GOLIAT-GOLIAT KEHIDUPAN
Views: 0
Bacaan: 1 Samuel 17:11 (TB2)
”Mendengar perkataan orang Filistin itu, Saul dan seluruh Israel sangat kecut hatinya dan ketakutan.”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan sukacita.. Bangsa Filistin dan bangsa Israel sedang berperang. Masing-masing kubu mempersiapkan tentara mereka. Dan selayaknya sebuah kerajaan yang berperang, pastinya sebelum berperang, kerajaan tersebut pasti mempersiapkan tentaranya dengan latihan perang, memperlengkapi tentara mereka dengan senjata termutakhir, dan perisai terkuat untuk melindungi mereka dari serangan musuh.
Demikian juga bangsa Israel yang dipimpin oleh Raja Saul, yang konon mengalahkan beribu-ribu musuh. Bangsa Israel dengan percaya diri mengatur barisan perangnya untuk menyerbu bangsa Filistin.
Namun, tatkala Goliat seorang tentara raksasa tampil di depan mereka dan menantang mereka untuk maju satu lawan satu, yang terjadi adalah tidak seorang pun dari bangsa Israel yang berani maju berperang. Tidak seorangpun dari mereka berani maju menghadapi Goliat dan membuka mulut mereka untuk menjawab tantangan Goliat, bahkan raja Saul sekalipun. Dalam ayat 11 dikatakan dengan jelas, “Saul dan seluruh Israel sangat kecut hatinya dan ketakutan.”
Itulah yang sering terjadi dalam kehidupan kita.
Di kala kita menghadapi persoalan hidup, masalah yang kita anggap berat, yang seolah-olah tidak pernah habis, baik itu masalah ekonomi keluarga, usaha yang seolah-olah jalan di tempat, sakit penyakit, keuangan yang merosot, selalu ada membayangi hidup kita. Dan sebagai manusia biasa yang memiliki perasaan, kita merasa cemas, takut, khawatir, gentar, bahkan mungkin menyerah sebelum berperang. Sehingga, kita tidak berani mengambil langkah maju bahkan mungkin mengambil jalan lain, menghidari masalah atau malah lari dari masalah.
Di saat masalah datang, jangan sampai kita kehilangan Roh Tuhan. Jangan sampai kita kehilangan perkenanan-Nya dan kehilangan pembelaan Tuhan. Mari kita mengambil waktu untuk bersekutu dengan-Nya.
Mari kita menjalin komunikasi dengan Tuhan melalui doa. Kita memohon penyertaan dan pimpinan-Nya atas hidup kita. Ingatlah bahwa kita manusia yang terbatas, kita tidak akan mampu melawan “goliat-goliat kehidupan” dengan kekuatan kita sendiri. Kita memerlukan kekuatan Tuhan, kita perlu tangan-Nya menolong dan menyelamatkan kita dari segala persoalan kehidupan yang sedang kita hadapi. Berserulah kepada-Nya, Ia akan menolong kita. Amin.