BERSAMA TUHAN KITA DAPAT BERBUAH
Views: 0
Bacaan Alkitab: Yohanes 15:1-8
POKOK ANGGUR YANG BENAR
15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah tukang kebunnya. 15:2 Setiap carang pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap carang yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti carang tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah carang-carangnya. Siapa yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 15:6 Siapa yang tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki , dan kamu akan menerimanya. 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. “
Salam kasih Karunia dari ALLAH dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sahabat Kristus,
Hidup itu bagai pohon yang kita tanam. Ketika kita menanam pohon manga, kita berharap mendapatkan buah manga yang bagus, menanam pohon durian berharap mendapatkan buah durian yang tidak banggel, sehingga rasanya hambar dan keras. demikian juga hidup sedorang Kristen. Tuhan mengharapkan kita berbuah manis. Pelayanan dan pekerjaan kita kiranya membawa sukacita bagi keluarga, sahabat dan rekan-rekan. Pelayanan kita kiranya memberi motivasi, kekuatan dan semangat bagi setiap orang yang kita jumpai dalam kehidupan kita. mengembangkan dan memperbaharui dengan sikap dan perbuatan kita dalam pelayanan dan pekerjaan kita itu yang terpuji; menyenangkan dan memuliakan Tuhan.
Untuk hal di atas, maka kita diminta untuk sedia dituntun oleh kasih dan pimpinan Tuhan, karena “Bapaku lah tukang kebunnya”. Oleh karena itu kita berdedia untuk “dibersihkan”, seperti pohon anggur yang membutuhkan perawatan rutin: dipotong rantingnya yang tak berguna, disiangi, dipupuk dll, demikianlah kita mempersilahkan Tuhan memberlakukan segala pengalaman di hidup kita agar Tuhan membuat kita dapat tumbuh subur dan berbuah bagi Tuhan. saat-saat seperti ini adalah saat dimana kita akan berserah penuh pada Tuhan, menuruti kehendakNya dalam hidup kita dan memohon kuat kuasaNya bagi kita. Kita juga dapat diberi kesemoatan melihat dan Bersama dengan mereka yang sedang mengalami Tuhan dalam hidupnya, kiranya jika itu terjadi, kita memilih untuk menjadi alat di tangan TUhan agar mereka tetap teguh dan tekun berjalan Bersama Tuhan dengan segala kelebihan yang kita punya. Pada saat itulah kita sesungguhnya juga dapat dikatakan sedang berbuah. Jadi Setiap kita dapat sedang memperoleh kesempatan sedang dibersihkan agar berbuah, atau kita sedang menunjukkan buah dari Tuhan sang pemilik kehidupan kita.
Mengingat semua hal itu, dalam segala keadaan: senang maupun susah, kita meyakini dan dikuatkan bahwa yang telah memberi kehidupan bagi kita dan sumber keselamatan serta berkat yang dating maupun yang akan muncul dalam dan dari kehidupan kita, itu adalah dari TUhan. dengan iman ibi kita akan semakin melekat, bukan pada buahnya itu sendiri, karena buah itu berasal dari Tuhan, melainkan semakin melekat pada TUhan saja; Sang pemberi berkat/buah dan yang membuat kita membagikan berkat/buah dari Tuhan itu. kita semakin memahami bahwa tan[a melekat pada Tuhan, kita akan lemah, dan tak berdaya; bagai ranting anggur yang patah dan tak cukup mendapatkan nutrisi dari Sang Pokok Anggur. Lama kelamaan ia akan layu dan kering. demikianlah juga bagi kita orang yang beriman kepada Sang Juruselamat Yesus Kristus, kita meyakini bahwa kita akan tetap dapat berbuah, dalam keadaan apapun di dunia ini, selama kita melekat tak henti-hentinya, tak mengurangi lekatan kita (seperti ranting yang patah), melekat terus pada Tuhan Allah yang membuat kita tetap dapat hidup dan mengahsilkan buah.
Sebagai penutup renungan ini saya ingin mengucapkan Selamat Berbuah di dalam kasih, berkat dan kekuatan dari Tuhan ALLAH dalam Yesus Kristus. Tuhan memberkati setiap orang yang rindu dan mengusahakan diri untuk terus berbuah. (LiN-RH, 28-08-2024)