Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
August 27, 2024

SALAH BERDOA

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/mBmkPn5052c?si=5EC9W17ZQWWerh9L

Bacaan: Yakobus 4:1-10

Salam sejahtera, semoga kita makin mampu berdoa sesuai kehendak Tuhan, bukan kehendak sendiri. Kalau kita berdoa untuk memuaskan hawa nafsu, maka kita tidak menerima apa-apa dari Tuhan, seperti ungkapan dalam Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Renungan harian Selasa berturut-turut membahas tentang doa, tanggal 13 Agustus 2024, telah membahas tentang Berdoa di dalam Roh, dari Efesus 6:18-20. Renungan Harian Selasa, 20 Agustus 2024, membahas tentang Rumah Doa dari Lukas 19:41-48. Renungan itu menjelaskan tentang Rumah Tuhan tujuannya untuk berdoa, menyembah Tuhan bukan untuk mencari keuntungan diri sendiri. Rumah Tuhan adalah rumah doa untuk mengajarkan firman Tuhan kepada umat, memberitakan tentang Kerajaan Allah, dan keselamatan yang disediakan Allah untuk manusia, untuk berdoa, menyembah Tuhan, agar bisa mengasihi dan melayani Tuhan, mengasihi dan melayani sesama bukan menindas, merugikan sesama. Rumah doa tempat ibadah, haruslah berdoa dalam roh dan kebenaran. Renungan harian saat ini kita membahas tentang Salah Berdoa dari Yakobus 4: 1-10.

Mengapa orang salah berdoa? Karena doa yang diminta adalah sesuatu yang akan digunakan untuk memuaskan hawa nafsu. Doa yang benar adalah keluar dari hati yang menyembah, memuliakan Tuhan serta kehendakNya. Doa yang salah, keluar dari hati yang menyembah diri sendiri, kehendak sendiri. Kehendak sendiri adalah mengikuti nafsu kedagingan, mengikuti kesenangan dunia. Orang yang tujuan hidupnya adalah kesenangan sendiri, kesenangan duniawi maka sering menimbulkan pertengkaran, perkelahian. Orang yang pikirannya terpusat pada nafsu kedagingan, maka orang tersebut tidak akan dapat menangkap maksud Tuhan Yesus, tidak memahami kehendak Tuhan. Orang yang mengejar nafsu kedagingan tidak akan mengejar hidup yang kekal, tidak mencari Kerajaan Allah dan tidak menganggapnya paling penting.

Berdoa tanpa Roh Allah tidak menghidupkan hati jiwa seseorang. Berdoa dengan Roh Allah maka orang berdoa dengan benar dihadapan Allah. Jika Roh bekerja dalam doa, maka doa itu berguna dalam pertumbuhan iman, pengharapan dan kasih kita. Orang yang berdoa dalam Roh akan menyukai perkataan dan kehendak Yesus, bukan menyukai pikiran dan nafsu sendiri.

Orang yang tujuan hidupnya hanya mengejar uang, harta, kekuasaan, kehormatan, kesenangan makanan, pakaian, gaya hidup maka doanya juga terkait dengan tujuan hidupnya itu. Hawa nafsu akan berjuang dalam tubuh kita. Ketika kita ingin uang banyak, ingin kaya, tapi kita tidak memperolehnya, maka kita marah, kecewa pada Tuhan. Orang berdoa ingin mendapat jabatan, menjadi pemimpin daerah, tapi tidak mendapat jabatan, padahal sudah banyak uang keluar, akhirnya marah pada diri sendiri, marah pada keluarga, dan orang lain yang tidak memilihnya, termasuk marah pada Tuhan. Ada orang yang marah pada diri sendiri dan keadaan dirinya, membuat dia menjadi sakit jiwa.

Doa yang mengejar kesenangan duniawi akan menutup doa kita pada Tuhan. Doa yang memuaskan nafsu adalah doa yang mengejar kepentingan diri sendiri bukan kepentingan Tuhan. Doa yang seperti ini tidak dijawab Tuhan. Orang yang mementingkan diri sendiri, egois, individualis sulit berdoa dengan benar. Kalau orang tidak menjadikan Tuhan pusat hidupnya, maka dia tidak bisa berdoa dengan benar.

