KASIHILAH TUHAN DENGAN SEGENAP HATI, JIWA, KEKUATAN DAN AKAL BUDI (II)
Views: 0
Bacaan: Lukas 10: 25-28
Salam sejahtera, semoga kita makin mengasihi Tuhan, Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan dan segenap akal budi dan mengasihi sesama manusia (Lukas 10:27).
Minggu, 9 Maret 2025 kita telah memasuki minggu Prapaskah I, yang merupakan awal masa persiapan menuju Paskah. Pada Minggu ini kita diajak untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan melalui pertobatan, doa, dan puasa. Kita juga mendalami kisah pencobaan Yesus di padang gurun (Lukas 4:1-13), di mana Yesus menunjukkan keteguhan iman dalam menghadapi godaan dan kesetiaan-Nya kepada kehendak Allah.
Dalam Minggu Prapaskah I, kita diingatkan untuk meneladani Yesus dengan mengasihi Allah secara total, dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan akal budi. Ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk memperkuat iman, menjauhi godaan duniawi, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui disiplin rohani.
Kita mengasihi Tuhan karena kita telah dikasihi Tuhan, dan diselamatkan dari dosa, melalui penderitaan Yesus , agar hati kita tidak dikuasai dosa. Jika Kita segenap hati mengasihi Tuhan, mendengarkan Tuhan, setia melakukan perintah Tuhan, maka nama kita terdaftar dalam Kerajaan Sorga, kita mendapat hidup kekal, seperti pertanyaan ahli Taurat, bagaimana mendapat hidup kekal ? Kalau belum menyesali dosa, membuang dosa, dendam sakit hati, pikiran dan niat jahat seperti ahli Taurat maka kita tidak bisa mengasihi Allah dengan segenap hati, tidak bisa mendengarkan Allah segenap hati, karena kita terus mengutamakan untuk mendengar pendapat sendiri, memberhalakan pikiran sendiri, selubung pikiran belum dibukakan Tuhan.
Mengasihi Allah dengan memuji Allah, bergaul dengan Allah, berdoa, meminta pertolongan dari Allah, mendengar perintah aturan dari Allah, dan melakukannya Hukum Tuhan yang paling utama. Mengasihi Allah dengan segenap hati, memandang Allah sebagai yang terbaik dari antara semua yang ada di dunia, semua orang yang baik di dunia. Kita mengasihi dengan bersyukur pada Tuhan dan menjunjung tinggi Tuhan , serta mengabdikan diri sepenuhnya kepada Dia. Kasih kita kepada-Nya harus melebihi kasih atas apa pun juga. Kita mengasihi Allah lebih dari mengasihi suami, istri, anak, orang tertentu materi uang. Seorang pemuda bunuh dari karena mengagumi seorang artis dunia. Artis dunia bunuh diri dia juga ikut bunuh diri. Sikap pemuda ini lebih mengasihi artis dari pada Tuhan. Seorang ibu ingin segera dipanggil Tuhan karena ia sangat mengasihi suami, yang baru saja dipanggil Tuhan. Ibu ini lebih mengasihi suami dari mengasihi Tuhan yang hidup.
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, bukan setengah hati. Hati itu pusat kemauan, pusat perintah. Bertobat dimulai dari hati yang menerima firman Tuhan, meninggalkan kehendak sendiri. Mengasihi Tuhan segenap hati, segenap perubahan hati, menyesali dosa dalam hati, agar hati yang keras seperti batu diubah menjadi hati yang subur sehingga benih firman Tuhan bertumbuh. Segenap hati artinya hati yang remuk, menyesali dosa, mengosongkan hati dari keinginan dosa. Hati yang keras, tidak tunduk, tidak mengasihi Tuhan, tidak menanggapi kehendak Tuhan.
