BERIMAN
Views: 0
Bacaan: Yakobus 2:14-26
Salam sejahtera, semoga kita makin beriman dengan benar, dengan menghasilkan perbuatan yang sesuai kehendak Tuhan. Kalau kita beriman tapi tidak ada buah perbuatan yang sesuai kehendak Tuhan maka iman kita adalah mati seperti dinyatakan dalam Yakobus 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Hidup kita yang makin beriman dengan benar akan membuat kita berbahagia, kuat, teguh, setia. Beriman adalah percaya dengan tidak ragu-ragu, setia pada Allah, hidup tulus padaNya. Percaya pada Allah berarti hanya Allah satu-satunya yang diandalkan (Tuhan satu-satunya bukit batu, gunung batu, kota benteng, kubu pertahanan) dan kita melakukan yang baik menurut ketetapan, perintah dan kehendak Allah. Kita bergembira hanya karena Tuhan.
Orang beriman memohon pada Tuhan agar Tuhan memandu hidupnya dengan pertolongan Roh Tuhan, dan menyerahkan hidup untuk dipandu Tuhan. Percaya bahwa Tuhan akan bertindak, menjaga, memelihara, melindungi dan menyelamatkan, serta selalu berharap pada Tuhan. Abraham contoh orang yang beriman dengan benar dan bertindak sesuai kehendak Allah. Abraham percaya pada Allah, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran (Kejadian 15:6).
Orang diselamatkan bukan karena usaha atau perbuatan baik mereka, bukan karena orang rajin memberi persembahan, rajin ke gereja atau baca Alkitab, tapi karena iman dalam Yesus. Orang beriman, percaya telah ditebus Yesus, maka orang akan mengalami pembaharuan budi, pembaharuan sikap dan tindakan, menunjukkan cara hidup bertobat, menggunakan pikiran dan perbuatan seperti Yesus pikirkan dan lakukan.
Orang menghasilkan buah sesuai pertobatan (Matius 3:8). Orang beriman menjadi manusia baru, yang memperlihatkan pada dunia perbuatan baik dan memuliakan Allah (Matius 5:16). Melalui buah-buah pertobatan, orang akan dikenal sebagai murid Yesus. Kalau beriman hanya dengan kata-kata, hanya berdoa, menyanyi, baca Alkitab, diskusi Alkitab tapi tanpa perbuatan yang sesuai firman Tuhan, maka iman seperti ini disebut mati. Iman yang hidup dan benar adalah melakukan kehendak Tuhan, menghasilkan buah yang baik (Matius 7: 15-21) bukan sekedar berseru-seru menyebut nama Tuhan. Beriman itu adalah mendengar dan melakukan kehendak Tuhan, maka hidupnya menjadi bijaksana (Matius 7:24).
Kalau orang mendengar firman Tuhan tapi tidak melakukan kehendak Tuhan, itu bukan beriman, tapi orang bodoh (Matius 7:26). Orang bodoh, bebal, keras hati, tidak mau bertobat maka Allah akan membalas menurut perbuatan dosanya (Roma 2:6). Setiap orang beriman dan tidak beriman harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri di hadapan Allah pada akhir zaman (Roma 14:12). Kalau orang beriman pada satu Allah, setanpun percaya pada satu Allah, tapi setan tidak mau melakukan kehendak Tuhan, setan tidak mau mengandalkan Allah dan FirmanNya. Setan mengikuti kehendaknya sendiri yang jahat, gelap, menyesatkan, menjauhkan orang dari Allah. Orang bebal mengikuti setan, mengikuti kehendak sendiri. Orang beriman, hidup sehari-hari, pikiran, perasaan, perilaku mengikuti kehendak Tuhan. Pengakuan iman tapi kalau perbuatan tidak sesuai kehendak Tuhan maka imannya mati, tidak ada kebangkitan.
Orang yang hanya berkata-kata mengasihi tapi tidak berbuat seperti kisah A. Melihat orang miskin A mengatakan “kasihan ya orang miskin, harusnya ditolong dibantu keuangannya, diberi pakaian, makanan” , tapi A hanya berkata-kata. Kata-kata A ini tidak ada gunanya, karena dia tidak bertindak menolong, memberikan bantuan pada orang miskin. Inilah yang disebut iman tanpa perbuatan adalah mati. Hati yang mulia, hati yang mengasihi harus disertai tindakan nyata. Anak B mengatakan “kasihan ya orangtua saya sudah berlelah mencari uang, mengurus keluarga, seharusnya saya membantu meringankan beban. Anak B hatinya mulia dan penuh kasih, tapi kalau hanya berhenti pada kata-kata, maka hati yang mulia dan penuh kasih akan mati jika tidak dinyatakan dengan perbuatan. Beda dengan anak C yang sama sekali tidak peduli, masa bodoh dengan orang tua yang sudah berlelah mencari uang dan mengurus keluarga. Anak C ini bebal, keras hati, hatinya sudah mati, digelapkan oleh iblis. Hidupnya bermewah-mewah dengan kartu kredit orangtua, sementara C tidak mendapat penghasilan, malas bekerja. Anak C melupakan ajaran kasih Tuhan dan pada sesama hanya mengasihi dirinya sendiri.
