BERSYEBA
Views: 0
Nas: Kejadian 21:22-34. (29-31),
Lalu kata Abimelekh kepada Abraham: “Untuk apakah ketujuh anak domba yang kaupisahkan ini?” Jawabnya: “Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur ini.” Itulah sebabnya tempat itu disebut Bersyeba karena kedua orang itu telah bersumpah di sana.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, biasa ada suatu tempat yang istimewa bagi kita, atau berkesan atau tempat kenangan, karena di tempat itu telah terjadi satu hal atau peristiwa yang sangat penting bagi kita. Peristiwa itu tersimpan di hati kita karena peristiwa yang sangat penting, sangat berkesan bagi kita pribadi, ada saatnya peristiwa yang sangat pribadi itu sering kita ceritakan kepada teman, tetapi ada saatnya peristiwa itu sangat pribadi yang kita tutup rapat di dalam hati.
Ayat renungan kita mengungkapkan nama Bersyeba, (kenapa di sebut Bersyeba) suatu tempat yang kemudian diberi nama menjadi satu daerah padang gurun. Sewaktu Sara menyuruh Abraham mengusir pergi Hagar dan Ismael anaknya, Hagar dan Ismael mengembara di daerah Bersyeba, di situ Allah menunjukkan mata air untuk Hagar dan dengan air itu selamatlah mereka dari kehausan. Daerah Bersyeba itu terletak di ujung Laut Mati.
Diberi nama Bersyeba untuk daerah itu karena ada suatu peristiwa yang besar terjadi antara Abraham dan Abimelekh penguasa daerah itu. Abimelekh raja negeri Gerar, yang kemudian menjadi tanah Filistin, di daerah kekuasaan raja inilah Abraham mendirikan kemahnya untuk seluruh hewan dan hambanya. Para hamba Abraham menggali sumur untuk mendapat air kebutuhan kambing dombanya, tetapi sumur itu direbut oleh hamba raja Abimelekh, dan selalu hamba Abraham mengalah. Tindakan perebutan sumur dan merupakan ketidakadilan itu sangat mengesalkan Abraham. Satu ketika Abimelekh bersama panglima tentaranya mendatangi Abraham, meminta agar Abraham sekali-kali tidak berbuat curang (jahat) kepada dirinya, kepada anak, cucu sampai cicitnya, karena Abimelekh takut melihat Abraham, seorang yang disertai, dijaga dan diberkati Tuhan. Atas permintaan raja ini Abraham menjawab: “Aku bersumpah.” Kedua pihak Abimelekh dan Abraham bersumpah bersahat bahwa tidak akan berbuat curang (jahat) satu dengan yang lain.
Sumpah persahatan telah terjadi, tetapi Abraham tidak merasa puas, karena hamba-hamba Abimelekh sebelumnya telah merampas sumur yang digali hamba Abraham dan Abimelekh tidak mau tahu kejahatan hambanya itu. Untuk itu Abraham menyisihkan tujuh anak domba, dan menyerahkan langsung kepada Abimelekh dengan mengatakan bahwa hamba Abimelekh telah duluan merampas sumur yang digali mendapat air yang melimpah. Karena ketegasan Abraham menegakkan kebenaran, maka tempat itu diberi sebutan Bersyeba. Di Bersyeba ini juga Ishak melanjutkan pengembaraan ayahnya Abraham sebagai pendatang di negeri orang.
Aplikasi:
- Di mana kekuatan Abraham sebagai pengembara (nomaden), sehingga tidak diperbudak Abimelekh raja negeri Gerar?
- Apakah Anda mengingat peristiwa lain di daerah Bersyeba?
- Adakah tempat yang peting bagi Anda yang menggembirakan atau menakutkan?
Mari berdoa:
Bapa dalam surga, penguasa segala tempat dan bagi semua orang, karuniakan hikmat kepada kami agar kami mampu menyatakan kebenaran, walau pun kami telah menjadi korban ketidakadilan dari orang lain. Doa ini kami panjatkan dalam nama Yesus Kristus, Amin. [AS260824]