MENYESALLAH ALLAH
Views: 0
Nas. Yunus 3:10,
Ketika Allah melihat apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, menyesallah Allah atas malapetaka yang akan dibuat-Nya terhadap mereka seperti yang telah disampaikan-Nya. Ia pun tidak jadi melakukannya.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, ada saatnya kita melihat penyesalan yang membawa kebaikan. Dalam kaitan nas renungan kita, yaitu renana Tuhan yang sudah mantap dan final untuk membinasakan kota Niniwe. Mungkin renana itu sudah dirinci seperti menunggang balikkan kota Sodom dan Gomora. Tinggal satu hal lagi yaitu menyampaikan rencana itu melalui utusan Tuhan yaitu nabi Yunus. Tuhan menyampaikan renana pembinasaan itu karena kasih-Nya kepada mereka. Kenapa disampaikan rencana pembinasaan itu? Karena Allah adalah kasih, Allah tidak membabibuta. Sekiranya pun Niniwe dibinasakan, tentu denga kasih, mungkin kota itu akan menjadi peringatan bagi kota yang lain. Setelah disampaikan dengan baik, maka menyusullah eksekusinya yaitu membinasakan kota itu. Demikian oleh Nuh memberi contoh dan penjelasan bahwa akan ada air bah, tetapi orang banyak justru mengolok-olok Nuh. Demikian Lot mengajak orang meninggalkan kota Sodom itu, tetapi ajakan Lot ditanggapi sebagai perkataan olok-olok (hoax).
Berbeda dengan penduduk kota Niniwe, setelah Yunus menyampaikan berita “aneh itu” yaitu Tuhan akan membinasakan kota itu, maka mulai dari raja sampai rakyat jelata, percaya kepada Allah, percaya pada seruan nabi Yunus. Sebagai tanda kepercayaan pada Tuhan, raja turun dari singgasananya, menanggalkan jubahnya dan mengenakan kain kabung dan duduk di abu. Demikian semua penduduk kota melakukan yang sama, mengumumkan puasa termasuk bagi ternak mereka, dan yang paling utama mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan. Berbalik arah sama dengan “metanoia” yaitu bertobat. Dengan berbuat baik itu, bukan membujuk atau memaksa Tuhan membatalkan rencana pembisanaan-Nya, tetapi memohon, siapa tahu Allah akan berbalik dan menyesal dan berpaling meninggalkan, membatalkan murka-Nya itu. Allah melihat tindakan penduduk kota Niniwe yang tulus itu, maka menyesallah Allah, menarik kembali murka-Nya diganti dengan kasih dan anugerah-Nya.
Pertobatan kota Niniwe, tidak meminta balasan, tetapi hanya itu yang dapat mereka lakukan, yaitu bertobat, dan pasrah apa yang Tuhan berikan. Kalau pun mereka dibinasanakan, mereka binasa dalam pertobatan, lebih luas kita lihat tindakan pertobatan itu perbuatan baik yang tidak minta imbalan, tetapi berbuat baik, meninggalkan kejahatan dan kekerasan, adalah hakekat hidup di hadapan Tuhan. Kita tinggalkanlah pikiran “kalau memberi 10%, Tuhan balas dengan 100%”, pikiran seperti ini adalah pikiran transaksional. Di dalam ketulusan, berapa pun kita persembahkan, itu adalah hakekat hidup dan tanggung jawab kita di hadapan Tuhan, bukan berharap imbalan.
Aplikasi,
- Adakah firman Tuhan (ayat) yang mengawali pertobatan Anda?
- Apakah Gereja Anda cukup besar seruannya seperti nabi Yunus?
- Adakah gambaran kejahatan kota Niniwe di jaman sekarang?
Mari berdoa:
Allah, Bapa surgawi, ajakan bertobat selalu kami dengar, baik dari Alkitab firman Tuhan, melalui ibadah yang diselenggarakan gereja, mau pun dari hati kami oleh bisikan dan tuntunan Roh Kudus. Semoga pertobatan kami tidak pernah berhenti, agar arah perjalanan hidup kami sungguh mengikut jalan Tuhan. Demikian doa kami dalam mana Yesus Kristus, Amin. [AS111124]