JANGAN MEMBEO

Views: 0

Bacaan: Lukas 9: 18
”Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?”

Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan sukacita.. Pada bagian nats, kita membaca tentang Yesus yang mengajukan pertanyaan kepada murid-murid-Nya, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Ia mendesak para murid untuk memberikan jawaban berdasarkan keputusan pribadi dan keyakinan mereka sendiri, sebab mengaku percaya tidak sama dengan membeo, artinya mengulang rumusan-rumusan gereja sebagai dogma atau pengakuan iman.

Mengaku percaya berarti menjadikan isi kebenaran menjadi bagian hidup. Jika orang bertanya kepada bapak, ibu, dan saudara “Ceritakan kepada saya, siapakah Kristus? Apakah jawaban saudara?” Kiranya kita tidak hanya mengulang jawaban-jawaban yang sudah ada namun masih meragukan kebenaran bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Sebab tanpa pengenalan, pengakuan, dan keyakinan, kita tidak akan pernah siap mengikut Tuhan. Karena mengikut Tuhan itu sulit, kita harus bersedia memikul salib setiap hari dan banyak penderitaan yang harus kita alami.

Sebagai orang percaya, tidak cukup bagi kita hanya menjadi pengikut Yesus. Lebih dari itu, kita harus mengenal-Nya secara mendalam. Kita memang harus mengakui Yesus adalah Mesias dari Allah. Namun pengakuan itu tidak datang berdasarkan apa kata orang. Pengakuan itu harus lahir dari pengenalan yang benar akan Allah oleh pekerjaan Roh Kudus dari setiap buah pengalaman hidup kita. Banyak orang yang mengikut Yesus, tetapi tidak semua orang mengenal-Nya. Karena itu, pengenalan yang benar akan melahirkan dasar pengakuan yang kuat. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Yesus untuk mengajukan pertanyaan kepada murid-murid-Nya.

Oleh sebab itu, kita tidak boleh mengenal Yesus dan mengalami kasih-Nya atas dasar membeo. Mari dalam momen bulan diakonia dan pelayanan ini, kita semakin giat mengenal Yesus. Dengan begitu kita akan mampu memberikan pengakuan dari hati yang paling dalam bahwa Yesus adalah Mesias. Pengakuan Yesus sebagai Mesias merupakan pondasi iman yang kuat. Ini tidak akan dapat digoyahkan oleh berbagai macam godaan dan ancaman yang datang menerpa.

Mari kita memberikan kesaksian dan pelayanan atas dasar pengenalan kita secara pribadi melalui perilaku hidup kita. Karena itu, menyangkal diri, memikul salib, dan terus mengikut Yesus, kiranya mewarnai kehidupan kita setiap hari dalam berbagai aspek kehidupan kita. Selamat berefleksi, Tuhan memberkati kita.