KAMPEL AJIBARANG
Views: 0
Bacaan: Galatia 6: 9-10 (TB 2)
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menyerah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman kita”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saudaraku, salah satu ragam camilan khas dari daerah Banyumas adalah kampel. Camilan kampel ini dapat ditemui di Ajibarang. Ya, Ajibarang! Betul! Kecamatan Ajibarang pernah menjadi tempat pelayanan saya beberapa waktu yang lalu. Oke, kembali ke laptop. Camilan kampel merupakan sejenis gorengan yang didalamnya berisi ketupat dengan potongan dage/dages. Dage/dages adalah sejenis tempe yang terbuat dari ampas kelapa yang difermentasi dengan menggunakan bakteri Rhizopus sp yang aman bagi kesehatan. Tempe dage/dages ini memiliki rasa yang unik, yaitu: kombinasi antara gurih dan sedikit manis. Kata kampel sendiri berasal dari kata “kampelan” yang dalam bahasa Banyumasan berarti berpelukan. Ketupat sebagai bahan utama kampel menempel mesra dengan bahan lain yaitu dage/dages. Camilan kampel dibuat dari ketupat dan dage/dages, yang dibalut dengan adonan tepung beras, terigu dan tapioka, bawang putih, garam, potongan daun bawang serta air secukupnya. Cara membuatnya cukup mudah, yaitu: potongan ketupat dan dage/dages ditempelkan kemudian dicelupkan dalam adonan tepung lalu digoreng hingga matang. Kampel sering disebut sebagai burger lokal Ajibarang. Kampel seringkali menjadi P3K (pertolongan pertama pada kelaparan) yang cukup bergizi karena kadungan karbohidrat dan protein di dalamnya. Bagi masyarakat Ajibarang kampel ini menyimbolkan persekutuan erat yang dibentuk dari berbagai macam bahan sehingga dapat menjadi salah satu alternatif camilan penolong apabila perut terasa lapar. Oh ya, kadangkala dage/dages bisa diganti dengan tahu atau tempe kedalai. Namun untuk rasa, menurut saya lebih ‘mak nyus’ bila menggunakan dage/dages.
Saudaraku, camilan kampel dari Ajibarang ini mengingatkan kita tentang persekutuan sebagai Jemaat Tuhan. Gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya yang memiliki berbagai ragam latar belakang baik suku, pendidikan, jenis kelamin, ekonomi, dll. Keberagaman ini diikat oleh persekutuan kasih di dalam Tuhan Yesus. Oleh karena itu, sebagai sesama anggota tubuh Kristus, maka sudah seharusnya apabila kita saling memerhatikan, menopang dan menolong. Dengan demikian, persekutuan akan semakin kuat serta bertumbuh menjadi signifikan dan relevan demi kemuliaan Tuhan. Memang patut disadari bahwa ada kalanya ada bagian tubuh yang lemah dan goyah di dalam iman sehingga membutuhkan pertolongan. Terhadap saudara-saudara yang sedang lemah dan goyah di dalam iman inilah kita mesti memberikan pertolongan. Rasul Paulus mengingatkan, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menyerah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman kita”. Nasihat ini tidak dapat dilepaskan dari ayat-ayat sebelumnya yang menasihatkan agar kita menolong mereka yang menyimpang dari kehendak Tuhan dengan tetap menjaga iman agar tidak terbawa arus. Dalam konteks persekutuan yang saling menopang dan menolong di dalam iman inilah, nasihat Rasul Paulus menjadi sangat bermakna. Setiap anggota tubuh Kristus tidak boleh hanya memerhatikan diri sendiri, melainkan memerhatikan anggota yang lain juga. Bahkan terus berbuat baik dengan tiada jemu untuk menjaga persekutuan tetap tumbuh ke arah Kristus. Saling bertolong sesama anggota tubuh Kristus inilah yang dimaksudkan oleh Paulus ketika menyebut frasa ”tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman kita”.
Saudaraku, seperti halnya diri kita, apabila ada salah satu organ yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya. Sebagai organisme yang hidup, mari kita saling menjaga persekutuan gereja agar tetap bertubuh dan berkembang bagi kemuliaan Tuhan. Kiranya sajian camilan kampel Ajibarang hari ini dapat mengingatkan kita untuk saling bertolong-tolongan di dalam iman. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga
Doa
Ya Tuhan, adakalanya kami berlaku egois sehingga hanya memikirkan diri kami sendiri. Kami bersyukur karena Engkau mengingatkan kami sebagai anggota tubuh-Mu untuk saling bertolong-tolongan di dalam iman. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat melakukan kehendak-Mu. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.