Doa yang benar adalah kita berdoa berdasarkan kehendak Tuhan atau jadilah kehendakMu. Doa yang sesuai kehendak Tuhan berdasarkan Keluaran 20:7 (TB2) Janganlah menyebut nama Tuhan Allahmu, untuk disalahgunakan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyalahgunakan nama-Nya. Berdoa yang benar menurut Matius 6: 9 berdoa dengan mengatakan: Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namaMu. Kita berdoa dengan memanggil namaNya secara hormat dan percaya.

Doa yang menyalahgunakan nama Tuhan adalah doa untuk memaksa Tuhan ikut kehendak kita diri sendiri. Nama Tuhan mulia, kudus, tidak bisa dipaksa, tidak bisa diatur manusia. Nama Tuhan kudus, hanya Ia satu-satunya pertolongan kita, tidak ada yang lain. Orang yang memaksa kehendak sendiri dalam doa sama saja mencobai Tuhan. Doa yang salah adalah menghujat nama Tuhan seperti yang dilakukan oleh penjahat disalib. Penjahat yang tidak menghujat Yesus, malah memuliakan, menguduskan nama Yesus, dengan mengatakan Yesus tidak berdosa. Marah pada Tuhan karena sakit, menderita, miskin tanpa mau bertobat dari kemarahan tersebut berarti ia sudah termasuk menghujat Tuhan. Bagi orang yang menghujat nama Tuhan, maka Yesus tidak menyediakan tempat di Firdaus. Orang yang menguduskan nama Tuhan, maka Yesus akan mengatakan: “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43).

Nama Tuhan harus digunakan dengan iman. Tuhan menghendaki agar kita mengakui nama Tuhan (J. Verkuyl, Etika Kristen, Kapita Selekta, BPK Gunung Mulia, 1992). Allah telah menyatakan diri kepada kita. Ia mau bersekutu dengan kita. Tuhan memanggil kita agar kita berkata kepadaNya : “ Ya Yesus Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami”. Kita berdoa dengan mengakui Allah dalam hidup. Menyebut, mengakui nama Tuhan dalam doa dengan percaya bukan hanya dibibir saja tanpa hati yang sungguh-sungguh beriman. Percaya pada Tuhan berarti mau melakukan kehendak rencana, perintah Tuhan, mau mengasihi Tuhan dengan cara mengasihi sesama. Bukan mau melakukan kehendak sendiri, mengikut nafsu dunia, nafsu kedagingan.

Orang yang mengikuti nafsu kedagingan, nafsu dunia, maka orang tersebut menjadi musuh Allah, dan menghancurkan hati Allah, membuat Roh Kudus cemburu. Kita hanya menyembah Tuhan dan kehendakNya bukan menyembah diri sendiri, kehendak sendiri dan kehendak dunia. Berdoa sesuai kehendak Tuhan adalah mendekatkan diri pada Tuhan. Berdoa sesuai kehendak sendiri berarti menjauhkan diri pada Tuhan. Kita berdoa agar semakin disucikan, diperbaharui agar makin dekat pada Tuhan dan melakukan kehendakNya.

Marilah kita berdoa, agar kehendak Tuhan yang jadi bukan kehendak kita dan kita menerima pemberian Tuhan, seperti ungkapan dalam KJ. 460 ayat 1 : Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku, ajar aku t’rima saja pemberian tanganMu dan mengaku, s’perti Yesus di depan sengsaraNya: Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah. Amin.

Berdoa:

Ya Tuhan yang kudus, mampukan kami berdoa sesuai kehendak Tuhan, dan mampukan kami melakukan kehendak Tuhan, bukan memuaskan kehendak sendiri atau hawa nafsu kedagingan. dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

BERSYEBA BERSAMA TUHAN KITA DAPAT BERBUAH

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025