Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
October 21, 2024

TABUT PERJANJIAN

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/76GIP7n-gwo?si=oi7CasQkRBLpe_o9

Nas: Keluaran 25:10-25, (10),

Mereka harus membuat tabut dari kayu akasia, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. (22) Di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau; dari atas tutup pendamaian itu dari antara kedua kerub di atas Tabut Hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.

Syalom saudara-saudarai yang dikasihi Kristus, pokok renungan kita “melawan lupa” kita segarkan ingatan kita tentang Tabut Perjanjian, disebut juga tabut Tuhan, Tabut Hukum, Tabut Allah. Perintah Tuhan kepada Musa agar umat itu membuat sebuah Peti, atau Tabut yang bentuk dan ukurannya ditetapkan oleh Tuhan, ukurannya dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya, Peti itu dilapisi dengan emas murni, bagian luar dan dalam, demikian juga peti itu mempunyai tutup. Tutup tabut itu, tutup pendamaian juga dilapisi dengan emas di bagian luar dan dalamnya, pada bagian tepi yang memanjang dari emas tutup itu ditempa dua kerub (malaikat) saling berhadapan yang mengembangkan sayapnya melindungi tabut itu sedang muka kerub itu menghadap ke peti itu. Tabut itu dibuat ketika umat Israel masih berkemah di kaki gunung Sinai, tukangnya bernama Bezaleel. Tabut itu berisi dua loh batu Sepuluh Hukum Tuhan, satu mangkok roti manna, dan tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah buah badam, sebagai tanda pemimpin yang ditetapkan Tuhan, maka tongkatnya bertunas, itulah tongkat Harun dan tongkat itu disimpan di dalam Tabut itu.

Beberapa peristiwa penting tentang Tabut itu, ketika umat menyeberang sungai Yordan, ketika para pengangkut tabut itu menginjakkan kakinya ke air sungai Yordan, maka sungai itu sebak ke hulu, sehingga mereka bisa menyeberang. Pada jaman Hakim-Hakim, sewaktu Eli sebagai imam melayani umat Israel, orang Filistin menyerang Israel dan Tabut Perjanjian dirampas orang Filistin, tetapi orang Filistin tulahi karena Tabut itu dan dikembalikan kepada orang Israel. Raja Daud hendak memindahkan Tabut itu dari rumah seorang warga namanya Abinadap ke Kota Daud, Tabut itu diangkut dengan kreta lembu, pada saat lembu itu tergelincir, maka seorang anak Abinadab bernama Uza memegang Tabut itu, tetapi Tuhan marah menyambar Uza dan tewas seketika. Melihat itu Daud marah kepada Tuhan, sehingga tabut itu tidak sampai ke Kota Daud, tetapi disimpan dirumah seorang warga yaitu Obed-Edom. Tidak lama Tabut itu di rumah Obed-Edom, kemudian Daud memindahkannya ke Kota Daud, di tempatkan di kemah. Raja Salomo membangun Bait Allah, maka Tabut itu disimpan di Bait Allah di Yerusalem.

Bangsa Babel saat menyerang Yerusalem, meruntuhkan Bait Allah, menjarah isi dan peralatan mezbah terbuat dari emas, perak diangkut ke Babel. Setelah Babel dikalahkan oleh bangsa Persia, orang Israel diperkenankan kembali ke negeri Israel, bersamaan dengan itu semua perlengkapan rumah Tuhan yang dijarah raja Babel di kembalikan dan dihitung dengan cermat, tetapi Tabut Perjanjian tidak ada di daftar itu, dan setelah itu keberadaanTabut Perjanjian tidak muncul lagi.

Aplikasi,

  1. Apa pendapat Anda mengapa Tabut Tuhan itu hilang tidak tahu ke mana?
  2. Kalau sekiranya Tabut Perjanjian itu masih utuh di Yerusalem, apa yang mendorong Anda untuk melihatnya?
  3. Saat ini adakah pengganti Tabut Perjanjian bagi Anda?

Mari berdoa:

Allah Bapa yang di surga, Tabut Perjanjian menjadi harta iman bagi umat Israel, mengingatkan kesediaan Allah menyertai mereka. Saat ini Tabut Perjanjian itu telah digenapi sempurna oleh Yesus Kristus, Dia menyertai kami sampai akhir jaman. Kristus harta rohani yang harus kami jaga dan pelihara, Amin. [211024]

”REMPÉYÉK” MENDENGARKAN TUHAN

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025