REFORMASI KEHIDUPAN KELUARGA
Views: 2
Bapak Ibu, Saudara Saudari dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Setiap tanggal 31 Oktober Gereja-gereja Kristen Protestan memperingati hari Reformasi. Maka dengan penuh sukacita hari ini saya mengajak Saudara semua untuk merenungkan firman Tuhan yang berjudul: “Reformasi Kehidupan Keluarga” dengan dasar dari Roma 12:2 (TB 2) “Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna .” Demikianlah firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan dan yang melakukannya.
Apakah saat ini di antara Saudara ada yang merasa bahwa kehidupan keluarga Saudara seperti kapal rusak yang diombang ambingkan gelombang, sehingga tak mampu berjalan dengan baik? Keluarga yang sudah tidak kasih di dalamnya, seperti kapal yang hampir tengelam? Semua ini bisa terjadi karena kita mengikuti arus dunia.
Tahukah Saudara dalam ayat ini rasul Paulus mengajak kita, semua orang percaya: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini” Paulus mengingatkan kita untuk tidak mengikuti nilai-nilai, norma, dan pola hidup yang umumnya diadopsi oleh dunia yang tidak sejalan dengan ajaran Kristus.
“Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu” Kata “berubahlah” artinya perubahan yang mendalam dan permanen, seperti perubahan ulat menjadi kupu-kupu. Pembaharuan budi di sini menandakan bahwa ada pertobatan yang sungguh-sungguh. Kehidupan iman Kristen tidak hanya tampak secara lahiriah, tetapi juga mencakup transformasi batin, terutama dalam pola pikir dan cara pandang seseorang.
Roma 12:2 mengingatkan kita untuk bertobat dan terus memperbaharui pikiran kita, agar kita tidak terbawa oleh cara pandang dunia lagi, yang lebih mengutamakan kesenangan pribadi, kesuksesan duniawi, atau egoisme. Sebaliknya, kita diajak untuk hidup dalam kehendak Allah yang memimpin kita menuju kebaikan, kesalehan, dan kebahagiaan sejati yang sesuai dengan firman-Nya.
Hari Reformasi, sebuah momen penting dalam sejarah gereja yang menekankan pembaruan menuju ajaran yang benar. Salah satu warisan utama Reformasi adalah tiga semboyan utama yang disebut Sola Scriptura, Sola Fide, dan Sola Gratia. Ketiga prinsip ini adalah pondasi bagi iman Kristen dan dapat menjadi pedoman penting bagi setiap keluarga untuk mengalami pembaruan hidup yang sejati. Reformasi kehidupan keluarga!
Mari kita lihat bagaimana ketiga semboyan ini dapat membawa keluarga kembali pada kehendak Tuhan untuk memperbaharui hidup keluarga kita, dan memperkuat relasi kita dengan Tuhan dan sesama.
Sola Scriptura (Hanya Firman Tuhan). Sola Scriptura mengajarkan kita bahwa Firman Tuhan adalah satu-satunya otoritas tertinggi dalam kehidupan orang percaya. Segala pengajaran, nilai, dan prinsip hidup harus didasarkan pada Alkitab, bukan pada tradisi atau pandangan dunia yang berubah-ubah.
Sola Fide (Hanya oleh Iman). Sola Fide berarti bahwa kita diselamatkan hanya melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan oleh usaha atau perbuatan kita sendiri. Iman ini juga menjadi dasar kehidupan keluarga yang kuat, sebab tanpa iman yang hidup, keluarga bisa kehilangan fokus dalam menghadapi tantangan.
Sola Gratia (Hanya oleh Anugerah ). Sola Gratia mengajarkan bahwa keselamatan dan semua berkat yang kita terima adalah murni oleh kasih karunia Tuhan, bukan karena kita layak menerimanya. Oleh karena itu pemberian Tuhan harus kita syukuri.
Pembaruan yang sejati hanya dapat terjadi ketika kita sebagai keluarga Kristen kembali kepada tiga prinsip Reformasi ini. Sehingga keluarga kita tidak hanya diberkati, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh seorang aktivis jemaat GKI Kwitang sebuah lagu ya berjudul: “Ditengah Ombak”. Lagu ini sungguh menginspirasi banyak orang. Lagu ini menggambarkan kehidupan keluarga kita seperti kapal yang berada ditengah ombak dan arus perncobaan. Namun Tuhan Yesus memperhatikan kehidupan tiap orang. Yang sudah rusak dibetulkan dengan penuh kasih sayang.
Barangkali ada keluarga Saudara seperti kapal rusak yang perlu segera diperbaiki. Terlebih di tengah gelombang membuat hampir tenggelam. Yakinkah Tuhan peduli keluarga Saudara? Oleh sebab itu kembalilah berpegang teguh pada firman Tuhan! Berimanlah kepada Tuhan, Yakinlah Tuhan menyelamatkan dengan kasih karuniaNya. Bersediakah Saudara kembali kepada firman Tuhan, kepada iman, kepada anugerah Tuhan saja? Lakukanlah saja! Itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Bapa kami yang di surga. Kami bersyukur karena Engkau selalu peduli kepada keluarga kami, ketika keluarga kami bagaikan kapal yang diombang ambingkan badai. Kiranya Tuhan menyelamatkan dan memulihkan kehidupan keluarga kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin. Tuhan Yesus memberkati Saudara dan Keluarga!