Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
August 12, 2024

KEBODOHAN RAJA SALOMO

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/00HtC4pMwdg

Nas: I Raja-raja 11:1-2,

Raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping putri Firaun ia juga mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon, dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu Tuhan telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu menyatu dengan mereka dan mereka pun jangan menyatu dengan kamu. Sebab, pastilah mereka akan mencondongkan hatimu kepada ilah-ilah mereka.”

Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, rasanya saya tidak pantas memberi tema renungan ini menyangkut seorang raja Israel yang diurapi Tuhan. Tetapi dengan perasaan “sayang sekali” melihat nas renungan ini, pantas juga kita menyebutkan penilaian kebodohan Raja Salomo. Sudah disyaratkan oleh Musa untuk seorang raja Israel: “Janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; …” (Ul 17:17)

Kerajaan Israel ditinggalkan Daud sudah mencapai puncak kejayaan, itulah yang diwarisi oleh Salomo. Namun bukan berarti kerajaan itu tidak mempunyai musuh yang setiap waktu bisa meledak. Di bagian Selatan ada kerjaan Edom yang hendak memberotak, demikian di bagian utara ada kerajaan Damsyik yang juga hendak memberontak. Salah satu cara dipakai oleh Salomo dengan pernikahan demi kepentingan politik. Salomo mengambil putri Firaun menjadi isterinya, sehingga Mesir negara kuat, tidak akan mengganggu Salomo (1 Raj 3:1). Demikianlah masing-masing putri dari kerajaan sekelilingnya diambil Salomo menjadi istrinya. Tetapi istri-istri di luar Israel ini masing-masing membawa dewa-dewa negeri mereka, masing-masing membangun tugu atau mesbah atau kuil kecil agar mereka tetap menyembah dewa negeri asalnya dan Salomo memperkenankan itu dilakukan oleh isteri-isterinya. Pada masa tua Salomo, oleh isteri-isterinya ini dengan kekuatan cinta romantis dan birahi telah mencondongkan hati Salomo sehingga berpaling meninggalkan Allah Israel dan turut menyembah kepada berhala asing itu.

Ternyata kerajaan Israel jatuh dari tangan Salomo bukan karena serangan kerajaan bangsa lain, tetapi kerajaan itu pecah menjadi dua oleh orang dalam yaitu Yerobeam, dia adalah pembantu Salomo yang cerdik (1 Raj 11:26-dst). Keruntuhan kerajaan Israel ada dalam perkenanan Tuhan, terutama karena Salomo telah meninggalkan Tuhan, dia membangun tugu-tugu penyembahan berhala. Dengan cara hidup Salomo seperti itu maka tidak berlebihan kalau kita sebut Kebodohan Raja Salomo. Hanya karena Tuhan telah berjanji kepada Daud yang berintikan: “Keturunanmu (Daud) takkan terputuh dari tahta kerjaan Israel.” Karena janji itu maka Rehabeam menjadi raja Israel (Selatan).

Cinta yang menjadi tonggak utama untuk pernikahan, sangatlah didambakan. Tetapi tidak selamanya “cinta itu buta,” justru cinta itu melek selebar-lebarnya, seperti cinta melek melihat popularitas, jadilah sebuah pernikahan karena cinta melek melihat harta, jabatan, gengsi membuahkan pernikahan. Semua alasan ini bisa terjadi dan tidak salah, tetapi disayangkan seperti Salomo, istri-isterinya itu mencondongkah hatinya untuk menyembah kepada berhala. Sekarang yang harus terjadi adalah hati suami dicondongkan istri untuk menyembah Kristus dan hati isteri dicondongkah oleh suaminya kepada Tuhan Yesus Juruselamat, itulah dambaan kita.

Aplikasi:

  1. Menurut Anda mengapa hati Salomo meninggalkan Tuhan, ikut berhala?
  2. Bagi yang sudah menikah, cinta melek apa menjadikan pernikahan Anda?
  3. Bagi yang belum menikah, cinta melek apa yang anda cari untuk pernikahan?

Mari berdoa:

Bapa surgawi sumber segala hikmat, kami mohon Roh Kudus karuniaan kepada kami hikmat untuk menemukan cinta kepada sesama khususnya mempersatukan kami suami-isteri dalam pernikahan. Roh Kudus menolong suami-istri menghangatkan cinta yang bersumber dari cinta kasih Kristus. Demikianlah doa kami, dalam nama Kristus. Amin. [AS120824]

Kebaktian Minggu – 11 Agustus 2024 BERDOA DI DALAM ROH

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025