SUDAH BERSAKSI?
Views: 0
Bacaan: Wahyu 22: 7
”Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!”
Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan sukacita.. Seorang nelayan yang tinggal di sebuah desa tepi pantai selalu menghabiskan waktunya di laut untuk mencari ikan. Setiap hari, ia bangun pagi dan berlayar dengan tekun. Suatu hari, seorang pemuda bertanya kepadanya, “Pak, apakah yang membuat Bapak selalu semangat berlayar meskipun ombak seringkali berbahaya?” Nelayan itu tersenyum dan menjawab, “Saya melakukan ini bukan hanya untuk diri saya sendiri, tapi untuk keluarga dan orang-orang yang membutuhkan di desa ini. Apa yang saya lakukan di laut adalah kesaksian dan tindakan nyata untuk menolong mereka yang bergantung pada saya.”
Dalam bacaan kita, Yohanes mengisahkan pertemuannya dengan malaikat yang mengingatkan pentingnya mendengar dan menjalankan firman Allah. Malaikat tersebut menegaskan bahwa perkataan Allah adalah benar dan harus disaksikan kepada banyak orang. Yohanes sendiri sampai terdorong untuk menyembah malaikat, namun segera ia ditegur dan diingatkan bahwa hanya Allah saja yang layak disembah. Bacaan saat ini menegaskan bahwa iman bukan hanya soal perkataan atau sekadar pengakuan, tetapi perlu diwujudkan melalui tindakan nyata. Bersaksi tentang Tuhan tidak cukup hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan aksi nyata yang mencerminkan kasih Kristus. Bersaksi berarti membawa terang Tuhan dalam keseharian kita, bukan sekadar berbicara tentang-Nya tetapi juga menjadi saluran berkat melalui tindakan nyata.
Kita seringkali tergoda untuk hanya mengandalkan kata-kata dalam bersaksi, tetapi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa iman membutuhkan tindakan yang nyata. Seperti Yohanes yang diminta untuk tidak hanya menyampaikan wahyu tetapi juga bertindak, kita pun diajak untuk memperlihatkan kasih dan kebenaran Tuhan melalui perbuatan yang nyata. Pertanyaannya, ”Apakah kita sudah menjadi saksi hidup bagi orang lain?” Mari kita renungkan dan terus berupaya menjadi saksi Kristus agar iman kita tercermin melalui perbuatan nyata yang dapat dirasakan oleh orang lain. Baiklah kita menjadikan kehidupan kita menjadi kesaksian yang hidup. Mari kita tidak hanya bersaksi dengan kata-kata, tetapi berani bersaksi dengan tindakan penuh kasih bagi sesama sebagai cerminan kasih Tuhan. Amin