KEMATIAN MANUSIA
Views: 0
Nas: Kejadian 3:19,
Dengan cucuran keringat engkau akan mencari makan, sampai engkau kembali menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu, engkau akan kembali menjadi debu.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, kita sudah memasuki Prapaskah ke-4. Renungan hari ini mengingatkan kita tentang KEMATIAN MANUSIA, bahkan kematian bagi semua makhluk. Sebelumnya kita mendengar bagaimana Allah menciptakan “kehidupan” bagi semua makhluk, bahkan bagi tumbuh-tumbuhan, bagaimana Tuhan meletakkan hukum alam yang seolah-olah hidup beredar, dalam pergantian musim, yang menjadi bagian alam raya ini.
Oleh nas renungan ini kita dikejutkan, akibat dosa yang dilakukan manusia adalah kematian, seperti yang sudah diperingatkan sebelumnya. Karena dosa maka semua ciptaan Tuhan itu menunjuk pada kematian bagi semua makhluk, seperti usia tua, tanda ketuaan, penyakit dalam segala jenisnya, permusuhan, baik pada sesama manusia, juga antara binatang saling memangsa. Sebelum manusia berdosa, semua makhluk hidup damai berdampingan. Pelanggaran firman Tuhan menjadi dosa, menyatakan kebergantungan manusia kepada Sang Pencipta, karena itu dia akan kembali menjadi tanah, karena dari situlah dia diciptakan. Percaya atau tidak (ateis atau beragama), kita bergantung pada Sang Pencipta, dosa yang dilakukan manusia membawa dia kembali menjadi tanah. Kematian membuat manusia yang awalnya sebagai kebanggaan Allah, mulia dan berkuasa atas seluruh ciptaan, oleh dosa merosot, terhina menjadi fana di hadapan Allah. Salah satu dari kemerosotan ini yaitu, perjuangan yang keras mencari makan, perjuangan yang telah ditunggangi oleh dosa, sehingga menjadi perjuangan yang jahat, seperti mencuri, merampok, korupsi, manipulasi, cemburu, iri hati, dst.
Masa Prapaskah, menjadi masa yang baik untuk menyadari keadaan kita sebagai orang berdosa, namun tidak menangisi keadaan itu, tetapi bangkit, bertobat, meninggalkan dosa, dan mencari kebenaran hidup. Karena kemerosotan itu, menjadi seruan untuk bertobat, untuk pertobatan itu kita tidak sendiri, telah diberikan Juruselamat Penebus dosa, telah ditunjukan jalan pertobatan, untuk kembali kepada Allah. Perjalanan hidup di jalan yang ditunjukkan firman Tuhan, membuat hidup kita menjadi berarti bagi Allah, karena hidup sesuai dengan kehendak-Nya, dan berguna bagi sesama. Sungguh, akhirnya kematian membawa kembali kepada debu, namun oleh Juruselamat merobah debu yang fana menjadi kehidupan bersama dengan Dia. Tubuh yang fana ini akan mengenakan tubuh yang abadi dalam kemuliaan Allah, dengan demikian kita patut menghargai kehidupan ini.
Aplikasi:
- Betulkah Anda bergantung kepada Allah saat usaha yang gigih Anda berhasil?
- Bagaimana Anda menghargai anugerah Allah, saat kerja keras memberi hasil?
- Dosa apa yang membuat Anda harus kembali kepada Allah.
Mari berdoa:
Bapa, Sang Pencipta, kami ciptaan-Mu yang sudah menjalani hidup kami. Banyak hal yang kami alami, suka-duka, untung rugi, akhirnya kami harus memasuki kematian. Kami bersyukur bila kematian menjemput kami, karena kami kembali ke hadirat Sang Pencipta bersama Yesus Kristus. Amin. [AS310325]