BERTOBATLAH DAN BALIK PADA BAPA!
Views: 0
Umat Tuhan yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Hari ini kita merenungkan firman Tuhah yang berjudul: “Bertobatlah dan Balik pada Bapa” dengan dasar dari kitab Yoel 2:12-13 “ Tetapi sekarang juga, demikianlah firman Tuhan, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa , menangis dan meratap . Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu , dan berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, Ia menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkanNya.” Demikianlah firman Tuhan. Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Tuhan dan yang melakukannya.
Saudara-saudara, kehidupan kita sering kali dihadapkan dengan godaan dan tantangan yang membawa kita jauh dari jalan Tuhan. Ketika kita berbuat dosa, Tuhan mengundang kita untuk bertobat. “ Berbaliklah dengan Segenap Hati ” (Yoel 2:12 ) Pada ayat ini, Tuhan menyatakan bahwa pertobatan yang diinginkan-Nya bukan sekadar tindakan lahiriah, seperti mengenakan kain kabung atau berpuasa secara eksternal. Melainkan, pertobatan yang berdasarl dari hati yang tulus, sebuah keputusan untuk berpaling dari dosa dan kembali kepada Tuhan dengan sepenuh hati.
Kata “berbalik” atau “kembali” ini menggambarkan sebuah perubahan arah, dari hidup yang berfokus pada dosa menuju hidup yang berfokus pada Tuhan. Perubahan ini bukan sekedar tindakan lahiriah, tetapi juga perubahan dalam motivasi dan hati.
“Dengan segenap hati” menekankan bahwa pertobatan bukan hanya soal menghindari hukuman atau mendapatkan pengampunan, tetapi melibatkan relasi yang dipulihkan dengan Tuhan.
Tuhan memanggil umat-Nya untuk bertobat dengan tindakan yang mendalam: “ Dengan Berpuasa, Menangis, dan Meratap ” (Yoel 2:12). Ini adalah tanda penyesalan yang sungguh-sungguh atas dosa-dosa kita. Berpuasa dalam konteks ini adalah simbol penolakan terhadap kesenangan duniawi dan kesediaan untuk mengorbankan diri demi memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Menangis dan meratap menunjukkan kedalaman penyesalan, namun, ini bukan sekedar tentang perasaan emosional. Semua ini harus mengarah pada pertobatan yang sejati.
Tuhan menyatakan lebih tegas lagi: “ Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu ” (Yoel 2:13). Dalam tradisi Israel kuno, orang mengenakan pakaian kain kabung yang dikoyakkan dan menaburkan abu di kepala untuk menunjukkan pertobatan dan kesedihan. Tetapi Tuhan menginginkan lebih dari sekadar tanda yang nampak dari luar. Ia menginginkan hati yang hancur dan rendah hati di hadapan-Nya.
Tuhan ingin perubahan kita bukan saja perilaku yang nampak dari luar, tetapi juga perubahan dalam sikap hati dan niat kita.
Di bagian akhir dari ayat 13, Tuhan mengingatkan kita akan karakter Pribadi-Nya yang penuh kasih: “Sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya”. Ini adalah alasan mengapa kita dapat yakin bahwa Tuhan mengundang kita untuk kembali kepada-Nya. Karena Tuhan bukan hanya Tuhan yang adil dan benar, tetapi juga penuh kasih dan pengampunan.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh aktivis jemaat GKI Kwitang, sebuah pujian yang berjudul: “Bertobatlah dan balik pada Bapa.” Sebuah pujian yang menjadi berkat bagi banyak orang. Pujian ini menyatakan: “Bertobatlah dan balik pada Bapa, Dia tunggu kau dengan kesetiaanNya. Tuhan siap mengampuni dosamu. Oh baliklah pada Bapa. Jangan lambat hai sobatku. Tuhan tunggu kepadamu. Oh baliklah pada Bapa. Lagu ini mengajak kita semua yang mendengarnya untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan yang penuh kasih dan pengampunan. Lirik lagu ini sungguh menggambarkan belas kasih Allah yang selalu menanti kita kembali, tidak peduli seberapa jauh kita telah menyimpang.
Saudara-saudara yang terkasih, Tuhan adalah pengasih, penyayang, dan panjang sabar, dan saat ini Dia mengundang kita untuk kembali kepada-Nya dengan hati yang penuh kerendahan. Tuhan tetap memberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
Bersediakah Saudara bertobat dan balik pada Bapa? Bukan hanya karena takut akan hukuman, tetapi karena kita mengenal kasih dan kesetiaan Tuhan yang tidak terbatas!
Bersediakah Saudara sekarang juga memperbarui komitmen Saudara untuk sungguh-sungguh bertobat dan balik pada Bapa? Bersediakah Saudara? Lakukanlah saja! Itu sudah cukup! Amin.
Mari kita berdoa:
Ya Tuhan Bapa yang di surga, puji syukur dan terima kasih, firmanMu mengundang kami untuk sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada Bapa. Mampukanlah kami menghidupi pertobatan dalam hidup sehari-hari. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Tuhan memberkati Saudara dan keluarga!