CERITA DI BALIK DURIAN MONTONG
Views: 0
Bacaan: 2 Petrus 1:5-8 (TB 2)
“Justru karena itu, kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih terhadap saudara-saudara, dan kepada kasih terhadap saudara-saudara, kasih terhadap semua orang. Sebab, apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Tuhan kita Yesus Kristus”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Rasanya kita semua tahu durian montong. Buah dengan aroma yang menyengat ini banyak dijual di toko-toko buah atau supermarket. Memang, tidak semua orang menyukai durian. Akan tetapi, bagi para penyuka durian, pasti akan mengganggap durian montong ini sangat enak. Durian montong memiliki daging buah yang tebal dan rasa nikmat. Harganya pun cukup terjangkau. Untuk memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia, maka setiap tahun Indonesia mengimpor lebih dari 19 ton durian montong dari Thailand.
Durian montong dianggap sebagai buah khas Thailand. Tahukah Anda bahwa ternyata bibit asli durian montong ini berasal dari Jawa Tengah? Betul! Induk durian montong adalah durian sukun yang merupakan spesies asli Indonesia, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kemudian, Thailand mengimpor bibit asli itu dan mengembangkannya menjadi durian montong yang sekarang ini kita kenal. Mungkin Anda bertanya: “kak bisa begitu?” Ya, karena ternyata Indonesia belum bisa mengembangkan bibit asli itu dalam skala perkebunan khusus untuk diproduksi, sedangkan Thailand mampu melakukannya. Thailand mempunyai banyak perkebunan khusus durian dalam satu area. Thailand telah membuktikan sebuah upaya keras dalam mengembangkan durian montong menjadi komoditas eskpor.
Cerita tentang durian montong mengingatkan kita tentang usaha keras. Bukankah bila ingin maju dan berhasil dengan baik di bidang apapun, maka kita mesti belajar dan berupaya dengan keras? Demikian pula dengan iman di dalam diri kita. Sebagai pengikut Kristus, kita harus hidup dalam ketekunan, maksudnya adalah berupaya sungguh-sungguh untuk bertumbuh dalam kasih karunia-Nya dan hidup bagi Dia. Petrus menasihatkan, “Justru karena itu, kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih terhadap saudara-saudara, dan kepada kasih terhadap saudara-saudara, kasih terhadap semua orang. Sebab, apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Tuhan kita Yesus Kristus”. Meski pada waktu itu jemaat menghadapi penganiayaan dan penindasan dari luar serta bahaya pengajaran dari guru-guru palsu, Petrus menekankan tentang pentingnya pertumbuhan iman. Petrus menyatakan kepada kita bagimana kita dapat giat dan berhasil dalam pengenalan akan Kristus. Sebagai anak-anak Tuhan, setiap hari kita mesti berupaya untuk menjadi serupa dengan Kristus. Untuk itu, kita mesti sungguh-sungguh berusaha menambahkan kepada iman kita kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan kasih kepada semua orang.
Bila bibit durian sukun saja bisa di-transformasikan menjadi durian montong, maka anak-anak Tuhan pasti bisa juga bertransformasi. Yakinlah bahwa ketika kita memahami apa yang telah Tuhan Yesus karyakan bagi kita, maka kita akan memiliki motivasi besar untuk menjalani hidup dengan tekun dan setia. Rasakanlah kuasa Roh Kudus yang akan memampukan kita untuk terus bertumbuh di dalam iman dan kasih karunia. Selamat berburu durian…..! Ha..ha.. bukan, bukan…! Selamat bertumbuh di dalam kasih karunia, selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga!
Doa:
Ya Tuhan, seringkali keengganan membelenggu diri kami sehingga iman kami mandeg. Kami rindu untuk semakin serupa dengan-Mu, ya Kristus. Oleh karena itu kami mau berupaya untuk bertumbuh di dalam kasih karunia. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat mewujudkannya. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.