SAKIT HATI vs KASIH
Views: 0
Nas: Matius 5:44,
Namun, Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, banyak hal yang bisa menimbulkan sakit hati kita, terutama sakit hati kepada teman dekat yang mengkhianati kita. Kita sakit hati atau jengkel, kepada teman yang tidak bayar utangnya. Contohnya satu keluarga yang tinggal di rumah ibunya. Satu saat ibu pemilik rumah melihat, menantunya marah-marah kepada suaminya (anak ibu itu), karena suaminya belum juga gajian dari tempat kerjanya. Ibu itu melerai menantunya dengan berkata, “sabar nak, suamimu belum gajian, kalau kau butuh uang saya bisa kasih.” Tetapi menantunya berkata: “Ibu tidak usah campur, ini urusan rumah tangga kami, kalau ibu tidak senang saya tinggal di rumah ini, suruh anak Ibu, cari kontrakan.” Ibu itu sangat sakit hati terhadap menatunya itu. Contoh lain, seorang suami sakit hati, dia merencakan membunuh istrinya yang berselingkuh.
Sering juga kita dengar di masyarakat ajakan untuk “mengutuk,” karena pihak lain itu dinilai menciderai rasa kemanusiaan atau rasa keadilan. Mengutuk berarti menghendaki kebinasaan pihak yang dikutuk. Nas renungan kita, oleh Tuhan Yesus, kita jangan sampai kesal, sakit hati, lalu memaki pihak lain itu, tetapi berdoa untuk keselamatannya. Begitulah tema kita berbunyi: Sakit Hati vs Kasih, kita disarankan memilih mengasihi dari pada menyimpan sakit hati. Kita sendiri mengobati, membebaskan sakit hati itu dengan doa memohon kebaikan orang lain itu. Mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita, itu bukanlah perkara mudah, untuk itu, Yesus, kita jadikan sebagai teladan dan kekuatan (power) untuk membebaskan kita dari sakit hati. Kalau kita memilih mengasihi musuh (orang yang menyakiti hati kita), berarti kita membangun hubungan kita dengan dia dalam damai dan sekaligus menjadi obat luka hati kita, membebaskan kita dari kemarahan yang menjadi beban di hati kita. Ukuran kasih seperti ini bukan karena rasa kemanusiaan, bukan juga menimbang kebenaran dan keadilan, tetapi ukurannya “kasih Kristus.” Bagaimana Kristus mengasihi kita, bagaimana Kristus mendoakan dan bertindak agar kita selamat? Memahami penderitaan yang dialami Kristus, sampai mati disalib, adalah memahami diri kita sebagai manusia celaka, bersalah, berdosa, di mana saja, kapan saja, untuk siapa saja. Untuk itulah Yesus rela mati dalam penderitaan agar kita selamat, dalam bahasa Yunani, disebut agape, kasih sejati. Ada orang membawa sakit hatinya sampai mati, tetapi Yesus, mati disalib terbebas dari sakit hati, Dia sangat senang menyambut penjahat, pendosa yang tersalib di sebelahnya, Yesus mati dalam damai dan doa pengampunan bagi semua orang.
Aplikasi:
- Adakah tersimpan di hati Anda rasa kesal bahkan sakit hati terhadap seseorang?
- Adakah tersimpan di hati Anda yang berkata: Sampai mati saya tidak akan memaafkan dia.”
- Berapa kali Anda mendoakan orang yang menyakiti hati Anda?
Mari berdoa:
Ya Roh Kudus, beri kemampuan, agar kami dapat mendoakan untuk keselamatan orang yang menyakiti hati kami, dalam nama Yesus Kristus. Amin.
[AS230625]