ALLAH TRITUNGGAL, BERKARYALAH DI DALAM DIRIKU
Views: 0
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Kita saat ini berada di Minggu Trinitas. Banyak orang Kristen tahu bahwa Allah kita adalah Allah Tritunggal atau Allah Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Tetapi tidak semua sadar bahwa Allah Tritunggal itu bukan sekadar doktrin, melainkan realitas ilahi yang hadir dan bekerja dalam hidup kita setiap hari. Hari ini kita merenungkan “Allah Tritunggal, berkaryalah di dalam diriku.” dengan dasar dari Mazmur 139:23-24 “Selidikilah aku, ya Allah, dan selamilah hatiku, ujilah aku dan ketahuilah pikiran-pikiranku; lihatlah , apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Demikianlah firman Tuhan. Berbahagialah setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan dan yang melakukannya.
Saudara-saudara, ayat ini adalah doa penyerahan diri yang mendalam kepada Allah, agar Allah menyelidiki hati dan pikiran kita, mengoreksi jalan hidup kita, dan menuntun kita di jalan yang benar. Ayat ini mencerminkan kerendahan hati, keterbukaan, dan kerinduan akan pembaruan hidup di hadapan Allah yang Mahatahu. Kita diajak serius berdoa dan menyerahkan diri, di mana kita tidak hanya mengakui karya Allah Tritunggal dalam hidup, tetapi secara sadar kita memohon dan mengizinkan Allah bekerja secara aktif dalam hati dan kehidupan kita.
Dengan sadar kita mengaku dan meminta agar Bapa membentuk hati kita. Allah Bapa adalah Pencipta yang mengerti siapa kita. Namun, sering kali hati kita keras, penuh luka, atau dipenuhi ego. Ketika kita berkata, “Bapa, berkaryalah di dalam diriku,” itu artinya kita rela dibentuk, meskipun sakit, agar menjadi seperti yang Dia kehendaki.
Dengan sadar kita mengaku dan meminta agar Yesus Kristus mengubah karakter kita. Dia telah disalib untuk menyelamatkan kita. Ketika kita membuka hati bagi karya Kristus, kita mengizinkan Dia mematikan ego lama kita dan menggantikannya dengan karakter Kristus: kasih, kerendahan hati, ketaatan, dan pengampunan.
Dengan sadar kita mengaku dan meminta agar Roh Kudus, memimpin hidup kita setiap hari. Roh Kudus tidak hanya hadir saat ibadah, tapi ingin memimpin kita dalam pilihan-pilihan kecil sehari-hari: saat marah, saat bingung, saat lelah, saat tergoda. Ia mengoreksi dengan lembut, mengingatkan dengan sabar, dan menguatkan dengan kasih.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh Jemaat GKI Kwitang dalam ibadah, sebuah pujian yang berjudul: “Allah Bapa kami puji Engkau”. Pujian ini menggugah hati banyak orang untuk memuji dan mengagungkan Allah Tritunggal. Kesaksian pujian ini menyatakan: “Allah Bapa, kami puji Engkau, kami cinta Engkau dan sujud di depanMu; Putra Allah, kami agungkan Kau. Kau selamatkan kami memb’ri hidup baru; Roh Kudus, Engkau Penghibur kekal, Kau memimpin, Kau tinggal dalam hati kami, Roh Kudus, Engkau Penghibur kekal.”
Saudara-saudari, saat kita berdoa, “Allah Tritunggal, berkaryalah di dalam diriku,” sebenarnya kita sedang menyerahkan diri untuk: dibentuk oleh kasih Bapa, diubahkan oleh pengorbanan Kristus, dipimpin oleh kuasa Roh Kudus. Sesungguhnya itu bukan keputusan ringan, tetapi keputusan besar yang akan mengubah arah hidup kita sepenuhnya, bahkan berdampak kekal.
Mari kita buka hati, dan izinkan Allah Tritunggal berkarya lebih dalam lagi. Maka yakinlah, hidup kita akan menjadi kesaksian dari kasih Tritunggal yang nyata!
Untuk itu, bersediakah Saudara merespons firman Tuhan hari ini dengan sungguh-sungguh berdoa: “Allah Tritunggal, berkaryalah didalam diriku? Bersediakah Saudara? Lakukanlah saja! Itu sudah cukup. Amin.
Mari kita berdoa:
Ya Allah Tritunggal, Bapa, Anak dan Roh Kudus, berkaryalah di dalam hidup kami. Kiranya anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga.