Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
October 29, 2024

DIDIKLAH ANAK-ANAK DI DALAM TUHAN

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/5cmJMzsjk1I?si=0UU6Thc80kDIBYiU

Bacaan: Efesus 6: 4

Salam sejahtera semoga orangtua makin mampu mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan, seperti ungkapan dalam Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Orangtua dipanggil Tuhan dan diberi tugas untuk mengurus kebutuhan sehari-hari anak-anak dan mendidik anak-anak. Tugas ini dilakukan dalam rangka mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, yaitu anak. Pemeliharaan ayah dan ibu mencerminkan pemeliharaan Allah Bapa dan kemurahanNya dalam hidup keluarga. Dalam Efesus 6 sangat ditekankan peran ayah sebagai pemimpin keluarga, untuk merencanakan waktu mendidik anak-anak dalam Tuhan bersama ibu. Setelah merencanakan dan melakukan kemudian mengevaluasi pendidikan anak-anak yang sudah dilakukan dan diperbaiki jika masih ada yang perlu ditambahkan.

Anak-anak berkembang dalam keluarga yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, tidak berkembang dalam suasana kesepian, sendirian dan kekerasan verbal atau fisik (membangkitkan amarah anak). Anak-anak membutuhkan suasana kasih dan aman, agar tidak menumbuhkan anak-anak yang liar. Orangtua dimampukan Tuhan untuk mengasihi, memberi rasa aman, karena orangtua dan anak-anak percaya bahwa Tuhan adalah perlindungan dalam keluarga. Orangtua mendidik anak-anak agar anak-anak bergantung dan mengasihi Allah yang melindungi anak-anak. Anak-anak dididik untuk meniru sifat-sifat Allah yang ditunjukkan melalui perilaku orangtua. Anak-anak dididik bukan mengejar tujuan orangtua tapi tujuan Tuhan.

Orangtua mendidik anak-anak karena sangat mengasihi Tuhan dan dibuktikan dengan mengasihi anak-anak. Kasih kepada Tuhan lebih besar dari kasih kepada anak-anak. Abraham adalah contoh sikap kasih yang lebih besar kepada Allah dari mengasihi anak. Ia rela mengorbankan anaknya Ishak, karena kasih Abraham lebih besar kepada Allah sehingga ia taat pada perintah Allah untuk mengorbankan anaknya. Demi mengasihi Allah maka orangtua taat untuk melakukan perintah Tuhan yaitu mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Itu berarti Tuhan mendidik anak-anak melalui perantara orangtua.

Allah Bapa adalah pendidik, menjaga disiplin, karakter umat Tuhan, bangsa-bangsa dan keluarga Tuhan. Tuhan mendidik dan mengasuh, mengajar melalui nabi-nabi yang diutus Tuhan. Tuhan mendidik dan mengasuh dengan Injil dan Taurat Tuhan. Orangtua juga diutus Tuhan untuk mendidik, mengasuh anak-anak sesuai Injil Tuhan. Orangtua membutuhkan kasih anugerah Tuhan, hikmat Tuhan dan azas tujuan Tuhan dalam mendidik dan mengasuh anak-anak.

Tujuan pendidikan dalam keluarga adalah Kerajaan Allah. Orangtua mendidik anak-anak agar mereka memenuhi tugas sebagai warga Kerajaan Allah, dan layak masuk dalam Kerajaan Allah. Anak-anak dididik menjadi hamba Allah, menjadi anak-anak Kerajaan Allah.

Dalam dunia masa kini yang makin banyak jenis kejahatan, penipuan, aniaya, penyesatan, oleh sebab itu anak-anak dididik agar berpegang teguh pada kebenaran Tuhan. Sejak kecil anak-anak sudah dididik untuk mengenal isi dan makna Alkitab, yang dapat memberi hikmat dan menuntun pada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus. Orangtua menggunakan Alkitab untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, atau kesesatan dan memperbaiki kelakuan, mendidik orang muda dalam kebenaran. Anak-anak mengimani bahwa dirinya adalah kepunyaan Allah yang diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:13-17). Anak-anak juga dididik menjadi murid Tuhan Yesus bukan menjadi murid orangtua.
Tugas mendidik hanya bisa dijalankan dengan pertolongan Roh Kudus. Tugas Roh Kudus adalah menciptakan kembali, melahirkan kembali agar orang meninggalkan dosa, membenci dosa dan bertobat, hidup baru, hidup mendengarkan Tuhan. Mendidik berarti mengajarkan anak-anak menangisi dosa-dosa mereka, belajar hidup dalam kasih karunia Tuhan, agar mereka rela hati mengikuti jalan Tuhan.

Kewajiban besar para orangtua adalah berhati-hati dalam mendidik anak-anak mereka. “Bukan hanya membesarkan mereka, seperti yang dilakukan orang-orang yang tidak berakal budi, dengan memenuhi kebutuhan mereka, melainkan membesarkan mereka dalam ajaran dan nasihat, dengan cara yang sesuai untuk mereka yang berakal budi. Bukan hanya membesarkan mereka sebagai manusia, dalam ajaran dan nasihat, melainkan juga sebagai orang-orang Kristen, dalam nasihat Tuhan.

Mengapa ada keluarga yang kacau? Karena orangtua tidak menjalankan tugas mendidik anak-anak mereka. Mereka lebih mencintai pekerjaan dan urusan pribadi masing-masing dari pada mencintai Tuhan dan mencintai anak-anak. Orangtua merasa sudah mengasihi anak-anak dengan memberikan uang, pakaian, makanan, minuman dan kebutuhan fisik lainnya. Orangtua hanya menyerahkan pendidikan anak kepada guru sekolah dan guru sekolah minggu, bahkan ada yang menyerahkan kepada asisten rumah tangga dan teman-teman satu kelompok anak-anak. Pendidikan yang diterima anak-anak tanpa tujuan dan arah serta rencana pendidikan yang baik, yang sesuai kehendak Tuhan. Anak-anak tidak diajarkan mengambil keputusan yang bertanggungjawab dihadapan Tuhan, yang berdasarkan nilai-nilai iman yang ada dalam Alkitab.

Orangtua yang mengasihi Tuhan akan menyediakan dan merencanakan waktu untuk mendidik anak-anak dalam rangka mengasihi Tuhan. Orangtua yang lebih mengasihi diri sendiri, dari pada mengasihi Tuhan maka akan sibuk dengan mengejar kesenangan sendiri, tidak ada waktu dan rencana mendidik anak-anak agar bisa mengsihi Tuhan lebih besar dari mengasihi diri sendiri dan mengasihi orangtua. Anak-anak yang diajarkan mengasihi Tuhan lebih besar dari pada mengasihi diri sendiri dan orangtua akan membenci sikap mengabaikan Tuhan.

Mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya adalah sikap yang takut akan Tuhan, mencari hikmat dari Tuhan, melalui orangtua yang diutus untuk mendidik anak-anak. Anak-anak yang sangat mengasihi Tuhan akan mendengarkan didikan orangtua dan memperhatikannya, agar memperoleh pengertian seperti ungkapan dalam PKJ 280 ayat 2 Wahai anak-anak, dengarkanlah didikan seorang ayah, dan perhatikanlah, supaya engkau beroleh pengertian, kar’na kuberikan petunjuk serta ilmu yang baik padamu: janganlah engkau meninggalkan petunjuk itu. amin

Berdoa:

Ya Tuhan mampukan orangtua untuk memberi waktu dan merencanakan waktu untuk mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan, agar anak-anak beroleh hikmat, pengertian dan petunjuk yang baik untuk hidup, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin

KEMAH SUCI MEMOHON DENGAN SEGENAP HATI

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025