Orang beriman tidak hanya berkata-kata dalam doa saja, tapi bertindak sesuai yang didoakan, misalnya berdoa agar sembuh dari sakit, agar diberi daya tahan tubuh yang kuat, tapi perbuatannya tidak mendukung doa kesembuhan. Perbuatannya menyimpang dari usaha kesembuhan, tidak mau makan obat, tidak mau makan bergizi, tidak mau berjemur, tidak mau berolahraga, begadang, tidak pakai masker, tidak mau divaksin dan lain-lain. Berdoa agar berhasil dalam belajar atau kuliah, tapi perbuatannya kebanyakan main game, kebanyakan tidur, kebanyakan menggunakan media sosial, kebanyakan nongkrong dan lain-lain. Memang ada orang yang karena fisiknya hanya bisa berdoa untuk memberikan dukungan. Orang yang masih bisa bekerja, maka dia tidak bisa hanya berdoa, tapi ia juga bekerja, berjuang, melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Iman yang bertumbuh, menghasilkan buah perbuatan yang sesuai kehendak Tuhan, dituntun Roh Kudus.
Iman itu ada di dalam hati, hanya terlihat dari perbuatan. Iman tidak dapat dilihat dari pakaian, penampilan tinggi dan besar, kekayaan, jabatan. Iman itu mendorong hati untuk mengasihi Tuhan dan sesama, serta bertindak berkorban bagi sesama dalam rangka memuliakan Tuhan, bukan mencari kemuliaan diri sendiri. Tindakan iman adalah mengasihi semua orang, tidak membedakan berdasarkan kekayaan, penampilan, kepintaran, kekuasaan, suku, golongan ras dan agama. Beriman berarti bertindak mengasihi tanpa pilih kasih. Beriman itu mengingat apa yang diajarkan tentang ketetapan dan perintah Tuhan dan melakukannya dengan setia, maka kita akan menjadi bijaksana dan berakal budi dalam hidup kita. Orang beriman yakin Tuhan dekat kepada umat, yang memanggil atau berseru pada Tuhan.
Orang beriman akan diam di rumah Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan yaitu hidup tidak bercela, hatinya bersih, murni, jujur dihadapan Allah, rendah hati, mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan, persekutuan yang erat dan setia pada Tuhan, sudah ditebus dosanya, dia berdamai dengan Allah, melakukan apa yang adil menurut Tuhan, mengatakan dan melakukan apa kebenaran Tuhan dengan segenap hatinya. Tidak melanggar hukum Tuhan tidak menjadi saksi dusta, tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat pada teman, sebaliknya mengasihi, tidak mencela orang, tidak memandang hina orang lain, tidak menyebarkan kebencian atau berita palsu. Fitnah, mencela, menyebarkan berita palsu, berita kebencian akan merusak hidup manusia, membawa malapetaka, melakukan kekerasan dan merusak banyak orang. Kita menjauhkan diri dari orang yang menolak Tuhan, dan menghormati orang yang takut akan Tuhan. Kita tidak menertawakan orang yang setia pada Tuhan. Marilah kita beriman dengan perkataan dan perbuatan, agar hidup beriman menjadi nyata seperti ungkapan NKB 134 . Puji syukur ‘ku ucapkan atas waktu yang ‘Kau ciptakan. ‘Ku taati, ‘ku hargai di dalam kata dan perbuatanku, agar nyata hidup beriman, agar nyata hidup beriman. amin
Berdoa: Ya Tuhan mampukan kami beriman dengan perbuatan yang sesuai kehendak Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kami. Mampukan kami mendalami firman Tuhan, mengingat perbuatan Tuhan dan percaya kami sudah ditebus Yesus agar kami menjadi hidup baru sesuai pertobatan kami. Jauhkan kami dari kebebalan, keras hati, lembutkan hati kami untuk mau dituntun Tuhan dalam melakukan kehendak Tuhan. Dalam Yesus kami berdoa amin.