyak ini, 9:14 masakan kami kembali melanggar perintah-Mu dan kawin-mengawin dengan bangsa-bangsa yang keji ini? Tidakkah Engkau akan murka kepada kami sampai kami habis binasa, sehingga tidak ada yang tinggal hidup atau terluput? 9:15 Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu.
Malo, anjing kecil kami, tiba-tiba berlari sangat kencang, ketika saya membuka pintu n pagar. Dia baru datang dan masih kecil saat itu. Terapi tubuh kecilnya tak menghalanginya untuk dapat berlari sangat kencang. Itulah sebabnya. Walau sudah berusaha secepat mungkin mengejarnya, saya tak sanggup menangkapnya, hari itu. Lalu dengan berat hati, saya meninggalkannya di luar, mengunci pagar dan pergi. Malam hari saya baru kembali. Dan melihat Malo sdh menunggu di depan pagar. Entah sudah berapa lama ia menunggu di sana. Badanya kotor, sepertinya kelelahan karena panasnya matahari siang siang hari nya. Dia juga sepertinya kelaparan dan kehausan. Matanya yang semula sedih ketika ada di depan pintu pagar lalu tiba-tiba berbinar-binar melihat saya keluar dari mobil untuk membuka pagar. Sepertinya Dia sudah yakin sekarang bahwa ketenangan dan kebahagiaan nya adalah ada di rumah, bersama saya dan keluarga.
Bayangkanlah kita seperti Malo kecil. Kita dapat mengira bahwa kita akan menjadi lebih senang dan bahagia jika kita pergi dari Tuhan, meninggalkan dan meninggalkan dan mau melupakanNya. Demikianlah yang terjadi dengan umat Israel. Mereka dulu sebelum masa pembuangan sudah sering melawan dan mentang Tuhan, tak mau tinggal dekat dengan hadiratNya. Mereka melakukan dosa dengan menduakan Tuhan Allah dan juga hidup tak peduli pada sesamanya. Hanya kepentingan sendiri dan kesenangan sendiri yang dikejar. Dan tulisan dalam kitab Ezra di atas adalah tulisan bahgaimana mereka bersyukur karena mereka telah dikembalikan Tuhan ke Israel. Walau mereka sudah demikian buruk dan cela, namun kasih dan pertolongan Tuhan telah mereka alami. Jauh dari Tuhan di tanah.pembuangan adalah pengalaman pahit yang membuat mereka kapok. Kini mereka menyadari bahwa hanya kasih karunia Tuhan saja yang menghalau ketakutan, kekuatiran, kemarahan, kekecewaan dalam kegidupan mereka. Tadinya umat Israel mengira bahwa akan lebih baik memandang dan ikut dunia. Namun ternyata kembali kepada Tuhan adalah yang terbaik, itulah kini yang umat Israel imani. Tuhan Allah adalah pembela, sumber kekuatan, tempat berteduh dan dan pusat pemulihan bagi umat yang mengalami segala tantangan dunia ini. Oleh karena itu, setiap orang yang menghargai dan mengalami cinta kasih Allah, akan kembali lagi kepadaNya, dengan iman, sukacita, dan pengharapan penuh bhwa kepada Tuhan, tempat bersandar dan berlindung bahkan diyakini bahwa Tuhan sesungguhnya adalah sumber kehidupannya. (LiN-RH, Rabu15 Mei 2024)