STAY COOL, KEEP PRAY AND WORSHIP HIM
Views: 0
Bacaan: Kisah Para Rasul 16:19-32
Senang jumpa lagi saudaraku, bersama saya pdt Linda Niman. Salam kuat dan tenang juga sehat, dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita akan merenungkan tentang sikap kita, setelah kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan atau ketika kecewa karena tindakan mengewakan orang lain kepada kita, atau karena berbagai hal lain lagi. Akibat hal ini, beberapa orang menjadi marah dan berusaha membalas dengan berbagai rencana kepada orang tersebut, atau “kelompoknya”; mereka, lalu berlaku buruk bahkan kejam. Tujuannya untuk menunjukkan superioritas dan rasa berkuasa (ini dapat disebut juga politik kekuasaan). Sementara dapat terjadi bahwa yang lain, orang-orang yang ada di seputaran mereka bungkam, karena kuatir pada kenyamanan diri yang dapat terganggu, atau dapat pula karena tidak peduli, atau juga dapat terjadi bahwa, mereka juga termasuk dalam lingkaran “politik kekuasaan” tersebut. Tentu saja harus diakui, bahwa akibat dari tindakan buruk main kuasa, maka yang lain menjadi diperlakukan tidak adil dan menjadi sengsara. Bayangkanlah, kita sebagai orang Kristen, jika ada di seputaran seperti hal di atas. Kita akan ada di mana?
Dalam kisah yang kita baca tadi, Paulus adalah hamba Tuhan yang berada pada pihak yang karena mau melakukan yang benar (mengabarkan Injil), lalu berhadapan dengan orang-orang yang merasa “terganggu” kenyamanannya. Jika banyak orang menjadi Kristen, para perempuan “tenung” itu kan, akan kehilangan pelanggan. Oleh karena itulah, perempuan-perempuan “tenung” itu melakukan ketidak adilan pada Paulus dan Silas.
Menurut saudara, apakah Paulus dan Silas senang ketika mereka diseret untuk menerima ketidak adilan tersebut? Pakaian mereka dikoyakkan, mereka didera, kaki mereka diikat, mereka dilemparkan ke penjara. Sebagai manusia, pastilah mereka merasa malu, kesal dan kesakitan. Alih-alih dikuasai kekecewaan, kemarahan, dan kesakitan, mereka Paulus dan Silas mengambil sikap tenang lalu pada tengah malam berdoa dan menyanyikan pujian bagi Allah.
Naaah, bapak ibu saudara2 ku dan anak2, sampai di situ, itulah bagian paling pool yang Paulus dan Silas dapat bersikap ditengah ketidak adilan. Sisanya Tuhanlah yang bekerja: Gempa bumi yang hebat, terbukanya sendi-sendi sel pintu penjara, itu semua adalah pekerjaan dari Allah yang berkuasa.
Bapak ibu, saudara2 dan anak2, ternyata Paulus dan Silas tak dikuasai kemarahan dan dendam, bahkan teruuus saja berlaku penuh kasih, setelah kejadian tak adil pada mereka. Paulus dan Silas tidak berhenti berbuat kasih bagi sesamanya. Karena kasih yang dilakukan oleh Paulus dan Silas bukan kasih yang pamrih. Berhenti atau dikendalikan oleh sikap orang lain kepada mereka. Paulus dan Silas tidak sedang berdagang dengan Allah: “jika mereka baik, berarti Allah baik, baru aku bertindak kasih…”, bukan demikian. Kasih yang mereka lakukan kepada sesama, adalah ungkapan kasih mereka kepada Allah, karena percaya bahwa Allah yang penuh kusa itu telah memberi Kasih besar pada Paulus dan Silas.
Allah yang berkuasa lalu menunjukkan kuasa dan kebesaranNya kepada para hambanya, dan hambanya menurut untuk semakin memperlebar Kerajaan Injil. Gempa dahsyat, telah memberi kesempatan pada Paulus dan Silas untuk menyelamatkan jiwa kepala penjara beserta seisi rumah nya. Ini adalah kenyataan bahwa apa yang kita anggap: kita telah melakukan yang terbaik namun diganjar dengan ketidak adilan; oleh Kuasa Tuhan, sesungguhnya Allah sedang memberi arah baru untuk suatu yang Mulia.
Kiranya kisah Paulus dan Silas yang menerima ketidak adilan itu, semakin membuat kita mempercayakan diri hanya kepada Allah saja, bukan kepada manusia. Kuasa manusia terbatas, kekuatannya manusia dapat diguncang Gempa dahsyat dari Allah; bagi mereka yang melawan keadilan Allah, mereka akan celaka, namun bagi hamba Allah seperti Paulus, itu adalah moment Allah yang turun agar hambanya dapat terus melakukan karya Allah.
Marilah kita tetap tak dikuasai kuatir dan memilih tetap tenang, untuk selalu bergantung dan percaya kepadaNya, dalam segala situasi kita. Teruslah berdoa, lihat dan rasakan hadirNya. Bernyanyi lah, percayalah bahwa kau berharga di mataNya, untuk terus menjadi saluran kasih, kebaikan dan keselamatan dari Tuhan. Stay cool, keep pray and worship Him. Tuhan selalu bersama kita (LiN21092021)