Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
June 10, 2025

MELAKUKAN SETIAP PEKERJAAN YANG BAIK

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/vGZgJBYbGuw?si=z3dlMONjs0-Wm4J_

Bacaan: Titus 3: 1–7

Salam Sejahtera, Kiranya kita semakin menjadi umat yang dihidupkan oleh Roh Kudus.
Hari Pentakosta bukan sekadar perayaan sejarah, melainkan pengingat akan identitas sejati gereja—yaitu umat yang dilahirkan dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk: Hidup dipenuhi oleh Roh, Menjadi saksi Kristus di tengah dunia, Membangun kesatuan dalam keberagaman.
Kita hidup oleh kuasa Roh Kudus. Hidup dalam Roh Kudus berarti kita tidak hanya hidup menurut hukum atau moralitas, tetapi mengikuti pimpinan Roh yang mengubah hati dan menghasilkan buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5:22–23).
Gereja tidak boleh pasif. Seperti para murid pada Hari Pentakosta, kita juga diurapi dan diutus untuk keluar dan memberitakan Injil, menyatakan perbuatan-perbuatan besar Allah kepada dunia yang belum mengenal-Nya.

Roh Kudus: Membangun Kesatuan dalam Perbedaan. Roh Kudus yang dicurahkan pada Hari Pentakosta bukan hanya tanda kuasa Allah, tetapi juga dasar kesatuan yang sejati. Perbedaan suku, bahasa, dan budaya tidak memecah gereja, melainkan memperkaya dan menyatukan umat Allah dalam satu Roh.

Roh Kudus memanggil setiap orang percaya—baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda—untuk menjadi alat-Nya, menyampaikan kasih dan kebenaran Allah (Kis. 1:8), serta membangun kesatuan di tengah keberagaman.

Roh Kudus adalah Kuasa yang Memperbaharui dan Melahirkan Kembali. Roh Kudus bekerja mengubah hati, memperbaharui manusia, dan melahirkan kembali. Keselamatan bukan hasil usaha manusia, melainkan kasih karunia Allah.
Perubahan hidup sejati berasal dari inisiatif Allah melalui karya Roh Kudus—bukan karena jasa manusia. Lahir baru berarti mengalami penciptaan ulang rohani, seperti bayi yang baru lahir (Yoh. 3:3). Ini bukan sekadar reformasi moral, melainkan transformasi yang mendalam dan radikal.

Roh Kudus melakukan pembaruan yang terus-menerus. Kelahiran kembali adalah pekerjaan Roh Kudus—sebuah proses pembaruan terus-menerus, bukan satu kali jadi. Roh Kudus membentuk orang percaya untuk: Tunduk kepada pemerintah dan penguasa, Taat dan siap melakukan setiap pekerjaan baik (Titus 3:1), Tidak memfitnah, melainkan mencintai damai, Bersikap ramah dan lemah lembut kepada semua orang. Ia memurnikan: Pikiran yang keliru, Kehendak yang egois, Tindakan yang tidak selaras dengan kasih Allah.

Bagaimana Perubahan Hati dan Hidup Baru? Perubahan sejati berarti berpindah dari hidup dalam dosa menuju hidup yang baru. Roh Kudus mengubah arah hati dari: Kebodohan menuju hikmat, Pemberontakan menuju ketaatan, Keegoisan menuju kasih yang ilahi. Paulus menggambarkan hidup bodoh sebagai: Tidak taat, sesat, Diperbudak oleh nafsu, Penuh iri, kebencian, kejahatan, dan mementingkan diri. Sebaliknya, hidup baru, hidup berhikmat adalah: Hidup yang takut akan Tuhan, Menghormati Allah dan mengasihi sesama, Berjalan dalam kebenaran dan kasih.

Tanda-Tanda Orang yang Diperbarui oleh Roh Kudus adalah Orang yang memiliki kerinduan untuk menyenangkan Allah, Menjauhi dosa karena kasih, bukan sekadar karena takut, Menghasilkan buah Roh dalam kehidupan nyata.

Siap Melakukan Pekerjaan yang Baik berarti Hidup yang diperbarui oleh Roh Kudus dan hidup yang aktif, Taat kepada pemerintah, Siap melayani dengan tulus dalam segala aspek kehidupan. Paulus mengingatkan agar umat tidak hanya percaya dan berdoa, tetapi juga bekerja dan bersaksi, terutama dalam masyarakat yang belum mengenal Allah.

Gereja selalu hadir di tengah dunia. Gereja adalah umat pilihan Allah, bukan hanya institusi rohani. Identitas surgawi ini bukan alasan untuk menarik diri, melainkan panggilan untuk hadir sebagai terang dan garam.

Alkitab memerintahkan kita untuk: Membangun relasi yang sehat, Melakukan kebaikan secara aktif, Menjadi saksi Injil dalam segala keadaan.
Kita siap melakukan pekerjaan baik artinya kita waspada dan rela, aktif mencari kesempatan untuk berbuat baik dan menyatakan kasih Tuhan. Pekerjaan baik tidak selalu besar dan mencolok. Hal-hal sederhana juga berarti: Jujur dalam bekerja, Sabar dalam tekanan, Ramah terhadap tetangga, Adil dalam keputusan sehari-hari.
Ketundukan kita dinyatakan sebagai Kesaksian. Tunduk kepada pemerintah bukan kompromi iman, tapi wujud ketaatan kepada Allah selama tidak melanggar Firman-Nya. Jika terjadi ketidakadilan, orang percaya tetap dipanggil untuk: Lebih taat kepada Allah daripada manusia (Kis. 5:29), Memberi kesaksian dalam kasih, kebenaran, dan hikmat. Memberi kritik berdasarkan fakta, data dan firman Tuhan bukan berita palsu.

Kita menyatakan kesaksian dalam Hidup Sehari-Hari. Kekuatan Injil tidak hanya melalui kotbah, tetapi terlihat dalam kehidupan umat Allah. Dunia menilai gereja bukan dari liturginya, melainkan dari: Etika kerja, Gaya hidup sosial, Sikap di rumah tangga, Jejak digital di media sosial. Karena itu, kita dipanggil menjadi: Ramah, bukan pemarah, Jujur, bukan licik, Peduli, bukan egois, Rendah hati, bukan merasa paling benar.

Kita Menjadi Saksi Kristus. Hidup Kristen sejati adalah hidup yang hadir di tengah dunia dengan identitas surgawi dan tanggung jawab sosial. Mari kita hidup sebagai umat yang: Taat pada otoritas dengan hikmat, siap untuk setiap pekerjaan baik, menjadi saksi Kristus melalui tindakan nyata.

Melakukan pekerjaan baik berarti setiap langkah dan pekerjaan yang biasa dan kecil adalah untuk memuji nama Tuhan seperti lirik lagu KJ. 466 – 3 3. Kiranya tiap langkahku dan pekerjaanku pun yang biasa dan kecil memuji namaMu.

Berdoa:

Ya Tuhan, ajarlah kami untuk tidak hanya percaya kepada-Mu, tetapi juga siap melakukan setiap pekerjaan baik di mana pun Engkau menempatkan kami. Tuntun kami dengan Roh-Mu agar hidup kami menjadi kesaksian yang nyata tentang kasih dan kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

BUTUH KEBERANIAN BERBELOK, BERBALIK ATAU TEGUH LURUS

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025