Tuhan tahu hati manusia, Tuhan tidak bisa ditipu dari gaya penampilan ibadah. Mengasihi Tuhan segenap hati, terlihat dari doa yang tulus hati, mau mendengar kehendak Tuhan dengan sungguh sungguh. Kalau belum segenap hati, maka minta Tuhan bersihkan kotoran dihati kita. Mengasihi Tuhan segenap hati maka firman Tuhan akan ditulis dalam hati, bukan dibibir. Mengasihi Tuhan segenap hati maka keinginan melakukan kehendak perintah Tuhan terus dipelihara agar kita mencapai tujuan hidup kekal, tujuan kita bukan kematian pada akhir hidup dan bukan kematian kekal.
Mengasihi Tuhan dengan kasih agape, bukan hanya dengan kasih filia (sahabat) atau eros (lawan jenis). Mengasihi sesama dengan kasih eros, filia dan agape. Mengasihi Tuhan segenap hati, artinya hatinya benar, tidak curiga, tidak kesal pada Tuhan, hati yang benar memuliakan Tuhan, merendahkan diri.
Mengasihi Tuhan dengan segenap Jiwa arti Roh manusia, nyawa, atau bagian dari manusia yang menyebabkan manusia hidup. Seluruh kehidupan batin manusia, seperti perasaan, pikiran, dan angan-angan. Kesadaran dan kepribadian seseorang, bukan jasmani dalam diri seseorang. Pribadi seutuhnya yang memiliki kesadaran, keinginan, dan emosi. Dalam Alkitab, jiwa adalah pribadi seutuhnya yang memiliki kesadaran, keinginan, dan emosi. Orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa artinya ia menjalankan hidup agar tidak mati, tidak diam, tidak berbuat apa-apa. Orang bunuh diri putus asa, karena jiwa rusak, jiwa lemah dan mati. Jiwa manusia terlihat dari tingkah laku manusia sehari-hari. Fungsi dan kekuatan jiwa dari tanggapan, pengamatan ingatan fantasi, pikiran perasaan, nafsu dorong kehendak. Jiwa anak anak beda jiwa orang dewasa. Mengasihi Tuhan segenap jiwa berarti sesuai perkembangan jiwa dari anak remaja pemuda dewasa lansia. Perkembang jiwa membuat sikap hidup , menumbuhkan kebiasaan kebiasaan hidup kita. Jiwa yang mengasihi Tuhan akan membentuk perilaku dalam keluarga, bermasyarakat. Mengasih Tuhan dengan segenap jiwa akan memampukan jiwa kita dalam menghadapi badai topan, perkara yang mengecewakan, ketika jiwa diserang oleh pertikaian, godaan ancaman. Menghadapi kekuatiran ketakutan, dengan mengasihi Tuhan segenap jiwa, maka membuat jiwa kita hidup, tidak mati seperti orang yang putus asa, mabok, bunuh diri, melarikan dari masalah hidup. Jiwa yang hidup, tidak takut menghadapi badai hidup, karena sudah mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa. Pergumulan jiwa waktu menghadapi musuh konflik di lingkungan, pertikaian dengan teman, kita tetap hadapi dengan mengasih Tuhan segenap jiwa membuat kita makin sehat jiwa kita. Dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat. Masing masing kita mempunyai karakter jiwa, kita mengasihi Tuhan dan sesama sesuai dengan karakter jiwa kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa akan menyembuhkan jiwa yang sakit. Tuhan Yesus mampu menyembuh jiwa yang sakit seperti mengusir roh jahat. Yesus yang kita kasihi akan merawat jiwa kita menjadi hidup sehat.
Kita mengasihi Tuhan dengan mempersembahkan hidup kita pada Tuhan karena jiwa dan raga kita berasal dari Tuhan. Kita mengasihi Tuhan dengan memberi hati yang telah dipulihkan kepada Tuhan seperti ungkapan dalam KJ 367 ayat 1. PadaMu, Tuhan dan Allahku, kupersembahkan hidupku: dariMu jiwa dan ragaku, hanya dalamMu ‘ku teduh. Hatiku yang Engkau pulihkan padaMu juga kuberikan. amin
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami mengasihi Tuhan dalam masa prapaskah ini, dengan merenungkan hubungan kami dengan Tuhan melalui penyesalan dosa, melalui doa dan puasa, agar kami makin teguh menghadapi godaan dan makin setia kepada kehendak Allah. Dalam nama Yesus kami berdoa amin.