Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
August 5, 2024

TANGIS DALAM DOA

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/jN_yoUbuL1k

Nas: 2 Samuel 12:15-16, 18a,

Lalu Natan kembali ke rumahnya. Kemudian TUHAN menulahi anak yang dilahirkan isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohohon kepada Allah untuk anak itu. Ia berpuasa dengan sungguh-sungguh, masuk ke kamar dan semalaman berbaring di tanah. (18) Pada hari ketujuh anak itu mati.

Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, rasanya kita pernah dalam pergumulan berat dan kita bawa dalam doa yang meneteskan air mata, atau membuat kita sesunggukan. Seperti doa menghadapi kekasih atau keluarga yang sakit, dalam kecelakaan, atau kecewa karena dip.h.k, dst. Ada saatnya doa dalam tangis ini akhirnya menjadi pengalaman sukacita karena doa itu terkabul, tetapi ada saatnya doa dalam tangis itu sebagai penyerahan pada kehendak Tuhanlah yang jadi walau tidak seperti yang kita mohonkan.

Rupanya Batseba istri Uria yang hamil sudah diambil Daud menjadi isterinya, dan melahirkan anak bagi Daud. Di balik anak yang lahir itu ada penyesalan, pengakuan dosa dan pertobatan yang sangat mendalam bagi Daud (Maz 51), karena anak itu sangat berharga, berkesan bagi Daud. Tetapi rencana Tuhan lain, anak itu “ditulahi Tuhan” dengan penyakit. Seperti kita menghadapi anak balita kita yang demam tinggi, sudah diberi obat dari dokter, tetapi demamnya makin tinggi, sampai tidak sadar. Pastilah doa tak berkeputusan kita angkat, doa dari semua anggota keluarga, dari kerabat dan dari pendeta. Dengan harapan semoga Tuhan memberi kesembuhan. Kejadian seperti inilah yang menimpa anak yang dilahirkan Batseba, maka Daud ayah anak itu dalam linangan air mata. Disaksikan oleh pegawai istana, Daud berpuasa dengan sungguh-sungguh, pada malam hari dia tidur di tanah, dalam doa, puasa dan air mata, memohon pertolongan Tuhan untuk kesembuhan bagi anaknya itu. Selama tujuh hari anak itu sakit berat, selama itu juga Daud memohon kesembuhan, tetapi pada hari yang ketujuh anak itu mati, demikianlah keputusan Tuhan untuk anak itu, untuk Batseba ibu anak itu dan bagi Daud ayahnya. Daud akhirnya dengan lega hati menerima keputusan Tuhan dengan kematian anak itu. Dulu kematian Absalom putra Daud yang ke tiga, juga ditangisi, diratapi oleh Daud, pada hal anak itu telah memberontak, mengkudeta kedudukan ayahnya Daud, namun gagal dan tewas oleh pasukan Daud dalam pertemuran yang hebat, Daud menangisi kematiannya.

Teringat kematian Habel yang dibunuh oleh Kain, Adam dan Hawa menerima kematian itu, sehinga Tuhan mengaruniakan Set, anak pengganti Habel. Demikian juga kematian sepuluh anak Ayub dalam suatu kecelakaan, Ayub menerima kematian itu dengan berkata: “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan,” demikian Daud menerima kematian anaknya itu dengan bangkit berdiri, mandi, ganti pakaian menghilangkan rasa dukanya itu. Demikian Daud menghilangkan masa lalu yang penuh cacat dan Tuhan memberi anak pengganti yaitu Salomo, yang menjadi anak kesayangan Daud, bahkan menjadi pengganti Daud sebagai raja Israel.

Aplikasi:

  1. Adakah doa-doa Anda disertai air mata dan dikabulkan Tuhan atau tidak?
  2. Anda ingat, masih ada lagi permintaan Daud yang tidak dikabulkan Tuhan?
  3. Bagaimana pendapat Anda posisi Batseba dalam kematian anaknya ini?

Mari berdoa:

Bapa kami yang disurga yang mengajar kami berdoa, agar apa yang kami butuhkan, keinginan dan kepedulian kami kepada sesama, boleh kami sampaikan melalui doa. Ada saatnya pergumulan berat menyangkut diri kami, keluarga dan sesama, kami angkat dalam doa dengan air mata. Kami percaya semua doa syukur, permohonan dan safaat kami didengar dan dijawab oleh Tuhan. Demikianlah doa kami dalam nama Tuhan Yesus, Amin. [AS050824]

Kebaktian Minggu – 04 Agustus 2024 PERGUNAKANLAH PERISAI IMAN

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025