Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
December 5, 2024

TAK BERCACAT SAMPAI KEDATANGAN TUHAN

Admin 02 Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

Bapak Ibu, Saudara-saudari dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Hari ini kita merenungkan firman Tuhan yang berjudul: “Tak bercacat sampai kedatangan Tuhan” dengan dasar dari surat 1 Tesalonika 3:13 “Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya”
Demikianlah firman Tuhan. Yang berbahagia ialah setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan dan yang melakukannya.

“Tak Bercacat Sampai Kedatangan Tuhan”, apa maksudnya? Bagaimana mungkin kita tak bercacat sampai kedatangan Tuhan? Kita akan merenungkan ayat ini menggunakan pendekatan pertanyaan 5W+1H.

  1. Who (Siapa): Penulis surat ini adalah Rasul Paulus, yang menulis kepada jemaat di Tesalonika. Jemaat ini adalah sekelompok orang yang baru menerima Injil dan sedang belajar hidup dalam iman kepada Kristus. Firman ini juga ditujukan kepada kita semua, Saudara dan saya yang hidup di zaman akhir ini.
  2. What (Apa): Rasul Paulus menyampaikan harapan dan doa agar Allah menguatkan dan menguduskan jemaat sepenuhnya. Ia menekankan pentingnya pemeliharaan roh, jiwa, dan tubuh, agar jemaat tetap bersih dan tidak bercacat sampai kedatangan Kristus.
  3. When (Kapan): Dikatakan “pada kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus,” yang merujuk kepada peristiwa kedatangan Tuhan Yesus kembali atau The Second Coming. Ini merupakan janji yang pasti bagi setiap orang percaya.
  4. Where (Di mana): Surat ini ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, namun pesan yang terkandung di dalamnya juga relevan bagi setiap orang percaya di seluruh dunia, termasuk kita di sini.
  5. Why (Mengapa): Karena Allah menginginkan umat-Nya hidup dalam kesucian agar dapat bersekutu dengan-Nya. Tuhan menyatakan: “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Im. 11:44).
  6. How (Bagaimana): Proses menguduskan diri memerlukan keterlibatan aktif dari setiap pribadi. Kita harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, mematuhi firman-Nya, dan mengandalkan kuasa Roh Kudus untuk membantu kita hidup sesuai standar-Nya.
    Saudara-saudara, dalam menanti kedatangan Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam kesucian dan menjadi terang dalam kegelapan. Di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan dan tantangan, kita dipanggil untuk menjadi pelita yang bersinar, hidup dalam kesucian dan tidak bercacat. Melalui Firman, doa, tindakan baik, dan keterlibatan sosial, kita dapat mewujudkan iman kita dan menunjukkan kasih Kristus kepada dunia.
    Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh PS Eliatha sebuah lagu yang berjudul: “Sucilah Dia”. Sebuah pujian yang menjadi berkat bagi banyak orang, menginspirasi orang percaya untuk selalu memuji Tuhan yang kudus dengan hati yang tulus. Mengapa? Karena Tuhan Yesus sudah mengampuni dosa-dosa kita, karena Dia yang telah mengangkat kita menjadi anak-anakNya, karena Dia yang membimbing kita hingga tidak sesat, karena Dia yang menemani dan menghibur kita saat kita berduka. Tuhan Yesus patut dipuji dan disembah.
    Saudara-saudara, di dalam perjalanan iman kita, kita dipanggil untuk hidup dalam kesucian dan kemurnian bersama-sama umat tebusan Kristus. Bersediakah Saudara memperbaharui komitmen untuk hidup kudus dan tak bercacat sampai kedatangan Tuhan Yesus Kristus? Lakukanlah saja! Itu sudah cukup! Amin. Maranatha!

Mari kita berdoa: Ya Tuhan Bapa yang di surga, terima kasih firmanMu hari ini menguatkan komitmen kami untuk hidup dalam kesucian dan kemurnian supaya kami tak bercacat dan kudus di hadapan Allah Bapa sampai kedatangan Tuhan Yesus kembali. Mampukanlah hidup kami terus bersinar menantikan kedatangan Kristus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin. Tuhan Yesus memberkati Saudara dan keluarga!

Bertobat Dan Menyuarakan Pertobatan Bertunas: Selalu Ada Harapan Didalam Tuhan

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025